Lockdown mulai 'ditinggalkan' warga Wuhan, China. Mereka kembali beraktivitas termasuk belanja kebutuhan makanan. Hanya saja cara belanjanya unik dan jadi sorotan!
Reuters (1/4) melaporkan aktivitas warga Wuhan perlahan kembali normal, namun tetap saja ada perbedaan mengingat sudah lama mereka tinggal di rumah saja. Alhasil kebiasaan belanja bahan makanan mengalami sedikit perubahan.
Mereka sudah bisa keluar rumah untuk membeli kebutuhan makanan, namun cara belanjanya cukup unik. Hal ini lantaran lingkungan di kota itu masih 'tertutup' dinding-dinding plastik setinggi 2 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dinding plastik yang seolah jadi pemisah itu dulunya didirikan pada masa awal pandemi virus corona. Tujuannya menciptakan jarak sosial sekaligus mengisolasi masyarakat. Akibatnya dulu warga Wuhan sangat bergantung pada layanan belanja online.
Baca Juga: Dibuka Kembali, Pasar di Wuhan Tetap Menjual Hewan Liar
Namun kini di sebuah lingkungan, warga Wuhan dan pedagang mulai berbisnis meski masih terhalang dinding plastik tinggi. Pembeli akan berdiri di kursi untuk melihat barang-barang yang dijual pedagang di baliknya.
![]() |
Mereka lalu berteriak ke pedagang untuk mengecek harga. Untuk pembayarannya menggunakan aplikasi di ponsel sehingga pembeli dan pedagang tidak memegang uang tunai yang cenderung kotor.
"Lebih aman bagi kami untuk berjualan di balik barikade ini," kata pemilik kios daging babi. Pemandangan lain ialah papan tulis digantung di dinding plastik untuk memberi tahu bahan makanan yang dijual.
Sebagian besar pedagang menjajakan sayuran, beras, minyak, dan daging. Namun hanya satu pedagang yang menjual crayfish, seafood lezat kesukaan warga Wuhan.
![]() |
Untuk supermarket di Wuhan, beberapa juga sudah buka kembali pada Rabu (1/4). Pihak supermarket tetap berlakukan 'physical distancing' dengan membuat jarak antrean 1,5 meter antar setiap orang.
Beberapa warga yang antre mengenakan jas hujan atau shower cap untuk menangkal virus. Tak ketinggalan masker untuk memproteksi diri.
Selama lockdown sebenarnya mereka mendapat bantuan makanan dari relawan, namun seorang warga mengeluhkan kalau bahan makanan yang diberikan tidak segar. "Terlihat tidak bagus, rasanya tidak enak," kata seorang pria 68 tahun.
![]() |
Karenanya ia lebih memilih ke supermarket. "Jika kita pergi ke supermarket sendiri, kita akan punya lebih banyak pilihan," tuturnya.
Wuhan kini tengah bersiap meninggalkan lockdown pada 8 April 2020. Sebelumnya warga di sana sudah diminta hanya di rumah saja sejak 23 Januari 2020.
Baca Juga: Terisolasi Karena Virus Corona, Ini Cara Warga Wuhan Dapat Pasokan Makanan
(adr/odi)