Untuk mengurangi risiko terpapar virus Corona saat makan di restoran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari jarak meja hingga peralatan makan.
Di era new normal, banyak restoran dan tempat makan yang mengadakan peraturan baru. Namun untuk mengurangi risiko penyebaran virus Corona, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat makan di restoran.
Thomas A. Russo selaku profesor sekaligus ketua dari Departement of Medicine di University at Buffalo, menjawab pertanyaan umum seputar makan di restoran yang aman dari paparan virus seperti dilansir dari Yahoo (29/05).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Chef Chandra Yudasswara Ungkap Protokol 'New Normal' di 12 Restorannya https://food.detik.com/berita-boga/d-5031722/chef-chandra-yudasswara-ungkap-protokol-new-normal-di-12-restorannya
Jarak Aman
Foto: Istimewa
|
Droplets yang keluar dari bersin ini biasanya berada di udara dalam jarak 2 meter, namun hal ini tidak bisa dipastikan juga. Bahkan menurutnya partikel yang dikeluarkan dari bersin atau flu bisa menyebar hingga jarak 9 meter.
Bahkan hal ini bisa diperparah jika di dalam restoran ada kipas angin atau AC yang meniupkan virus dari partikel ini. Fakta ini ditunjukkan dari kasus di China, di mana beberapa orang di restoran terinfeksi oleh virus meski mereka sudah menjaga jarak aman sekitar 2 meter.
Jadi Thomas menyimpulkan bahwa semakin dekat jarak seseorang dengan orang lain, maka semakin besar risiko terpapar virus.
Keamanan Pelayan Restoran
Foto: Istimewa
|
Pengunjung yang makan dan berbicara satu sama lain di dalam restoran masih bisa menyebarkan virus. Menurutnya cara yang paling benar adalah dengan memasang sekat kaca, penghalang, hingga tirai yang memisahkan satu meja dengan meja lainnya.
Restoran juga bisa mengubah tata ruang restoran atau meletakkan meja di ruangan terpisah dengan pintu yang bisa di tutup. Selain itu beberapa negara juga mulai mengeluarkan kebijakan untuk membatasi meja restoran hingga satu pelayan yang mengirimkan makanan ke meja pengunjung.
Thomas kembali mengingatkan pentingnya menggunakan masker, kaca mata, cuci tangan hingga social distancing untuk mencegah penyebaran virus di restoran.
Peralatan Makan
Foto: Istimewa
|
Menurut Thomas hal ini sebenarnya tidak perlu. Karena dengan proses cuci piring biasa akan mematikan virus jadi tidak perlu menggunakan peralatan makanan sekali pakai. Tapi meja harus dibersihkan dengan benar hingga menggunakan disinfektan.
Thomas juga menyarankan untuk tidak terlalu sering memegang menu makanan, apalagi jika menu makanan terbuat dari plastik yang bisa saja mengandung virus. Namun selama pengunjung tidak menyentuh mulut, hidung, hingga mata mereka selama makan di restoran dan rajin mencuci tangan maka risiko penyebaran virus ini akan berkurang.
Apakah Virus Bisa Menular Dari Makanan?
Foto: Istimewa
|
Virus biasanya menyerang bagian pernapasan melalui droplet atau aerosol yang masuk dari mulut, hidung, dan mata. Virus ini perlu melalui sistem pernapasan dan tidak bisa melalui perut.
Virus Corona juga tidak terlalu stabil jika terpapar di lingkungan. Contohnya virus ini hanya bertahan selama 7 jam di plasik dan 3,5 jam di kardus. Penggunaan masker dan menjaga kebersihan tangan serta kemasan makanan tentu merupakan hal yang wajib dilakukan setiap orang.
Lebih Aman Makan di Luar atau Pesan di Mobil?
Foto: Istimewa
|
Drive-through atau pesan makanan di mobil dianggap yang paling aman, karena sistem ini hanya berhadapan dengan satu orang saja. Jika pemesan dan pelayan drive-through sama-sama menggunakan masker tentunya risiko penularan virus pun akan berkurang.
Sementara itu pilihan makan di restoran yang bersifat outdoor memang jauh lebih aman dibandingkan dengan restoran indoor. Namun harus diperhatikan bahwa restoran outdoor bisa meniupkan virus melalui angin, sehingga pastikan menggunakan kaca mata dan masker jika makan di luar.
Baca Juga: 5 Cara Penataan Restoran Saat 'New Normal' Diberlakukan