Gurih Krenyes! Serangga Bisa Jadi Makanan Enak di 5 Negara Ini

Gurih Krenyes! Serangga Bisa Jadi Makanan Enak di 5 Negara Ini

Devi Setya - detikFood
Rabu, 26 Feb 2020 15:30 WIB
Gurih Krenyes! Serangga Bisa Jadi Makanan Enak di 5 Negara Ini
Foto: istimewa
Jakarta - Di Indonesia khususnya di Gunung Kidul, masyarakat terbiasa makan belalang dan jangkrik. Ternyata serangga juga bisa jadi makanan enak di India hingga Korea Selatan.

Di saat sebagian orang menganggap serangga sebagai hama perusak tanaman, di beberapa tempat justru menganggap serangga sebagai makanan enak dan gurih. Beberapa negara bahkan menjadikan serangga sebagai camilan hingga lauk teman makan.

Dilansir dari Asia One (25/2) masyarakat di India punya menu andalan yang terbuat dari 300 jenis serangga seperti semut hingga ulat. Lain lagi di Meksiko yang warganya terbiasa makan cacing dan belalang. Nah kalau jalan-jalan ke Korea Selatan, jangan lupa jajan ulat yang biasa dijajakan di pasar kuliner.

Berikut beberapa negara yang punya menu olahan makanan berbahan dasar serangga.

1. Meksiko

serangga goreng Foto: istimewa

1. Meksiko
Ada ratusan spesies serangga yang digunakan sebagai sumber makanan di Meksiko. Bagi masyarakat Meksiko, serangga adalah bagian dari warisan kuliner dari para leluhur. Menyantap serangga sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan sejak lama.

Ada beberapa jenis serangga yang kerap jadi santapan antara lain cacing maguey, belalang, larva semut, hingga serangga yang hidup di kayu lapuk. Ragam makanan yang dibuat dengan bahan dasar serangga ini juga beragam mulai dari sup, campuran saus hingga olahan serangga tumbuk.

Serangga seperti cacing dan ulat bahkan kerap dijadikan campuran dalam isian taco. Beberapa pedagang menjual serangga goreng sebagai snack jajanan. Dan yang paling mencengangkan, serangga sejenis kutu busuk bahkan disantap mentah oleh masyarakat. Bagi orang biasa, aroma dan rasa yang aneh kadang membuat mual dan ingin muntah.

Baca juga : Hii Ngeri! Ratu Serangga Ini Santap 8 Jenis Serangga Sekaligus

2. India

serangga goreng Foto: istimewa

2. India
Lebih dari 300 spesies serangga adalah makanan bagi beberapa suku di India. Setidaknya, masyarakat di sepuluh negara bagian di India menyantap telur semut merah dan cacing kurma sebagai makanan lezat, terutama di distrik Rayagada di Odisha.

Suku-suku Naga dari Nagaland di India timur laut memakan laba-laba, serangga dan cacing, terutama cacing kayu dan ulat sutera. Jenis serangga ini biasanya dipanggang atau digoreng dalam minyak banyak hingga kering dan renyah. Beberapa masyarakat memasaknya dengan tambahan cuka bambu.

Sebuah makalah digital terkemuka di India mengatakan para ilmuwan India sedang bereksperimen dengan serangga sebagai sumber protein alternatif. Orang-orang suku Bodo di Assam - yang mengonsumsi ulat, jangkrik, kumbang, dan rayap sebagai bagian dari makanan sehari-hari - adalah inspirasi besar bagi para peneliti.

Federasi Sutra Madhya Pradesh di India Tengah menjual larva ulat sutra untuk dijadikan topping pizza atau acar. Gagasan menjadikan serangga sebagai makanan utama di India terus digalakkan hingga saat ini.

3. Jepang

serangga goreng Foto: istimewa

3. Jepang
Jika ingin menikmati hidangan Jepang dengan tambahan serangga maka coba sambangi restoran Ramen Nagi. Di sini ada semangkuk ramen kuah dengan topping cacing dan jangkrik goreng.

Restoran ramen yang menghadirkan serangga ini juga menyediakan menu lumpia berisi cacing, nasi kriket, dan es krim yang dibumbui dengan bubuk serangga. Bukan hanya di restoran, tren makan serangga juga menjadi ide dari perusahaan mesin otomatis penjual makanan. Di Kumamoto, ada vending machine yang menyediakan kumbang, jangkrik hingga tarantula goreng yang dikemas menggunakan kaleng.

Serangga adalah bagian dari masakan tradisional Jepang di daerah pedesaan. Penduduk kota tidak terbiasa dengan gagasan serangga dalam makanan mereka. Meskipun demikian, serangga tetap memiliki penggemar tersendiri.

4. Kamboja

serangga goreng Foto: istimewa

4. Kamboja
Sekitar 70 km dari kota Phnom Penh, Kamboja ada kawasan yang terkenal sebagai pasar serangga . Di sini ada berbagai jenis serangga yang dimasak menjadi aneka makanan enak.

Para pelancong juga kerap menjadikan area ini sebagai tujuan wisata kuliner. Anda dapat mencicipi semua jenis serangga mulai dari jangkrik, ulat sutera, serangga air, belalang, hingga tarantula. Bukan rahasia kalau orang Kamboja sangat suka menyantap serangga lokal.

Serangga ini digoreng dan dipanggang menggunakan tusuk sate dan biasanya dijual sebagai makanan ringan di pinggir jalan di Kamboja dan beberapa tempat di Thailand utara. Dulunya serangga diklaim sebagai makanan orang miskin namun kini jadi bagian dari kuliner nasional.

Sebuah kafe Bugs Cafe di Siem Reap, menampilkan salad pepaya dengan tambahan kalajengking dan lumpia yang lengkapi dengan semut. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang lebih berani, pesanlah tarantula yang digoreng dan disajikan saus di sampingnya.

Baca juga : Nyam! 7 Olahan Serangga Ini Mungkin Bikin Kamu Doyan Menyantapnya

5. Korea Selatan

serangga goreng Foto: istimewa

5. Korea Selatan
Salah satu makanan kaki lima Korea yang paling populer adalah bundaegi atau kepompong ulat sutera. Hidangan ini diolah dengan tambahan saus pedas khas Korea Selatan.

Di Korsel, masyarakatnya belum terlalu terbiasa dengan serangga namun pemerintah Korsel mendorong lebih banyak orang untuk makan serangga. Banyak perusahaan yang mengolah serangga menjadi bentuk bubuk untuk ditambahkan sebagai campuran sup.

Papillon's Kitchen, sebuah restoran di Seoul menggunakan larva dari kumbang sebagai campuran pasta, bola nasi, es krim dan saus. Larva kumbang ini diolah jadi bubuk dan ditambahkan ke dalam hidangan sebelum disajikan.

Sebuah startup teknologi pangan di Seoul memperkenalkan Mealworm 500 Shake yang memproduksi biskuit dan cokelat yang terbuat dari ulat sutera dan belalang. Tujuannya adalah untuk membantu lebih banyak orang menikmati olahan serangga.
Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads