Kasus tuntutan hukum tak hanya berlaku untuk penipuan dan tindak kriminal lainnya. Banyak orang yang menuntut perusahaan atau restoran makanan karena hal sepele.
Selama beberapa tahun terakhir banyak kasus tuntutan hukum yang dilayangkan ke industri makanan. Mulai dari perusahaan restoran cepat saji yang dituntut oleh pelanggannya sendiri.
Kemudian ada juga orang menuntut perusahaan makanan sereal karena produk mereka tidak sesuai dengan yang ada di iklan. Serta pengunjung yang menuntut restoran cepat saji karena masalah keju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Listverse (01/04) berikut kasus tuntutan hukum disebabkan makanan yang sepele dan kocak.
Karena Dua Lembar Keju
Foto: Istimewa
|
Karena hal sepele ini mereka pun melayangkan tuntutan senilai $5 juta (Rp 82,5 miliar) ke pihak restoran. Pengunjung bernama Leonard Werner ini merasa dirugikan karena meski ia sudah membayar untuk keju tambahan, tapi burger yang diterimanya masih tanpa keju.
Selain itu menurut Werner kasus keju ini bisa saja menguntungkan perusahaan McDonald's. Karena Werner yakin ada jutaan pelanggan McDonald di seluruh dunia yang membayar lebih makanan tapi mereka tidak menerimanya.
Sereal Tanpa Buah
Foto: Istimewa
|
Pasalnya ia membeli produk sereal Froot Loops yang disangkanya benar-benar memiliki potongan buah segar di dalamnya, karena nama sereal ini mengandung kata buah.
Kecewa karena tidak bisa menemukan irisan buah, akhirnya ia menuntut Kellog's. Namun karena kasusnya dinilai kurang jelas dan terlalu sepele tuntutan Roy Werbel ini berakhir sia-sia.
Tersedak Saat Makan di Restoran
Foto: Istimewa
|
Saat itu ia memesan dua dada ayam goreng, kacang merah, nasi, biskuit, dan minuman bersoda. Pegawai di sana hanya memberikannya spork yaitu peralatan makanan plastik menyerupai sendok dan garpu.
Pria ini kemudian makan di dalam mobil menggunakan spork dan memakan ayam goreng dengan tangannya. Saat itu lah ia tersedak dan memutuskan menuntut Popeyes karena tidak menyediakan pisau plastik untuknya makan.
Kesal Berat Badan Naik
Foto: Istimewa
|
Dalam tuntutan hukumnya ia mengatakan bahwa dia terbiasa menyantap junk food atau makanancepat saji sebanyak 5 kali dalam seminggu. Hal ini menyebabkannya mengalami serangan jantung dan berat badannya terus naik.
Menurut sang pengacara, semua industri makanan cepat saji memiliki kewajiban untuk memperingatkan pelanggan mereka tentang bahaya menyantap makanan cepat saji secara terus menerus.
Selai Cokelat Bukan Makanan Sehat
Foto: Istimewa
|
Menurut Athena saat itu Nutella memasarkan selai cokelat mereka sebagai selai sehat untuk sarapan. Jadi dia sangat terkejut ketika menemukan fakta bahwa Nutella itu terbuat dari kandungan gula yang sangat tinggi dan mirip seperti permen.
Meski Athena sempat mendapatkan ejekan dari netizen karena dianggap terlalu bodoh untuk menyadari bahwa Nutella bukan makanan sehat. Tapi pihak perusahaan setuju untuk membayar tuntutan Athena karena iklan mereka yang menyesatkan.