Curhat Miris Pegawai Resto Cepat Saji yang Harus Bekerja di Tengah Corona

Curhat Miris Pegawai Resto Cepat Saji yang Harus Bekerja di Tengah Corona

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 31 Mar 2020 13:00 WIB
Curhat Miris Pegawai Resto Cepat Saji yang Harus Bekerja di Tengah Corona
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tak semua orang bisa bekerja dari rumah saat pandemi virus corona. Para pegawai resto cepat saji ini tetap harus berjuang demi hidup. Begini curhatan mereka!

Membatasi aktivitas di luar rumah, termasuk kerja di kantor, sangat dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona. Banyak negara pun menganjurkan hal ini meski mereka tidak memberlakukan lockdown.

Nyatanya tak semua orang bisa kerja dari rumah (work from home). Ada yang karena harus memakai sistem di kantor dan ada pula yang pekerjaannya terkait jasa, seperti pegawai resto cepat saji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pegawai resto cepat saji di Amerika Serikat ini masih harus berjuang mencari uang di tengah pandemi virus corona. Meski begitu, ada rasa takut dan khawatir yang tak bisa mereka pungkiri. Seperti ini curhatan mereka pada Business Insider (30/3).

Baca Juga: Curhatan Pelayan Sajikan Ribuan Makanan di Kapal Pesiar Karena Virus Corona

1. Pegawai McDonald's

Curhat pegawai resto cepat saji Foto: Istimewa
1. Pegawai McDonald's
Pegawai di McDonald's (McD) ini sangat khawatir dirinya terjangkit virus corona dan menulari anak-anaknya di rumah. "Bekerja di drive-thru resto cepat saji tidak aman. Saya berhadapan dengan pelanggan yang akan batuk, bersin, dan menerima uang mereka dengan tangan," katanya.

Ia pun meminta maaf karena pelanggan tak bisa memastikan setiap pegawai resto cepat saji benar-benar menjaga kebersihannya. "Saya tetap harus bekerja, tapi saja juga punya dua anak yang sedang di rumah sakit karena penyakit langka dan saya memiliki masalah kesehatan," ujar pegawai itu.

Ia melanjutkan, "Saya sudah miskin. Saya hidup dari gaji ke gaji, tetapi saya lebih suka tidak bekerja untuk membantu mencegah penyebaran (virus corona) ke anak-anak saya atau orang lain. Tolong bantu. orang miskin yang masih harus terpaksa mengambil risiko."

2. Pegawai Dunkin'

Curhat pegawai resto cepat saji Foto: Istimewa
2. Pegawai Dunkin'
Ryan, pegawai di Dunkin' juga melontarkan curahan hatinya. "Ancamannya sangat dekat, saya bisa mencium bau penyakit di sekitar saya. Saya telah menyampaikan pendapat saya ke manajemen tentang aturan pegawai sakit dan jumlah jam kerja yang harus dilalui mau sakit atau tidak," kata Ryan.

Ia mengatakan Senin adalah satu-satunya hari libur yang ia dapat. Di hari-hari biasa, ia bekerja dua shift, di pagi dan sore hari. "Saya harus bisa menunggu Senin depannya lagi untuk benar-benar bisa beristirahat," tambahnya.

Saat libur pun ia memaksimalkan waktu untuk istirahat. Ryan berujar, "Karena kaki saya berdenyut-denyut dan saya tidak punya energi setelah bekerja di berbagai posisi selama jutaan jam." Ia pun berharap dirinya tetap sehat dan anak perempuannya tidak marah karena ia tetap harus bekerja di akhir pekan.

3. Pegawai Arby's

Curhat pegawai resto cepat saji Foto: Istimewa
3. Pegawai Arby's
Arby's adalah jaringan restoran sandwich ternama di Amerika. Mereka tetap membuka restorannya di tengah pandemi COVID-19. Salah satu pegawainya curhat seperti apa rasanya bekerja di tengah masa-masa genting.

"Saya di sini bekerja untuk memberi makan pegawai rumah sakit, personel gawat darurat, tapi gubernur mengatakan orang-orang masih bisa keluar rumah untuk membeli menu dibawa pulang. Bagaimana hal ini bisa mencegah penyebaran virus," katanya soal kebijakan di wilayahnya.

Pegawai di Arby's ini juga menyayangkan sikap pembeli drive-thru. "Mereka melihat seolah-olah saya menjijikkan, seperti saya terinfeksi virus. Saya harus memberi uang kembalian mereka dengan tangan dan mereka bersikap seolah tak mau menyentuh sedikitpun tangan saya. Saya pun tidak ingin menyentuh tangan mereka, tapi saya menaruh senyum di wajah dan memperlakukan mereka dengan hormat," ujarnya.

4. Pegawai Taco Bell

Curhat pegawai resto cepat saji Foto: Istimewa
4. Pegawai Taco Bell
Kekhawatiran juga dirasakan seorang pegawai Taco Bell yang masih harus bekerja. "Kami hanya 7 orang per shift, lebih sedikit dari seharusnya yaitu 10. Kami hanya melayani pembelian drive-thru dan kalau kami tidak tetap buka, saya tidak bisa membayar tagihan atau mengirim bantuan untuk anak-anak saya," katanya.

Ia pun bersyukur masih bisa terus bekerja, namun ia tetap khawatir kalau suatu saat restoran harus tutup "Saya tidak akan punya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup," lanjut pegawai itu.

Mengenai operasional kerja, pegawai Taco Bell ini meyakinkan pihaknya sebisa mungkin menjaga higienitas. "Saya ingin pelanggan tahu kami menaruh perhatian ekstra dengan memakai sarung tangan, termasuk mereka yang tidak bersinggungan dengan makanan, untuk memastikan pegawai sekaligus pelanggan kami tetap terlindungi," tutupnya.

5. Pegawai Domino's

Curhat pegawai resto cepat saji Foto: Istimewa
5. Pegawai Domino's
Resto cepat saji selanjutnya yang juga masih buka adalah Domino's. Salah satu pegawai resto pizza ini khawatir dirinya terinfeksi virus corona karena setiap hari bersinggungan dengan banyak orang.

"Kami punya hampir 10 pegawai bekerja di waktu bersamaan, kadang 20 saat akhir pekan di restoran yang sangat kecil. Ini sangat ramai," katanya. Belum lagi ditambah paparan dari 7-12 supir pengantar makanan yang masing-masing bisa bertemu 10 pelanggan tiap harinya.

"Saat mereka kembali ke toko, saya terekspos dengan 10-20 rekan kerja plus semua yang sudah ditemui supir pengantar makanan sebelumnya. Totalnya bisa sampai 100 orang per hari secara tidak langsung," katanya.

Hanya saja ia tidak bisa berhenti kerja karena masih membutuhkan penghasilan. Ia pun belum bertemu anak laki-laki dan keluarganya selama 1 minggu karena khawatir menginfeksi mereka tanpa diketahui.

Baca Juga: 5 Bukti Virus Corona Berdampak pada Sistem Layanan Gerai Makanan

Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads