Setelah diumumkan resmi virus corona masuk Indonesia, sebagian warga Jakarta sempat panik belanja. Padahal stok pangan cukup dan tak perlu panik.
Kemarin (02/03) Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan, Dr. Terawan telah mengumumkan bahwa ada dua orang warga negara Indonesia positif terjangkit virus corona. Dua orang tersebut adalah ibu dan anak yang sempat berkontak langsung dengan warga negara asal Jepang yang datang ke Indonesia.
Menurut keterangan, dua orang yang terjangkit virus corona tersebut tinggal di daerah Depok, Jawa Barat. Kabar tersebut pun langsung menghebohkan publik dan membuat semuanya menjadi panik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alhasil banyak warga Jakarta yang langsung berbondong-bondong menyerbu supermarket setempat untuk membeli stok makanan. Hal tersebut dilakukan guna berjaga-jaga untuk bertahan hidup di dalam rumah. Jika sewaktu-waktu ada isolasi kota atau daerah.
Di media sosial, banyak netizen yang membagikan momen masyarakat ketika berbelanja pasokan makanan di supermarket. Salah satunya netizen dengan akun bernama @cantikawangiandara yang mengunggah beberapa foto melalui insta storynya. Dan banyak dibagikan ulang oleh akun instagram lainnya.
Baca Juga : Pakar Ini Ungkap 4 Rempah Indonesia yang Ampuh Cegah Virus Corona
Dalam beberapa foto unggahannya memperlihatkan tempat karung-karung beras dan mie instan sudah mulai kosong. Selain itu juga tampak antrean pembeli di kasir dengan membawa trolley yang sudah penuh dengan bahan makanan seperti gula, susu, roti, sayuran dan lainnya.
![]() |
Dalam keterangan foto ia menjelaskan bahwa itu terjadi di sebuah supermarket Grand Lucky kawasan SCBD. Sementara, netizen lain juga menceritakan bahwa kepanikan orang-orang untuk membeli pasokan makanan juga terjadi di supermarket lainnya seperti di kawasan Gading Serpong dan AEON BSD.
Melihat fenomena yang disebut 'panic buying' tersebut, ada netizen lainnya yang menyampai pendapat berbeda. Melalui kolom komentar, mereka mengatakan bahwa menjadi paranoid dengan menyerbu supermarket untuk membeli stok makanan tidak perlu dilakukan.
"Siang ini banyak saudara-saudara kita paranoid, panik menyerbu supermarket membeli barang-barang yang bukan atau belum jadi kebutuhan," tulis beberapa netizen.
![]() |
Lebih lanjut, mereka juga menuliskan bahwa panic buying dapat mengakibatkan beberapa hal yang tidak diinginkan. Seperti barang-barang akan menjadi langka, harganya menjadi naik drastis hingga kekacauan sosial.
"Misalnya susu untuk bayi jika kalian serbu nanti ada bayi lain yang butuh bagaimana? Jadi apa untungnya kalian rush barang-barang? Sekali lagi jangan egois, pikirkan nasional dan kebersamaan kita," tulisnya.
Baca Juga : Di Tengah Merebaknya Virus Corona, 5 Kisah Sarapan Ini Menarik Perhatian
(raf/odi)