Bandung kaya akan makanan lokal yang enak dan legendaris. Seperti Kupat Tahu dan Lontong Kari Cicendo Pak Toni yang awet lezatnya.
Makanan tradisional asli Tanah Pasundan ini terbuat dari beras berkualitas yang dibuat menjadi lontong. Dipotong-potong lalu ditambah dengan tahu dan sayuran tauge. Selanjutnya disiram bumbu kacang atau bumbu kari.
Setiap harinya, Toni Lukman menyediakan nomor antrean dari 1 sampai 50. Jika melebihi batas, antrean akan diulang hingga ketiga kali. Terutama pada akhir pekan, Toni mengaku sempat kewalahan dalam melayani pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kalau di hari Minggu, antrean biasanya sampai ke pinggir jalan. Jadi kita buat nomor antrean saja, pembeli tinggal duduk sambil menunggu kita panggil," ujarnya saat ditemui detikcom di kedainya, Selasa (25/02).
![]() |
Toni bersama istrinya, Yeyet Rahmayati merupakan generasi kedua setelah sebelumnya dikenal dengan Kupat Tahu Mang Aan. Pada tahun 80- an orangtua Yeyet memberikan amanah untuk melanjutkan usaha ini. Toni menceritakan awalnya kedai ini menjual nasi rames, kemudian pada 1967 berpindah menjadi kupat tahu dan lontong kari.
Baca Juga: Ini Kupat Tahu Langganan Ani Yudhoyono di Magelang
Pelanggan yang datang tidak hanya berasal dari Bandung saja, terkadang keluarga yang berasal dari Sumatera atau wisatawan lain akan berkunjung ke kedai kupat tahu dan kari Toni dan Yeyet. Selama 53 tahun ini, Toni mempertahankan kualitas bahan bakunya terutama dari tahu yang digunakan. Ia menuturkan bahwa tahu yang didapat berasal dari dari Cibuntu. Dalam sehari untuk membeli tahunya saja bisa mencapai 150 ribu sekitar 300-500 buah tahu.
"Kalo tahu kan kan kita pengennya yang fresh dan hanya bisa dipakai untuk satu hari. Hari ini beli, langsung dihabiskan. Kadang kalau kurang saya langsung beli ke pabriknya," jelasnya.
Tahu Cibuntu telah menjadi langganan Toni dan Yeyet sebab kualitasnya sudah sesuai dengan harapan mereka. Para pelanggan yang datang pun memberikan komentar yang baik karena tahu yang disediakan enak dan lembut. Salah satunya Yono, pelanggan kupat tahu dan lontong kari Cicendo.
"Kalau beli disini dan di tempat lain beda dari rasa tahunya saja. Ini juga saya beli 3 porsi sekalian untuk teman di kantor," katanya.
Dalam menarik hati pelanggan, Toni dan Yeyet tidak terlalu kesulitan karena rasa yang dimiliki oleh Kupat Tahu dan Lontong Kari saja sudah dapat menjamin. Para pelanggan yang datang rata-rata mendapatkan rekomendasi dari rekannya. Karena tidak menyangka, Yeyet bertanya pada pelanggan tersebut ternyata mereka merupakan rekan dari orangtuanya dulu.
![]() |
Selain dari seperangkat kupat tahu dan lontong kari, beberapa restoran dan kafe juga mengincar lontong yang disediakan Toni. Contohnya seperti Rijsttafel Resto yang hampir setiap hari membeli lontong untuk kebutuhan restorannya.
"Karena lontong kita tidak pakai pengenyal atau zat apa-apa. Jadi alami dan sengaja kita buat untuk satu hari, bukan 2-3 hari," ungkap Toni.
Dari satu kotak lontong bisa untuk 7 porsi sedangkan mereka menyediakan dalam sehari sedikitnya 25 lontong. Dalam sehari bisa menghabiskan 175 porsi, berbeda jika menjelang akhir pekan bisa mencapai 300 porsi.
Baca Juga: Mau Sarapan Murah Meriah? Ini 9 Pilihan Kupat Tahu yang Sedap Mengenyangkan
Saat ini, Toni dan Yeyet sudah memiliki 12 karyawan dalam satu gerai. Mereka mengaku tidak berniat membuka cabang meskipun sudah banyak yang menawarkan kerjasama. Namun mereka tetap ingin melestarikan usaha ini secara turun menurun, salah satunya dengan menetap di satu tempat. Toni juga berharap usaha mereka dapat dilanjutkan pada generasi berikutnya.
"Mudah-mudahan ada generasi ketiga. Sekarang sudah terlibat juga dalam menyiapkan bahan baku, dan untungnya tertarik juga," ujarnya di sela-sela perbincangan.
Satu porsi kupat tahu dijual dengan harga Rp. 13.000 untuk porsi kecil dan Rp. 17.000 untuk porsi biasa. Sedangkan lontong kari Rp 15-20 ribu satu porsinya. Kini, kupat tahu dan lontong kari Cicendo memiliki variasi topping seperti telur rebus, emping melinjo, kerupuk aci, rempeyek, dan saroja.
Lokasi kedai ini berada di Jalan Cicendo Gang Polisi nomor 21, Pasir Kaliki Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Toni dan Yeyet membuka kedai dari pukul 06.00 hingga 14.30. Selain menu utama kupat tahu dan lontong kari, mereka juga menjual berbagai minuman dan camilan lain.
(odi/odi)