Untuk melawan rasisme terhadap orang Asia di tengah pandemi Corona. Toko es krim ini keluarkan varian es krim dengan rasa eksotik khas Asia.
Jika biasanya es krim penuh dengan buah-buahan dan aneka rasa modern lainnya. Kini toko es krim Jubilee di Washington D. C menawarkan varian es krim dengan rasa khas Asia yang tak kalah menarik.
"Saya sangat senang untuk bereksperimen dengan membuat es krim yang menggambarkan warisan budaya orang Asia di Amerika, lewat dessert yang sangat digemari di Amerika," jelas Victoria Lai selaku pendiri Jubilee dilansir dari NextShark (22/05).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Victoria yang besar di Texas menciptakan es krim kacang merah yang dulu sering dimakannya saat kecil. Menurutnya rasa kacang merah cukup unik dan enak jika disulap menjadi es krim.
Victoria sendiri mulai belajar membuat es krim sekitar 11 tahun lalu. Setelah itu ia pindah ke Washington dan mulai membuat es krim di rumah sekaligus bekerja di Department of Homeland Security (DHS).
Selain itu ia juga menciptakan es krim rasa Thai tea, warnanya oranye dengan rasa teh khas Thailand dan paduan krim manis yang membuat orang ketagihan menyantapnya.
![]() |
Sementara untuk para vegan, Victoria sudah menyiapkan es krim rasa kelapa dengan campuran leci dan lemon. Ia menggunakan santan dengan tambahan buah leci yang legit dan dibuat sorbet.
Tujuannya menciptakan varian es krim khas Asia yaitu untuk melawan rasisme terhadap orang Asia di Amerika dan negara lainnya. Rasisme ini muncul setelah virus Corona menyebar di dunia.
Setiap pembelian lima pint es krim dari Jubilee, Victoria akan menyisihkan sebagian penjualannya untuk organisasi nonprofit yang menangani rasisme terhadap orang Asia Amerika selama pandemi Corona.
![]() |
"Semenjak virus Corona ini menimbulkan banyak rasisme terhadap orang Asia di seluruh Amerika. Saya melakukan apa yang saya bisa, bahkan lewat hal kecil seperti es krim. Saya berharap kita bisa bersama-sama berjuang dalam keberagaman untuk membuat Amerika kembali kuat, dan mendukung negara ini hingga wabah ini hilang," pungkas Victoria.
Victoria sendiri kini menjual es krim nya di dua toko milikinya yang ada di Washington. Setiap harinya ia membuka toko es krimnya dari jam 2 siang hingga jam 9 malam. Sementara di akhir pekan ia membuka tokonya dua jam lebih awal lengkap dengan jasa pengiriman ke rumah.
(sob/odi)