Seorang astronot menceritakan pengalaman berpuasa ketika berada di luar angkasa. Cerita tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Seven Days in Space'.
Sultan bin Salman, seorang Pangeran Arab Saudi yang juga merupakan seorang Dewan Direktur Komisi Antariksa Saudi menuliskan pengalamannya dalam buku tersebut. Ia menceritakan perjalanan dirinya dan lima orang astronot di luar angkasa pada 35 tahun lalu.
Pada tahun 1985, perjalanan Sultan bin Salman di luar angkasa ternyata bertepatan dengan bulan Ramadhan. Momen ini dijadikan olehnya untuk meningkatkan kedekatannya dengan yang Maha Kuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketika Pangeran Sultan bersama dengan para astronot lainnya diluncurkan ke luar angkasa, Pangeran Sultan mengungkapkan kebahagiaan, karena menciptakan sejarah sebagai umat Muslim pertama yang pergi ke luar angkasa.
Saat itu, Pangeran Sultan merasa puas karena bisa melakukan sholat, puasa, dan membaca Al-Qur'an di dalam pesawat. Bahkan ia sampai menyelesaikan semua bacaan Al-Qur'an.
Pengalaman ibadah itu juga diceritakan dalam buku berjudul 'Seven Days in Space' secara detail. Terutama pengalamannya saat berpuasa di luar angkasa. Pengeran Sultan sebenarnya telah mendapat izin bahwa ia diperbolehkan untuk tidak melakukan puasa.
Baca Juga : Begini Pengalaman Orang Korea dan Amerika yang Coba Puasa Seharian
Namun, Pangeran tetap bersikeras untuk berpuasa. Sebelum melakukan ini, Pangeran telah melakukan pelatihan kesehatan di NASA Johnson Space Center di Houston. Nasa mengatakan bahwa ia harus berhenti berpuasa jika ada masalah kesehatan yang muncul.
![]() |
Pangeran Sultan menyatakan bahwa ia terkesan dengan bagaimana Allah SWT memberikan berkah dan semangat yang memungkinkannya untuk berpuasa sepanjang bulan Ramadhan tanpa adanya masalah kesehatan.
Dia teringat bahwa beberapa hari berpuasa di luar angkasa tanpa makan sahur. Pangeran Sultan mengungkap bahwa tantangan terberat berpuasa di luar angkasa bukan menahan makan dan minum, melainkan saat menunaikan ibadah sholat.
Apalagi saat berada di titik nol gravitasi yang membuat Pangeran tidak mendapat waktu tidur yang normal. Sampai-sampai ia merasa kelelahan karena kurang tidur, sehingga cairan tubuhnya juga menurun. Tapi ia tidak pernah menyerah.
"Saya berpuasa mengikuti zona waktu negara bagian Florida, dari mana pesawat ulang-alik diluncurkan ke luar angkasa. Hal terakhir yang saya lakukan sebelum peluncuran adalah shalat subuh, dan memohon kepada Allah untuk memberkati semua orang yang saya cintai, seluruh umat Islam dan rekan-rekan saya di misi," tulis Pangeran Sultan.
![]() |
Sementara untuk sholat, Pangeran Sultan mengalami kesulitan karena posisi kakinya yang selalu mengambang. Karenanya ia selalu mengikat kedua kakinya untuk dapat berdiri kokoh di dalam pesawat ulang-alik.
"Tidak mungkin untuk sujud. Hanya beberapa gerakan sholat yang masih mungkin dilakukan. Memaksakan untuk sujud membuat kepalanya terasa pusing," ungkap Pangeran Sultan.
Menjalankan ibadah puasa di luar angkasa memang berat, tetapi Pangeran Sultan mengaku bahwa semuanya terasa lebih ringan karena mendapat dukungan dan semangat dari para astronot lainnya yang nonmuslim.
Baca Juga : Begini Pengalaman Bepruasa Acha Septriasa yang Tinggal di Australia
(sob/odi)