Nebus Kangen Tiwul Blendi Lompong yang Pedas Nendang

Jajanan Ndeso Ngangeni

Nebus Kangen Tiwul Blendi Lompong yang Pedas Nendang

Erliana Riady - detikFood
Senin, 10 Agu 2020 11:00 WIB
Tiwul Blendi Lomponh
Foto: dok. detikFood/Erliana Riady
Blitar -

Melihat makanan ndeso ini selalu bikin kangen kampung halaman. Tiwul yang dimakan dengan blendi lompong rasanya pedas nendang.

Menu ini masih banyak dijumpai di wilayah Blitar. Karena bahan mentahnya lompong mudah didapat dan sangat familiar dengan masakan keseharian masyarakat di pedesaan.

Warung Bu Palal di Kecamatan Kademangan, satu diantara destinasi wisata kuliner yang punya menu andalan tiwul. Berbahan dasar ketela pohon atau singkong yang dikupas lalu dikeringkan. Setelah kering ditumbuk menjadi tepung, kemudian diberi sedikit air untuk dibentuk bulatan kecil diatas tampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiwul Blendi LomponhTiwul Blendi Lomponh Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

"Diinteri (diputar-putar) di tampah istilah Jawanya. Kemudian dikukus sekitar 15 menit dan siap disajikan," ucap Bu Palal kepada detikcom, Minggu (9/8/2020).

Nasi tiwul ini sangat cocok dinikmati dengan sayur blendi lompong. Disebut blendi karena rasanya yang ekstra pedas dan berkuah santan. Lompong yang dipilih berasal dari batang tanaman talas jenis telacar yang umbinya kecil-kecil.

ADVERTISEMENT

"Kalau lompong talas mbothe itu kadang terasa gatal di bibir dan lidah. Jadi kita pilih lompong, yang bentuk batangnya kecil-kecil. Dicuci lalu dimasukkan air mendidih sekitar 10 menit," bebernya.

Tiwul Blendi LomponhTiwul Blendi Lomponh Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

Usai direbus batang lompong ditiriskan. Baru bisa dimasak dengan bumbu dan diberi kuah santan kental. Tektur daging batang lompong empuk namun agak kenyil-kenyil. Terasa gurih, karena bumbu rempah dan santan kental terserap dengan baik saat dimasak.

Nasi tiwul dipadu blendi lompong terasa sangat nikmat jika lauknya ikan asin. Melihat tampilannya saja, dijamin sudah bikin kamu ngiler dan auto kangen kampung halaman.

"Saya dari Tulungagung, hampir tiap hari makan tiwul blendi lompong di sini. Rasanya hidup kurang lengkap, kalau belum makan tiwul lompong seharian," kata Titik, pelanggan yang bekerja di wilayah Blitar selatan.

Tiwul Blendi LomponhTiwul Blendi Lomponh Foto: dok. detikFood/Erliana Riady

Menu tiwul blendi lompong memang jadi menu andalan di warung Bu Palal. Kalau tidak suka tiwul, warung ini juga menyediakan ampok (nasi jagung) dan nasi putih. Pelanggan yang datang selain dari Blitar juga dari Trenggalek, Kediri dan Malang.

Satu porsi tiwul blendi lompong lauk ikan asin, hanya dibandrol seharga Rp 5.000. Kalau nambah lauk seperti blendi ikan patin atau sayur lainnya dan segelas minuman maksimal keluar duit Rp 15.000 saja. Murah, nikmat dan sehat. Makanan ndeso ini bisa jadi penebus kangen kampung halaman.




(sob/odi)

Hide Ads