Makanan dan minuman dulu sering dijadikan sebagai mata uang yang berharga. Mulai dari teh, garam, hingga biji kakao.
Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima oleh semua orang dan dipakai sebagai alat transaksi. Tapi dulu sebelum ada mata uang, banyak orang-orang di berbagai negara yang menggunakan jenis makanan tertentu sebagai mata uang.
Contohnya teh hitam yang dihaluskan dari batu bata. Teh ini sempat dijadikan sebagai mata uang untuk pembayaran benda di wilayah Mongolia. Lalu ada juga bir yang dijadikan mata uang di Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari CCN (24/04), berikut lima makanan dan minuman enak yang pernah dijadikan mata uang.
Baca Juga: Niat Disinfeksi Uang Rp 6 Juta di Microwave, Hasilnya Uang Terbakar!
Bir
Foto: Istimewa
|
Di tahun 1980, banyak warga Mesir yang kembali menggunakan bir sebagai mata uang karena inflasi ekonomi yang dialami negara tersebut.
Pegawai pemerintahan juga menggunakan kupon mereka untuk membeli bir. Kemudian bir ini akan mereka jual dengan harga tinggi di supermarket. Dalam beberapa kasus bahkan bir bisa membeli tiket pesawat ke Lisbon, Portugal.
Tea Bricks
Foto: Istimewa
|
Tea brick terbuat dari daun teh hitam yang dihancurkan menggunakan batu bata khusus. Minuman ini memiliki nilai yang tinggi sehingga menjadi dulu sempat menjadi mata uang yang terkenal di wilayah China, Mongolia, Siberia, Tibet, Tukmenistan dan Rusia.
Banyak orang yang gemar membayar dengan tea bricks karena lebih praktis. Selain itu teh ini juga bisa diseduh sebagai minuman atau dimakan.
Garam
Foto: Istimewa
|
Salarium ini merupakan istilah untuk orang-orang Roma yang membeli garam. Sementara di Afrika Timur sepanjang abad pertengahan, garam menjadi mata uang utama yang digunakan oleh orang-orang di sana.
Kejayaan garam juga berlanjut ke Roma, dulu hampir semua prajurit di Roma menerima gaji mereka dalam bentuk garam.
Biji kakao
Foto: Istimewa
|
Tak hanya di Meksiko, Spanyol juga menggunakan kakao sebagai mata uang. Bahkan biji kakao ini bisa ditukar dengan barang berharga seperti emas hingga koin dari silver.
Lewat catatan sejarah yang ada suku Maya juga menggunakan kakao sebagai uang. Kakao digunakan untuk membayar barang-barang dan pelayanan jasa.
Kentang
Foto: Istimewa
|
Mata uang ini disebut sebagai kolion. Satu kolion nilainya setara dengan 10 kg kentang. Sementara 2 kolion nilainya setara 10 telur. Hal ini dilakukan karena banyak petani yang tinggal di wilayah Kolionovo
Uang kolion diciptakan dengan tujuan untuk membantu serta memudahkan para petani di sana. Mata uang ini hanya berlaku di wilayah Kolionovo saja.
Baca Juga: Siapkan Uang Banyak! Ini 5 Menu Sarapan Paling Mahal di Dunia