Jauh dari kesan berandal, anak-anak punk di Salatiga ini justru bikin terharu. Mereka kompak membagikan menu takjil gratis kepada masyarakat.
Penampilan anak punk identik dengan tatanan rambut bergaya mohawk, sepatu bot, celana ketat, tato dan berbagai aksesoris lainnya yang merupakan bentuk perlawanan. Penampilan tersebut memberikan kesan berandal di mata masyarakat.
Namun, kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilannya saja. Buktinya, anak-anak punk di Salatiga, Jawa Tengah punya jiwa sosial yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah video yang diunggah oleh pengguna Twitter @Fahmi_Seto_S.
![]() |
"Salatiga street punk bagi-bagi takjil... Marhaban ya Punk Punk'an," tulisnya pada cuitan.
Dalam sebuah video yang diunggah pada (05/05) tersebut, memperlihatkan kawanan anak punk yang sedang berkeliling menyusuri jalanan untuk membagikan menu takjil kepada masyarakat sekitar.
Baca Juga : Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19, Ustaz Haikal Hassan Berbagi Takjil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari tukang parkir, driver ojol, penjual makanan pinggir jalan hingga orang-orang yang lalu lalang di jalanan. Pemberian takjil tersebut disambut dan diterima dengan senang hati oleh orang-orang yang menerimanya.
Video tersebut lantas menarik perhatian netizen untuk berkomentar. Banyak netizen yang membandingkan dengan konten youtuber Ferdian Paleka.
![]() |
Pasalnya youtuber asal Bandung tersebut membuat konten prank dengan memberikan sembako makanan tetapi berisi sampah busuk dan batu-batuan. Sembako 'sampah' tersebut dibagikan kepada para waria.
"Respect mas daripada si youtuber konten sampah," tulis netizen.
"Inilah yang disebut hitam tidak selalu kotor. Putih tidak selalu bersih, respect for him.. I love you brother," tulis netizen lainnya.
Baca Juga : Viral Prank 'Makanan' Sampah Ferdian Paleka , Ini 5 Aksi Prank Kontroversi Lainnya
(dvs/odi)