Kue Lapan Jam Khas Palembang Ini Benar-benar Dibuat Selama 8 Jam

Lebaran di Rumah Aja

Kue Lapan Jam Khas Palembang Ini Benar-benar Dibuat Selama 8 Jam

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 06 Mei 2020 18:00 WIB
Kue Lapan Jam Khas Palembang Ini Benar-benar Dibuat Selama 8 Jam
Foto: Instagram charming.palembang
Jakarta -

Kue lapan jam sangat identik dengan suguhan lebaran di Palembang. Sesuai namanya, kue ini benar-benar dibuat selama delapan jam. Seperti apa proses, tampilan, dan rasanya?

Kue lebaran tak melulu kue kering. Ada juga kue basah yang memiliki ciri khas berbeda di tiap daerah Indonesia. Salah satu yang tersohor adalah kue lapan jam dari Palembang.

Nama kue ini unik sesuai durasi pembuatannya. Lapan jam berarti delapan jam yang berarti proses pembuatan kue basah terbilang lama. Butuh kesabaran untuk membuat kue bertekstur lembut dan kenyal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain proses pembuatan yang lama, kue lapan jam memiliki fakta menarik lain terkait sejarah, filosofi, hingga cara menikmatinya.

detikFood merangkum fakta unik kue lapan jam seperti berikut.

1. Sejarah kue lapan jam

Kue lapan jam Foto: Instagram pariwisata.palembang
1. Sejarah kue lapan jam

Kue lapan jam sulit ditemukan sehari-hari karena kue ini hanya dibuat untuk acara istimewa seperti imlek atau lebaran. Selain di Palembang, kue lapan jam sebenarnya mudah ditemui di wilayah Sumatera lainnya.

Konon kue lapan jam dulunya adalah kue kelas atas. Hanya kelompok bangsawan saja yang bisa menikmatinya. Kue ini terbuat dari banyak bahan seperti telur bebek, gula, mentega, dan susu kental manis.

Tapi kini kue lapan jam banyak dibuat masyarakat Palembang secara umum. Mereka membuat kue lapan jam sendiri atau memesannya untuk perayaan lebaran.

2. Proses pembuatan kue benar-benar delapan jam

Kue lapan jam Foto: Instagram mslittlekitchen
2. Proses pembuatan kue benar-benar delapan jam

Pembuatan kue lapan jam sesungguhnya memakan waktu sampai delapan jam lamanya. Hal ini sebenarnya mengikuti proses masak bahan mentah kue seperti telur, gula, dan susu.

Dalam waktu delapan jam, bahan tersebut akan mengental membentuk karamel. Begitupun dengan telurnya yang menjadi padat. Nantinya proses pemanggangan membuat semuanya menyatu.

Lantas bagaimana kalau tidak delapan jam? Kue ini tidak akan terasa kenyal dan mudah hancur karena adonannya belum kuat. Untuk menyajikannya pun harus sudah dalam keadaan dingin agar mudah dipotong-potong.

Baca Juga: Lebaran di Palembang Makin Semarak dengan Anam hingga Maksuba

3. Cara membuat kue lapan jam

Kue lapan jam Foto: Instagram kueberkatyakin
3. Cara membuat kue lapan jam

Membuat kue lapan jam sebenarnya tidak sulit, namun butuh kesabaran ekstra. Bahannya ada telur ayam, margarin, tepung terigu, vanili, susu kental manis, dan gula pasir.

Pertama, buat adonan kue dengan mengocok margarin dan gula pasir pakai mikser listrik. Diikuti telur lalu kocok lagi sampai rata. Baru masukkan tepung terigu, susu kental manis, dan vanili. Aduk lagi sampai tercampur rata menggunakan mixer.

Setelah itu, kukus adonan kue dalam kukusan yang sudah dipanaskan. Jangan lupa lapisi loyang dengan margarin agar tidak lengket nantinya. Kukus kurang lebih delapan jam.

Usai dikukus, lanjutkan memanggang kue dengan oven. Perkiraan waktunya sekitar 15 menit dalam suhu 120 C untuk mengeringkan permukaan dan sisinya. Setelah itu angkat, dinginkan sebentar, dan sajikan.

4. Ciri kue lapan jam yang enak

Kue lapan jam Foto: Instagram b3b3th_culinaire
4. Ciri kue lapan jam yang enak

Kue lapan jam biasanya disajikan utuh di depan tamu. Nantinya ketika mereka mau menikmatinya, barulah dipotong tipis-tipis. Banyak orang suka tekstur kue lapan jam yang lembut, kenyal, dan lumer di mulut.

Untuk mengenali kue lapan jam yang enak, ada ciri khususnya. Pertama soal warna. Kue lapan jam haruslah cokelat cenderung gelap. Teksturnya juga harus sangat padat, pertanda kue dimasak dalam waktu lama.

Kalau warnanya terlalu terang dengan tekstur yang tidak padat, kemungkinan besar kue lapan jam itu tidak dibuat dengan sempurna. Bisa jadi memasaknya kurang dari delapan jam. Tentu saja hal ini mempengaruhi cita rasa kue.

5. Filosofi kue lapan jam

Kue lapan jam Foto: Instagram kueberkatyakin
5. Filosofi kue lapan jam

Jadi kue lebaran khas Palembang, kue lapan jam ternyata memiliki filosofi. Dalam sebuah wawancara, ahli sejarah kuliner Palembang bernama Mang Amin menjelaskannya.

Delapan jam merupakan pembagian tiga waktu dari kehidupan manusia yang 24 jam. Masing-masing delapan jam hendaknya digunakan untuk bekerja, beribadah, dan beristirahat.

Filosofi lain dari kue ini terkait kematian. Saat ada orang mengantar jenazah ke liang lahat dengan keranda, jumlahnya pun delapan orang. Komposisinya empat orang di depan dan empat orang di belakang keranda.

Baca Juga: Rendang hingga Pempek Jadi Menu Andalan Keluarga Dea Annisa Saat Lebaran

Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads