Tanpa disadari pemakaian berbagai alat dapur jika tak hati-hati bisa berakibat buruk pada kesehatan. Seperti turunnya daya tahan tubuh pada penyakit.
Pada masa pandemi Corona, sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan rumah, termasuk dapur. Karena dapur merupakan jantung rumah tempat makanan diproduksi untuk seluruh keluarga.
Bukan hanya soal kebersihan peralatan dan benda-benda saja yang perlu dicermati tetapi ternyata beberapa alat dan benda bisa menggerogoti daya tahan tubuh atau imunitas tubuh terhadap penyakit.
Bagaimana mungkin panci dan wajan bisa memperlemah daya tahan tubuh? Dikutip dari timesofindia (15/6) berikut ini beberapa peralatan di dapur yang perlu diwaspadai pemakaiannya karena berimbas pada daya tahan tubuh.
1. Wajan antilengket
Sudah jamak kini tiap rumah punya wajan atau panci berlapisan anti lengket. Lapisan bahan di permukaan panci bisa membuat makanan tidak lengket, mudah dibalik atau dimasak.
Lapisan anti lengket itu terbuat dari bahan kimia bernama 'polytetraflouroethylene' yang populer dengan brand Teflon. Bahan ini terbuat dari florin dan atom karbon. Perfluorooctanoic acid (PFOA) yang dipakai Teflon ditemukan dalam darah dari 98% partisipan dalam riset tahun 2000.
Lapisan ini jika terlalu panas dikaitkan dengan emisi beracun. Pastikan panci atau wajan berlapisan anti lengket yang kamu beli bebas dari PFOA. Selain itu cuci dan rawat alat masak berlapisan anti lengket sesuai aturan yang dianjurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
2. Peralatan masak dari aluminium
Meskipun ada beragam alat masak dari beragam bahan, tetaoi alat masak berbahan aluminium masih digemari. Alasannya karena aluminium mudah menghantarkan panas, ringan dan murah harganya dan tidak mudah retak.
Tetapi masakan yang dimasak dengan peralatan aluminium akan mengandung 1-2 mg aluminium yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya menetralkan mineral dan vitamin di dalam tubuh tetapi menghirup asap aluminium dapat berkontribusi pada dada yang tidak normal seperti yang ditunjukkan dalam sinar-X dan memicu batuk.
Endapan aluminium di dalam tubuh didapati pada orang yang punya masalah ginjal yang bisa berisiko pada kesehatan tulang dan otak. Akumulasi aluminium dalam tubuh bisa merusak imunitas tubuh.
3. Wadah plastik BPA
Wadah plastik tersedia dalam beragam kualitas dan sangat disukai orang karena ringan dan mudah dibersihkan. Tetapi jika makanan, terutama yang panas ditaruh dalam wadah plastik, bisphenol A atau BPA dapat masuk dalam makanan. Lama kelamaan akan menimbulkan gangguan pada otak, prostat dan kesehatan pada umumnya.
Produsen plastik seharusnya mencantumkan jumlah BPA yang dipakai pada produknya. Sebaiknya pilih wadah plastik food grade yang bebas BPA agar imunitas tubuh tidak terganggu.
4. Kantong plastik sayuran dan buah
Saat berbelanja sayuran, buah atau produk makanan di supermarket biasanya disediakan kantong plastik untuk mengemasnya. Umumnya kantong plastik mengandung phthalates, bahan sintetis kantong plastik. Jika terekspos makanan dalam waktu lama bisa meresap pada makanan dan berbahaya jika dikonsumsi.
Selain itu pemakaian kantong plastik juga dikaitkan dengan kerusakan genetik, perubahan jaringan dan hormon pada awal pubertas. Akhir-akhir ini pemakaian kantong plastik juga dilarang di berbagai tempat karena tidak ramah lingkungan. Sebaiknya gunakan kantong kertas yang lebih aman.
![]() |
5. Talenan
Alas untuk memotong bahan makanan ini sering menjadi penyebab kontaminasi silang. Karena dipakai untuk memotong daging mentah dan sayuran atau buah segar. Kecuali itu sangat tidak dianjurkan memakai talenan yang permukaannya berlubang halus.
Sebaiknya pisahkan talenan untuk daging mentah dan bahan lainnya agar tak ada bakteri dari bahan mentah berpindah ke bahan segar yang kemudian dikonsumsi. Pilih talenan yang permukaannya licin. Selalu bersihkan talenan hingga benar-benar bersih. Karena alat masak ini bisa sebabkan daya tahan tubuh turun dan terserang penyakit.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(odi/odi)