Dampak virus corona ternyata mempengaruhi industri makanan. Hal ini terlihat dari pencarian merek bir Corona yang seketika mencuat.
Dikutip dari Vice (29/1), pada Selasa, 28 Januari 2020, akun Twitter GoogleTrends menyebut pencarian "gejala coronavirus" melonjak hingga 1.050% dibanding seminggu sebelumnya. Terungkap pula berbagai pencarian populer di Google terkait virus corona.
Sebut saja "cara mencegah coronavirus" dan "bagaimana coronavirus menyebar". Hal ini wajar mengingat virus corona yang awalnya ditemukan di Wuhan, China, kini menjadi sorotan dunia. Virus ini lalu menyebar dengan cepat ke beberapa negara.
![]() |
Nama 'corona' pada virus bernama lain nCoV ini rupanya membuat beberapa orang mengaitkannya dengan merek bir Corona. Hal ini terungkap lewat pencarian "corona beer virus" yang ikut melambung.
Pencarian ini banyak ditemui di Amerika Utara, tapi uniknya tidak di Meksiko yang merupakan negara tempat memproduksi bir corona. Juga di Eropa Barat, Australia, India, Jepang, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Dikaitkan Virus Corona, Ini 5 Fakta Makan Bayi Tikus Hidup di China
Untuk meluruskan, bir Corona sama sekali tidak terkait virus corona. Hanya nama keduanya saja yang sama. Penamaan corona pada merek bir Latin itu merujuk pada artinya yang cantik yaitu mahkota.
![]() |
Arti nama corona terus dianggap sama dalam bahasa modern. Dalam bahasa Catalan, Spanyol, dan Italia, corona juga berarti mahkota. Bir ini diproduksi Cerveceria Modelo dengan kandungan alkohol 4,5% dan jenis Pale lager.
Sementara nama corona pada virus yang tengah viral ini juga terkait sesuatu. Kabarnya saat dilihat seksama, permukaan virus menampilkan ujung runcing yang bentuknya seperti mahkota.
Satu lagi hal yang menguatkan tidak adanya hubungan antara virus corona dan bir Corona adalah bir Corona diproduksi pertama kali tahun 1925. Sedangkan virus corona pada manusia tidak berhasil diidentifikasi sampai tahun 1965.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Virus Corona Mewabah! Tambah Daya Tahan Tubuh dengan Konsumsi 5 Sayuran Ini
Ternyata bukan hanya pencarian virus corona dan bir Corona saja yang keliru. Seiring merebaknya pemberitaan virus berbahaya ini, pencipta konspirasi di QAnon menyarankan orang untuk mengonsumsi produk pemutih pakaian guna mencegah virus corona.
Hal ini jelas salah karena konsumsi pemutih pakaian sangat berbahaya untuk tubuh. Gejalanya mulai dari muntah parah, diare parah, tekanan darah super rendah yang membahayakan nyawa karena dehidrasi, sampai gangguan hati.
(adr/odi)