Terkait Virus Corona, Warga China Dilarang Makan Ular, Tikus dan Kura-kura

Terkait Virus Corona, Warga China Dilarang Makan Ular, Tikus dan Kura-kura

Devi Setya - detikFood
Jumat, 06 Mar 2020 12:30 WIB
katak china
Foto: istimewa
Jakarta -

Sup kura-kura, bubur ular atau nasi katak termasuk beberapa makanan khas China. Terkait adanya virus corona, makanan ini mulai berhenti dimakan.

Aneka hidangan ekstrem ini masuk dalam daftar menu tradisional China. Banyak restoran di China yang menghadirkan makanan dengan bahan dasar ular, katak, tikus hingga kura-kura. Namun penyajian aneka makanan ini mendadak terhenti karena kasus penyebaran virus corona.

Dilansir dari South China Morning Post (6/3) aneka makanan yang jadi favorit banyak orang China ini perlahan mulai ditinggalkan. Pemerintah China bahkan secara tegas melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar sejak akhir Februari.

Terkait Virus Corona, Warga China Dilarang Makan Ular, Tikus dan Kura-kuraFoto: istimewa


Baca juga : Dikaitkan Virus Corona, Ini 5 Fakta Makan Bayi Tikus Hidup di China


Langkah ini dilakukan demi menekan penyebaran virus corona semakin luas. Dari kabar yang berkembang, salah satu penyebaran virus ini berasal dari konsumsi hewan liar.

Di China, virus ini sudah menginfeksi lebih dari 95 ribu orang dengan lebih dari 3.300 orang kehilangan nyawa. Virus corona juga menghancurkan sistem perekonomian China serta mengganggu pariwisata dan bisnis.

Awal kemunculan virus corona diyakini berasal dari hewan seperti kelelawar dan ular yang dijual bebas di pasar kota Wuhan. Menanggapi hal ini pemerintah China akhirnya merilis daftar daging yang boleh dimakan masyarakat.

Ada 9 daging yang diizinkan dikonsumsi yakni daging babi, sapi, ayam, kelinci, ikan dan seafood. Masyarakat dilarang makan selain 9 jenis daging ini, termasuk larangan makan kucing, anjing, ular, kura-kura dan katak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait Virus Corona, Warga China Dilarang Makan Ular, Tikus dan Kura-kuraFoto: istimewa


Baca juga : Dikaitkan Virus Corona : Sup Kelelawar dan Kuliner Wuhan yang Mantul


Pada tanggal 26 Januari, Pasar Seafood Huangsha di Guangzhou mengumumkan larangan untuk menjual ular, buaya, salamander dan penyu. Larangan ini kemudian membuat banyak pengusaha restoran kebingungan, pasalnya ada beberapa daging yang merupakan bahan baku makanan tradisional populer di China.

Para chef dan pakar kuliner merasa khawatir dengan adanya larangan ini. Beberapa makanan seperti sup kura-kura, bubur nasi ular, bubur katak, sup ular merupakan makanan paling diburu di restoran. Jika aneka daging ini dilarang dijual di pasaran maka mereka khawatir akan kehilangan pelanggan.




(dvs/odi)

Hide Ads