Restoran Rindu Alam Puncak resmi ditutup dengan alasan habis kontrak. Kawasan ini kabarnya akan dialokasikan sebagai area hijau. Namun banyak yang menyayangkan tutupnya restoran ikonik ini.
Dari komentar netizen, ada banyak kisah yang dialami di area restoran Rindu Alam Puncak. Banyak yang memiliki pengalaman makan, namun tak jarang juga yang hanya 'numpang' menikmati pemandangan dari area parkirnya.
Berikut fakta menarik seputar restoran Rindu Alam Puncak.
1. Berdiri di atas tanah pemerintah daerah
Foto: istimewa
|
1. Berdiri di atas tanah pemerintah daerah
Restoran Rindu Alam Puncak mulai dibangun pada 1978. Tanah yang ditempati bangunan ini merupakan tanah Pemerintah Daerah Bogor. Saat itu, sang pemiliknya yang tak lain adalah Panglima Kodam Siliwangi Ibrahim Adjie, mendapat izin hak guna tanah.
Setelah masa pembangunan kurang lebih satu tahun, tepat pada 1980 restoran Rindu Alam Puncak mulai beroperasi. Sejak pertama dibuka, restoran langsung populer.
Selama kurang lebih 40 tahun menggunakan hak guna tanah, pada tahun 2020 ini Pemerintah Daerah Bogor kembali mengambil tanah negara ini. Sejak kepergian Ibrahim Adjie, restoran diambil alih oleh keluarga. Terakhir, tanggung jawab restoran diurus oleh sang cucu.
Baca juga : Dibuka Sejak 1980, Restoran Rindu Alam Puncak Resmi Tutup
2. Jadi primadona di kawasan Puncak
Foto: istimewa
|
2. Jadi primadona di kawasan Puncak
Banyak hal yang menjadikan restoran ini jadi primadona baru di kawasan Puncak. Beberapa diantaranya adalah lokasi yang strategis dan berada di jalur utama, serta area restoran memiliki spot terbaik untuk menikmati pemandangan.
Restoran Rindu Alam Puncak berada persis di pinggir jalur Bogor-Bandung. Jalur ini tak pernah sepi dilewati kendaraan. Apalagi saat belum banyak alternatif jalan menuju Bandung. Kondisi lalu lintas juga semakin ramai kala memasuki musim liburan dan jelang Lebaran.
Sebelum adanya restoran Rindu Alam, kawasan ini sudah dikenal sebagai tempat singgah untuk beristirahat. Kabarnya dahulu ada bangunan tua peninggalan Belanda yang dijadikan tempat istirahat.
3. Penilaian makanan restoran Rindu Alam
Foto: istimewa
|
3. Penilaian makanan restoran Rindu Alam
Penilaian rasa makanan memang soal selera, ada yang mengatakan makanan di sini enak namun ada juga yang mengatakan biasa saja. Rindu Alam Puncak memang menghadirkan ragam makanan Indonesia termasuk hidangan khas Sunda.
Menu yang dihadirkan di sini antara lain olahan ikan gurame, sate, sup iga hingga paket nasi timbel yang lengkap dengan sambal dan lalapannya. Untuk harga makanan di sini juga relatif, ada menu yang harganya terjangkau namun ada juga yang agak mahal.
"Sate kambing hot platenya maknyus di sini," nilai satu netizen.
Tapi banyak juga yang mengatakan rasa makanan di Rindu Alam Puncak termasuk yang bisa saja. Namun orang selalu datang dengan alasan nostalgia sekaligus ingin menikmati suasana.
"Restoran penuh kenangan waktu masih tinggal di Bogor. Dari waktu ABG nebeng2 truk, akhirnya ngampar di sana. Naik motor akhirnya numpang parkir. Naik mobil sama mantan pertama kali makan disana tahun 2008an. Dan terakhir tahun 2015 traktir keluarga besar disana. rasa makanan??? Mahall?? Saya memang cuma bayar tempat duduk saja. Jangan berharap makanan yang enak disana." beber netizen.
4. Jadi tempat bersejarah
Foto: istimewa
|
4. Jadi tempat bersejarah
Restoran Rindu Alam Puncak berhasil mengisahkan sejarah bagi banyak orang. Pelancong yang pernah berkunjung ke kawasan Puncak, sebagian besar pernah singgah di Restoran Rindu Alam Puncak.
Di samping area restoran ini memang ada tempat parkir yang lumayan luas. Biasanya orang-orang mampir ke area parkir ini untuk sekedar menikmati suasana pegunungan sambil memandang bukit penuh kebun teh.
Area parkir Rindu Alam Puncak bahkan sering dijadikan sebagai titik kumpul bagi rombongan motor yang melakukan touring. Tak sedikit juga pasangan muda-mudi yang asyik nongkrong di area parkir ini.
Baca juga : Ada Rencana Ke Puncak? 5 Tempat Berpanorama Indah Ini Bisa Anda Kunjungi!
5. Banyak pelanggan yang sedih
Foto: istimewa
|
5. Banyak pelanggan yang sedih
Ditutupnya Rindu Alam Puncak membuat banyak orang merasa sedih. Beragam pengalaman pernah dirasakan di Restoran Rindu Alam.
"Banyak kenangan yang tak pernah terlupakan di puncak Pas, dengan Rindu Alam nya. Sedih juga saat ini harus ditutup." ujar netizen.
"Sayang sekali, saya waktu kuliah di Bandung (angkatan 1984), kalau ke Jakarta, atau balik ke Bandung, kerap makan di situ, karena selain makananan sungguh enak, udaranya sejuk dan bersih, juga pemandangannya yang asri. Sudah puluhan tahun tidak pernah makan lagi di situ, tapi namanya, makanannya dan suasananya tetap melekat di hati. Kadang ada pikiran, kapan ya bisa makan lagi di sana. Sayangnya sekarang sudah tutup. pa pindah ke tempat lain?" kenang netizen.
Halaman 3 dari 6