5 Tradisi Idul Adha di Indonesia, Ada yang Dandani Sapi Jadi Cantik

5 Tradisi Idul Adha di Indonesia, Ada yang Dandani Sapi Jadi Cantik

Devi Setya - detikFood
Sabtu, 01 Agu 2020 12:00 WIB
tradisi idul adha
Foto: istimewa
Jakarta -

Indonesia punya tradisi unik dalam setiap perayaan hari besar. Saat Idul Adha, masyarakat di beberapa daerah punya tradisi Idul Adha yang dilakukan setiap tahun.

Di Semarang ada tradisi Apitan yang menghadirkan gunungan berisi hasil pertanian. Sementara di Pasuruan, masyarakat selalu mendandani hewan kurban yang dikenal dengan sebutan manten sapi.

Setiap tradisi ini dilakukan sebelum ataupun setelah Idul Adha. Tujuan digelarnya tradisi ini tak lain adalah sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar masyarakat. Dengan adanya gelaran ini, masyarakat dari berbagai kalangan hadir untuk berkumpul. Interaksi antar warga makin terasa hangat dibalut kegiatan ibadah untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga : Ini 10 Tradisi Makan Besar Idul Adha di Indonesia

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 tradisi Idul Adha yang kerap dilakukan di Indonesia.

1. Manten sapi

ADVERTISEMENT
tradisi idul adhatradisi idul adha Foto: istimewa

Setiap Idul Adha, masyarakat di Pasuruan Jawa Timur punya tradisi unik yang disebut manten sapi atau mantenan sapi. Sesuai dengan namanya, sapi dan kambing yang kurban akan didandani layaknya manten atau pengantin. Setelah didandani, sapi dan kambing akan diarak keliling kampung oleh warga setempat.

Hiasan yang digunakan untuk mendandani sapi dan kambing ini antara lain kalung kembang 7 rupa, kain kafan dab sorban. Kain kafan dijadikan penutup tubuh kambing dan sapi sebagai simbol kesucian. Tepat setelah sholat ied, hewan kurban ini akan langsung disembelih dan dagingnya dibagikan ke warga.

Tak hanya sampai di situ, warga yang berkumpul juga kerap memasak daging kurban bersama. Alat masak dan bumbu dapur juga dibawa oleh masyarakat. Kegiatan masak dilakukan secara gotong royong baik pria maupun wanita. Puncaknya, warga akan makan bersama di tanah lapang. Hal ini selalu jadi tradisi yang dinanti warga.

2. Apitan

Di Semarang ada tradisi apitan yang dilakukan setiap Idul Adha. Apitan digelar sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus menyambut datangnya Idul Adha. Tradisi apitan ini berbalut kental nuansa religius karena disertai doa bersama.

Apitan ini identik dengan kegiatan arak-arakan hasil pertanian. Beberapa jenis sayuran antara lain padi, jagung, terung, cabai, tomat hingga aneka buah jadi hasil tani yang diarak warga. Di samping itu, makanan seperti nasi tumpeng dan kue tradisional juga hadir dalam acara ini.

Puncaknya, aneka hasil tani dan makanan ini jadi rebutan warga. Kegiatan makan bersama pun jadi agenda yang tak terlewatkan. Masyarakat setempat percaya bahwa hasil bumi yang mereka peroleh dan dibagikan akan membawa berkah.

3. Kaul negeri

tradisi idul adhatradisi idul adha Foto: istimewa


Di Maluku Tengah, tepatnya di Negeri Tulehu ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat saat Idul Adha tiba. Tradisi kaul negeri ini terbilang unik dan sudah dilakukan secara turun temurun.

Kaul negeri adalah tradisi menggendong kambing kurban menggunakan kain. Tak tanggung-tanggung, ada tiga ekor kambing sekaligus yang digendong oleh pemuka adat setempat. Kambing ini digendong sambil diarak berkeliling kampung. Masyarakat mengikuti sambil menggemakan takbir dan sholawat.

Kambing yang sudah digendong dan diajak keliling kampung ini nantinya akan disembelih untuk kemudian dagingnya dibagikan kepada masyarakat. Masyarakat Maluku Tengah selalu menanti tradisi Idul Adha ini setiap tahun.

Baca juga : 19 Gunungan Durian Meriahkan Festival Durian di Candimulyo

4. Grebeg gunungan

tradisi idul adhatradisi idul adha Foto: istimewa


Grebeg gunungan kerap digelar ketika Idul Adha dan menyambut Tahun Baru Islam. Di Yogyakarta, tradisi ini selalu menyedot perhatian masyarakat sekaligus wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Untuk grebeg gunungan Idul Adha, ada gunungan yang dibuat masyarakat. Biasanya dalam jumlah ganjil yakni 3, 7, 9 dan seterusnya. Gunungan ini akan diarak beramai-ramai bersama warga mulai dari keraton hingga masjid. Warga juga memanjatkan doa sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus harapan atas rezeki yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Acara puncaknya, gunungan yang terdiri dari sayuran, buah dan aneka makanan ini dibagikan untuk warga. Saking antusiasnya, warga biasa memperebutkan gunungan dengan saling tarik menarik. Maayarakat percaya, makanan yang didapat dari gunungan ini akan membawa rejeki dan juga keberkahan.

5. Bakar sate

Tradisi bakar sate kerap dilakukan di kota besar seperti Jakarta. Biasanya warga akan memasak daging sapi dan kambing dengan cara disate. Tradisi nyate saat Idul Adha ini dilakukan hampir setiap warga di depan atau halaman rumahnya.

Momen Idul Adha biasanya jadi ajang kumpul keluarga, sambil kumpul sambil bakar sate. Kegiatan nyate bersama ini juga dilakukan secara gotong royong. Ada yang memotong daging, membakar sate hingga menyiapkan bumbu.

Setelah matang, sate biasa langsung dijadikan menu makan. Bisa dengan nasi atau ketupat. Tradisi Idul Adha ini juga kerap jadi ajang silaturahmi antar keluarga dan juga tetangga. Sudah dapat daging kurban? Yuk bikin sate!

Halaman 2 dari 3


Simak Video " Ahli Gizi Anjurkan Konsumsi Daging Secara Bijak Saat Idul Adha "
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads