Efek 'Panic Buying', Banyak Makanan yang Dibuang ke Tempat Sampah

Efek 'Panic Buying', Banyak Makanan yang Dibuang ke Tempat Sampah

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 30 Mar 2020 13:00 WIB
Makanan Dibuang
Foto: Istimewa
Jakarta -

Panic buying atau membeli banyak makanan jadi masalah serius saat wabah virus corona. Banyak makanan yang dibuang ke tempat sampah dan berakhir sia-sia.

Inggris menjadi salah satu negara dengan kasus virus corona terbanyak setelah China dan Amerika. Ada lebih dari 17.000 kasus virus corona yang terus bertambah setiap harinya, selain itu Inggris juga menghadapi masalah panic buying yang menyebabkan tingginya limbah makanan di sana.

Baca Juga: Meski 'Panic Buying' Orang-orang Tidak Mau Beli Makanan Ini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atwal selaku politisi asal Inggris membagikan foto-foto tempat sampah yang dipenuhi dengan makanan baru tapi sudah kedaluwarsa yang terbuang secara sia-sia.

Efek 'Panic Buying', Banyak Makanan yang Dibuang ke Tempat SampahFoto: Istimewa

"Untuk semua orang yang ada di kota Derby, Inggris dan untuk kalian yang panic buying dengan membeli banyak bahan makanan yang tidak dibutuhkan. Kalian harus benar-benar berkaca sekarang," tulis Atwal di Twitter, dilansir dari Daily Mail UK (30/03).

ADVERTISEMENT

Dalam unggahan itu terlihat beberapa tempat sampah yang dipenuhi produk makanan utuh. Seperti satu paket buah pisang yang dibuang begitu saja, satu kemasan roti yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa, potongan olahan daging yang masih disegel dan masih banyak lagi.

Padahal masih banyak orang yang kekurangan bahan makanan setelah seluruh supermarket diserbu oleh pembeli. Terutama orang-orang yang sudah tua, sakit, atau yang memiliki penghasilan rendah.

Efek 'Panic Buying', Banyak Makanan yang Dibuang ke Tempat SampahFoto: Istimewa

Melihat banyaknya makanan yang dibuang di Inggris membuat netizen di Twitter meradang.

"Seharusnya ada denda yang diterapkan untuk hal seperti ini," tulis seorang netizen.

"Benar-benar pemborosan. Sangat tidak bisa dipercaya, makanan-makanan ini bisa membantu seseorang yang sangat membutuhkannya. Benar-benar sangat egois dan serakah," kritik netizen lainnya.

"Saya harap orang-orang yang membuang makanan ini bisa melihat ke belakang dan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan merugikan orang lain," kritik netizen lainnya.

Efek 'Panic Buying', Banyak Makanan yang Dibuang ke Tempat SampahFoto: Istimewa

Sebenarnya pemerintah Inggris dan perusahaan supermarket dan retail sudah mengeluarkan kebijakan untuk mencegah panic buying. Orang-orang yang masih muda dan sehat dianjurkan untuk tidak pergi ke supermarket dan membeli makanan saja. Supermarket akan difokuskan untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.

Menurut data yang ada selama beberapa minggu terakhir, warga Inggris mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk membeli dan menyimpan bahan makanan secara besar-besaran. Meskipun pemerintah di Inggris sudah menjelaskan bahwa stok makanan di sana masih banyak.

CEO dari perusahaan supermarket Tesco juga mendorong semua pembeli untuk memberikan slot atau waktu pengiriman belanja online kepada orang tua dan orang-orang yang sakit di rumah.

Tak hanya Tesco, supermarket lainnya juga baru saja memperketat keamanan dan keselamatan semua pegawai dan pembeli mereka dari virus corona. Salah satunya dengan cara membatasi pembeli yang berada di dalam supermarket serta memberikan aturan jaga jarak atau social distancing.

Baca Juga: Miris! Dampak 'Panic Buying' Orang-orang Ini Kesulitan Dapat Makanan




(sob/odi)

Hide Ads