Ratusan Tahun Lalu Orang Sudah Mengenal Makanan Beku

Kuliner New Normal

Ratusan Tahun Lalu Orang Sudah Mengenal Makanan Beku

Devi Setya - detikFood
Sabtu, 06 Jun 2020 18:00 WIB
makanan beku
Foto: istimewa
Jakarta -

Di masa pandemi, tren makanan beku menjadi hal yang diandalkan sebagai stok. Teknik membekukan makanan bisa membuat masa simpan makanan menjadi panjang.

Makanan yang disimpan dalam keadaan beku bisa bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan tahunan. Tapi tahukah kamu, sistem menyimpan makanan dengan cara dibekukan ini sudah dilakukan masyarakat zaman kuno?

Secara teknis, manusia sudah mengerti cara mengawetkan makanan dengan proses pembekuan. Dengan mengandalkan suhu dingin alami, orang-orang sudah mulai mengawetkan makanan agar tidak cepat membusuk atau rusak.

Kini proses pembekuan makanan dilakukan secara modern dengan mengandalkan freezer. Tujuannya tetap sama, yakni menjaga makanan tetap segar dan nutrisinya awet agar bisa dikonsumsi dalam jangka panjang.

Dilansir dari berbagai sumber berikut sejarah dan fakta soal pembekuan makanan.

Baca juga : Ini 5 Makanan Beku yang Perlu Anda Beli Sebagai Stok


1. Sejarah makanan beku

makanan bekumakanan beku Foto: istimewa



Tidak ada catatan pasti terkait kapan dimulainya teknik pembekuan makanan. Pembekuan makanan secara alami dulunya mengandalkan hawa dingin saat musim dingin. Cara ini telah digunakan oleh suku-suku tradisonal di daerah beriklim dingin selama berabad-abad.

Pada tahun 1885 sejumlah kecil daging ayam dan angsa beku dikirimkan dari Rusia ke London, dan dikemas menggunakan peti-peti kayu. Baru pada bulan Maret 1899, "British Refrigeration and Allied Interests" melaporkan bahwa sebuah perusahaan pengimpor makanan, "Baerselman Bros", mengirim sekitar 200.000 ekor ayam dan angsa beku per minggu dari tiga depot Rusia ke New Star Wharf, Lower Shadwell, London.

Pengiriman daging beku ini dilakukan secara rutin selama tiga atau empat bulan pada masa musim dingin. Dimulai pada tahun 1929, Clarence Birdseye menawarkan cara untuk membekukan makanan secara cepat kepada masyarakat. Ide Birdseye didapatkan ketika berburu hewan di Labrador tahun 1912 dan 1916, ketika ia melihat penduduk asli setempat mengawetkan makanan dengan cara membekukannya.


2. Teknik membekukan makanan

makanan bekumakanan beku Foto: istimewa


Pembekuan makanan adalah cara yang efektif dalam mengawetkan makanan. Patogen yang terkandung dalam makanan biasanya jadi penyebab kerusakan makanan.

Dalam keadaan beku, patogen tidak dapat tumbuh, bahkan mati. Namun proses ini kurang efektif dalam melawan patogen karena cara terbaik membunuh patogen dalam makanan adalah dengan memasaknya hingga matang.

Masalah yang terdapat pada proses pembekuan makanan adalah bahaya kemungkinan patogen dapat aktif kembali setelah makanan beku dinormalkan kembali. Dalam suhu beku, makanan bisa awet selama beberapa bulan namun akan mudah rusak jika sudah kembali ke suhu normal.

3. Kualitas makanan yang dibekukan

makanan bekumakanan beku Foto: istimewa


Makanan dapat diawetkan selama beberapa bulan dengan sistem pembekuan. Penyimpanan beku jangka panjang membutuhkan temperatur -18 °C atau lebih rendah.

Meski bertahan selama berbulan-bulan tapi proses pembekuan makanan bisa merubah kualitas makanan baik dari segi tekstur, rasa maupun kandungan nutrisi. Makanan beku mengandung kristal es di dalamnya, saat dilumerkan maka kristal es ini ikut mencair sehingga tekstur makanan tidak lagi sama seperti saat masih segar.

Ukuran kristal es yang besar dapat "menusuk" dinding sel dan menyebabkan kualitas teksturnya berkurang. Tingkat kerusakan ini tidak sama pada setiap jenis makanan. Ada yang mengalami perubahan tekstur, namun ada juga yang teksturnya tetap sama.


4. Makanan beku tidak membutuhkan bahan pengawet

makanan bekumakanan beku Foto: istimewa


Banyak yang mengira kalau makanan beku menggunakan bahan pengawet. Anggapan ini tidak tepat karena makanan beku bisa tetap awet lama meskipun tidak mengandung bahan pengawet sama sekali.

Makanan beku umumnya tidak membutuhkan bahan tambahan makanan lainnya karena mikroorganisme sudah terhambat pertumbuhannya pada temperatur beku. Dari sini langsung bisa disimpulkan kalau mikroorganisme tidak bisa membuat makanan membusuk saat di suhu beku.

Untuk pembekuan jangka panjang pada temperatur yang lebih rendah dari -9.5 °C, biasanya bahan makanan dapat ditambahkan dengan karboksimetilselulosa (CMC) yang berfungsi sebagai penstabil. Bahan tambahan pangan ini tidak memiliki rasa, tidak memiliki bau, dan tidak merusak kualitas bahan makanan.

5. Kemasan untuk makanan beku

makanan bekumakanan beku Foto: istimewa


Pengemasan makanan beku harus mampu menjaga makanan bahkan setelah melalui serangkaian proses seperti pengisian, penyegelan, pembekuan kembali, penyimpanan, transportasi, pencairan, dan pemasakan. Kemasan harus kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.

Tentu hal ini beralasan, karena umumnya makanan beku akan disimpan selama berbulan-bulan, jika kemasannya mudah rusak maka dikhawatirkan makanan di dalamnya akan terkontaminasi bakteri dari luar.

Baca juga : Di Tengah Pandemi COVID-19, Penjual Pisang Lumer hingga Dim Sum Banjir Pesanan

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads