Banyak orang mengolah daging kurban menjadi sajian bersantan. Perhatikan 7 tips berikut agar masakan santan tidak cepat basi!
Idul Adha adalah hari raya kurban untuk mereka yang mampu. Biasanya hewan yang dikurbankan adalah sapi, kambing, dan kerbau. Saat hari kurban tiba, banyak orang mendapatkan jatah daging dari orang-orang yang berkurban.
Tak hanya daging yang mereka dapatkan, tapi juga jeroan sapi atau kambing. Tulang-tulangan dan kikil juga kerap didapatkan saat pembagian hewan kurban tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya diolah menjadi aneka makanan khas Indonesia. Terutama yang berkuah santan, seperti daging sapi diolah menjadi rendang atau daging kambing menjadi tongseng. Tulang-tulangan juga bisa dimasak menjadi tengkleng yang juga bersantan.
Berikut 7 tips agar masakan santan tidak cepat basi.
Baca Juga: Bumbu Sate Sapi Maranggi yang Manis Gurihnya Meresap
1. Pilih Kelapa yang Tua
![]() |
Kelapa jadi bahan utama pembuatan santan. Untuk menghasilkan santan yang bagus sebaiknya gunakan kelapa yang sudah tua dan masih segar. Ciri-cirinya bisa dilihat dari dagingnya yang keras dan mudah patah.
Tapi jangan pilih kelapa yang sudah retak atau kering karena nantinya kualitas santan tak lagi bagus. Kelapa yang tua akan menghasilkan kandungan minyak yang lebih banyak dan bisa membuat masakan bersantan lebih gurih.
2. Gunakan Air Matang
![]() |
Agar menghasilkan cairan santan yang bagus, setelah kelapa selesai diparut langsung ditambahkan air secukupnya. Tapi perlu diperhatikan untuk menggunakan air matang.
Air matang yang hangat akan menghasilkan santan yang lebih awet. Penggunaan air matang juga lebih menjamin kebersihan dan terhindar dari bakteri.
3. Cara Memasak
![]() |
Masakan bersantan memang rasanya enak dan gurih, seperti rendang sapi yang lezat karena menggunakan banyak santan. Sebaiknya masakan bersantan ini dimasak hingga benar-benar matang dan mendidih.
Saat memasak masakan santan sebaiknya jangan ditutup. Karena kalau menutupnya rapat-rapat bisa membuat uap panasnya mengepul di dalam wadah makanan. Sebelum disimpan pastikan uapnya sudah menghilang.
4. Pastikan Santan Tidak Pecah
![]() |
Saat membuat masakan bersantan, selain memiliki kelapa yang tepat, cara memasaknya juga perlu diperhatikan. Salah satunya memastikan santan tidak pecah ketika dimasak.
Dengan cara mengaduk masakan bersantan terus-menerus saat memasaknya. Karena santan yang pecah dapat menyebabkan makanan cepat basi.
Baca Juga: Siapkan Santan Segar dengan Cara Ini Agar Masakan Lebih Gurih Alami
5. Hangatkan Sebelum Disantap
![]() |
Masakan bersantan harus terus dihangatkan sebelum disantap. Ini untuk mengurangi kemungkinan makanan yang cepat basi. Hangatkan makanan bersantan dengan api sedang sampai mendidih.
Hal ini dilakukan untuk mematikan bakteri dan menghindari cepat basi. Menghangatkan makanan bersantan ini juga bisa membuatnya makin tahan lama. Kalau tipe masakanmu berkuah tak perlu lagi ditambahkan air, tapi kalau kering jangan lupa untuk menambahkan sedikit air.
6. Setelah Dihangatkan Jangan Sering Diaduk
![]() |
Masakan bersantan yang dihangatkan sebenarnya dapat mematikan bakteri hingga membuatnya terhindar dari cepat basi. Tapi, setelah dihangatkan sebainya jangan sering diaduk.
Karena ketika makanan sudah mulai dingin akan membuat bakteri jadi lebih cepat masuk. Akhirnya masakan bersantan jadi cepat basi dan tidak enak disantap.
7. Simpan di Kulkas
![]() |
Setelah makanan bersantan dihangatkan, jangan lupa untuk didinginkan terlebih dahulu sebelum disimpan dalam kulkas. Tapi, setelah dingin masakan bersantan itu jangan sering diaduk.
Jangan lupa juga perhatikan wadah yang digunakan, pastikan wadahnya kedap udara. Lalu simpan dalam kulkas, karena cara ini bisa membuat masakan bersantan tidak berubah suhu dan terkontaminasi udara.