Sapi Gila hingga Daging Tikus, 5 Skandal Makanan yang Gemparkan Dunia

Sapi Gila hingga Daging Tikus, 5 Skandal Makanan yang Gemparkan Dunia

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 04 Feb 2020 17:30 WIB
Sapi Gila hingga Daging Tikus, 5 Skandal Makanan yang Gemparkan Dunia
Foto: Istimewa
Jakarta - Skandal tentang makanan banyak yang membuat orang kaget, hingga menggemparkan dunia. Selama beberapa puluh tahun terakhir, banyak skandal makanan yang terjadi.

Skandal makanan biasanya meliputi penipuan, hingga penyakit berbahaya yang ada dalam makanan. Selama beberapa puluh tahun terakhir, banyak kasus skandal makanan yang terjadi, dan cukup terkenal di dunia.

Salah satunya ada kasus sapi gila atau mad cow disease , yang sempat menyerang sapi-sapi di Inggris pada tahun 1980-an. Kemudian ada juga skandal makanan yang melibatkan kasus keracunan makanan di Irak, pada tahun 1971. Hingga kasus daging kambing yang dicampur dengan daging tikus di China.

Dilansir dari Foodie Junky (04/02), berikut lima skandal makanan yang sempat menggemparkan dunia.

Baca Juga: Dituduh Kasar hingga Makan Uang Kertas, Ini 5 Skandal YouTuber Mukbang yang Bikin Geger!

Mad Cow Disease

Skandal Makanan Foto: Istimewa
Mad cow disease merupakan penyakit sapi gila, atau bovine spongiform encephalopathy (BSE). Penyakit ini menyerang sistem saraf pada sapi, dan ketika orang memakannya, bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Skandal sapi gila ini terjadi pada tahun 1980-an, di beberapa negara. Namun di Inggris sendiri jumlah korban jiwa setelah menyantap daging sapi yang terinfeksi BSE ini, mencapai 166 orang. Bahkan karena penyakit ini, banyak negara yang melarang peredaran daging sapi dari Inggris.

Meski sudah berlalu lebih dari 40 tahun lalu, tapi menurut data yang dihimpun dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2017, menyebutkan bahwa kasus penyakit sapi gila ini paling banyak ditemukan di Inggris. Kemudian disusul oleh Perancis, Irlandia, Spanyol, hingga Amerika.

Gandum Beracun

Skandal Makanan Foto: Istimewa
Pada tahun 1971 lalu, Meksiko dan Amerika mengirim produk gandum ke Irak. Tapi ternyata gandum ini mengandung racun, yang sebenarnya gandum ini tak boleh dimakan. Namun karena kurangnya perhatian, dan perbedaan bahasa, banyak orang Irak yang berpikir bahwa gandum itu bisa dimakan.

Akhirnya banyak orang yang memakan gandum tersebut, dan langsung jatuh sakit, hingga meninggal dunia. Bahkan korban jiwanya mencapai 650 orang, tapi ada juga yang menyebutkan bahwa jumlah kematiannya bisa lebih dari itu.

Karena skandal sekaligus kasus keracunan ini, pengamanan makanan di bidang label dan pengiriman jadi lebih ketat. Apalagi saat itu kebanyakan gandum, dikemas menggunakan bahasa Inggris dan Meksiko yang sulit untuk dipahami oleh orang Irak.

Jus Apel Palsu

Skandal Makanan Foto: Istimewa
Produk minuman bayi dan balita bernama Beech-Nut, sempat dituntut habis-habisan oleh banyak orang, setelah terbukti menjual produk jus palsu untuk bayi di tahun 1980 lalu.

Beech-Nut sendiri merupakan produk minuman bervitamin untuk para bayi. Di sana mereka memasarkan jus apel yang bernutrisi untuk bayi, namun kenyataannya, tak ada satu pun bahan dari Beech-Nut yang menggunakan buah apel asli.

Mereka hanya menambahkan sirup jagung, karena mereka berpikir selama rasanya manis, para bayi akan tetap meminum jus mereka. Karena penipuan, ini kasus jus apel palsu ini menjadi salah satu skandal makanan paling besar di era nya.

Daging Kambing Campur Tikus

Skandal Makanan Foto: Istimewa
Di China, hampir semua daging hewan dimakan. Kasusnya ini sudah ada sejak dulu, jauh sebelum virus corona menyebar, dan menarik perhatian publik pada industri daging hewan liar di China. Tapi beberapa tahun yang lalu kasus daging kambing di China sempat terkenal.

Banyak penjual makanan di wilayah timur China, yang tertangkap basah menjual sate daging yang disebut sebagai daging kambing atau domba, padahal sebenarnya menggunakan daging tikus, rubah, hingga binatang mink.

Menurut data yang ada, lebih dari 63 orang ditangkap setelah menjual daging tikus yang disebut kambing. Ada juga beberapa penjual yang mencampur kambing dan domba, dengan daging tikus agar untungnya lebih besar.

Minyak Goreng Kentang

Skandal Makanan Foto: Istimewa
Bagi penganut pola makan vegetarian dan vegan, mereka tidak hanya menolak konsumsi daging, tapi juga produk hewani yang terkandung dalam satu makanan. Selama ini banyak para vegan yang makan kentang goreng di McDonald's.

McDonald's mengklaim bahwa mereka menggunakan minyak sayur untuk menggoreng kentangnya. Tapi kemudian fakta ini terbongkar, dan menjadi salah satu skandal yang cukup menggemparkan. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata McDonald's menggunakan bumbu penyedap dari sapi, ke dalam minyak goreng yang digunakan.

Hal ini digunakan agar rasa kentang gorengnya lebih gurih. Setelah skandal ini terbongkar, McDonald's kemudian menyebutkan bahwa mereka sejak awal memang tidak pernah menargetkan produk kentang goreng atau hash brown sebagai menu untuk para vegetarian dan vegan.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Dipakai Untuk Penyelundupan Narkoba
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads