5 Fakta Unik Natto, Kedelai Fermentasi yang Berlendir dan Kaya Nutrisi

5 Fakta Unik Natto, Kedelai Fermentasi yang Berlendir dan Kaya Nutrisi

Devi Setya - detikFood
Selasa, 04 Feb 2020 10:00 WIB
5 Fakta Unik Natto, Kedelai Fermentasi yang Berlendir dan Kaya Nutrisi
Foto: iStock
Jakarta - Natto sudah jadi menu sarapan tiap hari orang Jepang. Kedelai fermentasi ini dikenal kaya manfaat meskipun punya tampilan berlendir dan baunya tajam.

Bagi orang Jepang, natto dianggap sebagai salah satu superfood karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Natto terbuat dari kacang kedelai kuning yang difermentasi dengan bakteri khusus.

Hasil fermentasi kedelai ini menjadikan natto berlendir dan lengket. Bukan hanya lendir yang tampak menjijikan, natto juga memiliki aroma yang asam dan tak sedap. Banyak orang mengatakan natto punya bau busuk seperti aroma kaki.

Tapi dibalik tampilannya yang kurang meyakinkan, natto ternyata punya segudang manfaat. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta unik seputar natto yang harus kamu tahu sebelum mencoba makan natto.

1. Sejarah natto

Natto. Japanese food.natto. Japanese food. Foto: iStock

1. Sejarah natto
Tidak ada yang tahu pasti asal usul natto tapi olahan kedelai ini disebut-sebut sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Diperkirakan pada tahun 1051-1083, legenda mencatat seorang tentara Jepang bernama Minamoto Yoshiie menemukan kedelai fermentasi di dalam karung jerami.

Kedelai ini sebelumnya disimpan di dekat kandang kuda yang kondisinya hangat. Karena merasa sangat lapar, tentara Jepang ini mencoba memakannya. Tak disangka ternyata rasa natto ini dianggap enak. Jadilah natto mulai dijadikan makanan meskipun saat itu proses pembuatannya belum sempurna.

Nama natto mulai populer sejak tahun 1400-an. Olahan kedelai fermentasi ini disebut itohi natto yang artinya kedelai berserabut. Nama ini sesuai dengan tampilannya yang tampak memiliki serabut halus dan lengket. Hingga saat ini natto sudah menjadi nama paten untuk kedelai fermentasi ini.

Baca juga : Natto, Fermentasi Kedelai yang Berkhasiat

2. Proses pembuatan natto

Natto. Japanese food.natto. Japanese food. Foto: iStock

2. Proses pembuatan natto
Natto terbuat dari bahan utama kacang kedelai. Proses pembuatannya terbilang sederhana karena hanya merebus kacang kedelai lalu dilakukan fermentasi dengan bantuan bakteri khusus bernama basillus subtilis.

Proses pembuatan natto dimulai dengan merendam kacang kedelai selama 6-24 jam. Lalu kacang kedelai harus direbus hingga lunak dan ditiriskan. Ketika kedelai dalam keadaan hangat kuku, barulah bisa ditaburi bakteri basillus subtilis. Fermentasi ini memakan waktu selama 24-48 jam.

Kedelai ini harus disimpan di wadah berongga lalu di taruh pada tempat yang lembab. Secara tradisional masyarakat menggunakan jerami sebagai wadah pembungkus natto. Setelah jadi, natto bisa langsung dikonsumsi atau disimpan sebagai stok makanan. Proses fermentasi inilah yang membuat hadirnya serabut halus dan lendir lengket. Bakteri yang bekerja aktif pada kandungan kedelai membuat aroma natto asam dan kurang sedap.

3. Jenis natto

Natto. Japanese food.natto. Japanese food. Foto: iStock

3. Jenis natto
Mungkin sebagian orang mengira natto hanya memiliki satu jenis saja padahal ada tiga macam natto yang populer di Jepang. Natto ini disebut marudaizu natto, hikiwari natto dan goto natto.

Setiap jenis natto ini memiliki perbedaan komposisi. Marudaizu natto digunakan untuk menyebut natto dalam versi original. Jenis natto ini adalah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Jepang.

Kemudian ada juga hikiwari natto yang merupakan olahan kacang kedelai yang lebih dulu dipanggang dan digiling sebelum direbus dan ditaburi bakteri. Jenis natto ini memiliki serabut yang paling lengket. Natto ini punya aroma yang lebih segar dan bertekstur lebih empuk.

Terakhir ada goto natto yakni natto yang terbuat dari campuran kacang kedelai, biji gandum dan garam. Natto ini termasuk yang paling lama diproses karena membutuhkan waktu hingga 1 minggu hingga natto siap dikonsumsi.

4. Biasa jadi menu sarapan

Natto. Japanese food.natto. Japanese food. Foto: iStock

4. Biasa jadi menu sarapan
Natto biasa dijadikan menu sarapan oleh orang Jepang. Menu yang paling populer disebut natto gohan yakni sajian nasi putih hangat dengan natto. Menu ini juga kerap ditambahkan telur mentah dan taburan daun bawang.

Menu sarapan ini jadi makanan berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Masyarakat Jepang biasa mengandalkan natto kemasan yang banyak dijual di supermarket karena dianggap praktis.

Untuk menyiapkan menu sarapan ini, siapkan nasi hangat lalu taruh natto di atasnya, tambahkan telur mentah, taburan daun bawang dan bumbu pelengkap lainnya. Aduk-aduk dengan sumpit hingga rata dan nasi natto ini bisa langsung disantap.

Baca juga : Ayam Goreng dengan Saus Beraroma Kaki Gadis! Waduh, Gimana Rasanya?

5. Khasiat natto yang bikin panjang umur

Natto. Japanese food.natto. Japanese food. Foto: iStock

5. Khasiat natto yang bikin panjang umur
Ketika sudah menjadi natto, kandungan nutrisi dalam kedelai menjadi berkali lipat jumlahnya. Natto kaya akan vitamin K1 dan K2 yang baik untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah pengeroposan.

Natto juga berperan aktif melindungi tubuh dari radikal bebas. Natto mengandung vitamin C yang tinggi sehingga bisa menjaga kekebalan sistem imun dalam tubuh. Rutin mengonsumsi natto juga terbukti bisa memperpanjang umur seseorang.

Bagi kaum hawa, natto berkhasiat menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Di dalam natto terkandung enzim nattokinase yang berguna sebagai antioksidan yang bagus untuk pencernaan. Enzim ini juga ampuh melarutkan gumpalan-gumpalan darah yang menjadi penyebab timbulnya serangan jantung dan stroke.



Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads