Punya sistem detektor canggih semua pasar, supermarket, dan rumah jagal di kota Xian bisa dilacak. Semua tentang makanan yang dijual bisa diakses informasinya.
Di kota Xian, Provinsi Shaanxi, China. Ada sistem baru yang diterapkan di berbagai pasar dan supermarket. Para penjual kompak menggunakan 'full chain traceability system' atau sistem pelacakan penuh pada makanan yang mereka jual.
Baca Juga: Neo Smart Jar, Wadah Pintar Pelacak Kandungan Nutrisi Makanan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tujuannya agar para konsumen bisa mengetahui dari mana sumber bahan makanan yang mereka beli. Caranya cukup mudah, setiap konsumen yang membeli bahan makanan akan diberikan struk belanja oleh penjual.
Di bawah struk itu terdapat QR Code yang bisa discan. Konsumen hanya perlu mengunduh aplikasi QR Code di ponsel mereka, lalu ketika mereka scan QR Code itu akan muncul setiap informasi dari makanan yang mereka baru beli.
Dilansir dari SCMP (07/08), informasinya meliputi jenis makanan, nama pemasok, tempat makanan ini diproduksi, hingga masa konsumsinya.
![]() |
"Ada begitu banyak admin yang mengurus sistem ini di pasar kami. Setidaknya kami punya 4-5 admin yang bertugas," jelas Head, salah satu penjual di pasar tradisional Zhongbei.
Sampai saat ini, sistem pelacakan makanan ini sudah diterapkan di 16 distrik di kota Xian. Banyak warga Xian yang merasa aman dan tenang dengan kehadiran sistem ini. Kini mereka tak perlu lagi khawatir tentang informasi makanan yang mereka beli.
"Kini mudah bagi kami untuk mengetahui informasi sayuran yang kami beli. Saya sekarang merasa lebih tenang setelah bisa mengetahui sumber dan informasi dari sayuran-sayuran ini," puji salah satu konsumen di pasar Zhongbei.
Banyak juga warga Xian yang mengungkapkan bahwa kehadiran sistem ini membuat mereka lebih tenang saat membeli daging.
![]() |
Selain menguntungkan konsumen, lewat sistem pelacak makanan ini para penjual juga diuntungkan. Sistem ini tak hanya menulis tentang informasi makanan saja. Mereka juga mengumpulkan data untuk dianalisa.
Nantinya data-data ini bisa menjadi acuan para penjual untuk memilih bahan makanan mana yang paling laku dan diminati pembeli. Tujuannya agar para penjual bisa berkembang dan mengurangi risiko kerugian.
Sistem pelacak makanan ini sebenarnya pertama kali dikenalkan pada tahun 2015 lalu. Namun penerapannya dimulai di tahun 2017 dan beroperasi hingga sekarang.
(sob/odi)