Kue kering seperti nastar, kastengels dan kukis cokelat bukanlah asli Indonesia. Kue-kue kering ini dibawa oleh bangsa Eropa dan kini disukai masyarakat Indonesia.
Tapi tidak semua kue kering berasal dari Eropa lho, Indonesia juga punya kue kering jadul yang sudah lama dibuat sebagai kudapan. Kue-kue ini juga masih kerap hadir di meja tamu nenek dan kakek kita.
Meski rasanya sederhana tapi kue kering Indonesia Ini ngangeni. Berikut 5 kue kering jadul asli Indonesia.
Baca juga : 7 Resep Kue Kering Enak Buat Suguhan Tamu
1. Kue satru
Foto: istimewa
|
1. Kue satru
Kue satru atau kue satu juga dikenal dengan nama kue koya. Kue ini populer di banyak daerah di Jawa Tengah. Bahan utama kue satru adalah bubuk kacang hijau kupas dan gula halus. Bubuk kacang hijau ini punya warna putih bersih.
Kue satru hadir dalam ukuran kecil, dibuat dengan cetakan khusus. Bubuk kacang hijau sangrai yang sudah dicampur gula halus ini kemudian dicetak dengan cara ditekan hingga padat. Setelah padat baru kue bisa dikeluarkan dan langsung disajikan.
Karena diolah dari bahan kering, kue satru punya tekstur yang rapuh. Begitu masuk mulut, kue akan langsung hancur dan pecah. Jadi makan kue satru harus sekali suap agar tidak berantakan.
2. Kue Sagon
Foto: istimewa
|
2. Kue Sagon
Kue sagon tak kalah populer, selain jadi sajian lebaran, kue satu ini juga kerap jadi oleh-oleh khas daerah. Kue sagon terbuat dari bahan utama tepung beras ketan yang dicampur kelapa parut. Pelengkapnya ada margarin, gula dan vanili sebagai penambah aroma.
Tidak semua kelapa bisa digunakan untuk membuat kue sagon, karena yang dibutuhkan hanya kelapa tua. Kue ini hadir dengan cita rasa manis gurih.
Penampilan kue sagon memang terlihat keras dan permukaannya kasar namun begitu dicicip, kue ini punya tekstur empuk lembut. Kue sagon jadi kue yang lumayan diburu ketika menjelang Lebaran.
3. Kue Blinjo
Foto: istimewa
|
3. Kue Blinjo
Dinamakan kue blinjo karena salah satu bahan utamanya adalah biji blinjo atau melinjo. Bahan inilah yang membuat rasa kue berbeda karena sensasi pahit khas biji melinjo.
Untuk membuat kue blinjo dibutuhkan tepung terigu, kacang dan melinjo. Rasa kue ini mirip kue kacang namun mengandung melinjo di dalamnya. Karena rasanya yang unik, kue blinjo jadi favorit hingga sekarang.
Kue kering satu ini populer di Surabaya. Para pembuat kue blinjo akan memperbanyak stok menjelang datangnya Lebaran. Kue ini juga dikenal sebagai oleh-oleh khas.
Baca juga : Ini Dia 5 Kue Kering Klasik yang Jadi Ikon Lebaran Indonesia
4. Keciput Wijen
Foto: istimewa
|
4. Keciput Wijen
Sekilas kue ini mirip onde-onde yang berselimut wijen namun dengan ukuran mini. Keciput wijen punya rasa manis gurih dan kuat aroma wijen yang harum.
Kue keciput juga punya tekstur renyah sehingga bisa dijadikan camilan yang disukai banyak orang. Bola-bola keciput dibuat dengan racikan telur, margarin dan tepung. Adonan ini dibentuk bola-bola kecil lalu digulingkan di atas wijen.
Tekstur renyah keciput dihasilkan dari proses menggoreng. Keciput kabarnya berasal dari Jepara, Jawa Tengah namun kini banyak diolah di berbagai tempat.
5. Unthuk Cacing
Foto: istimewa
|
5. Unthuk Cacing
Di Cilacap kue satu ini dikenal dengan sebutan unthuk cacing. Tapi di Jakarta kue kering satu ini disebut akar kelapa. Meski berbeda sebutan tapi kue ini punya tampilan dan rasa yang mirip.
Disebut unthuk cacing karena bentuknya yang panjang melilit seperti cacing. Kue ini punya rasa manis gurih dan tekstur renyah agak sedikit keras.
Kue jadul ini digemari karena bentuknya yang unik serta rasanya yang enak. Tak heran, setiap Lebaran tiba para orang tua akan sibuk menyiapkan kue unthuk cacing.
Halaman 6 dari 6