Menyedihkan! 5 Kisah Kelaparan Para Korban yang Terjebak Banjir

Menyedihkan! 5 Kisah Kelaparan Para Korban yang Terjebak Banjir

Riska Fitria - detikFood
Kamis, 02 Jan 2020 11:30 WIB
Menyedihkan! 5 Kisah Kelaparan Para Korban yang Terjebak Banjir
Foto: Twitter @fuyunohanashi__
Jakarta - Tingginya curah hujan membuat beberapa daerah ini dilanda banjir. Mereka yang terjebak banjir di rumahnya, hanya bisa menunggu sampai tim evakuasi datang sampai kelaparan.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tingginya curah hujan yang terjadi di awal tahun 2020 ini barulah permulaan. Musim hujan akan terus terjadi hingga bulan Maret mendatang.

Hal tersebut membuat kawasan Jabodetabek menjadi terendam banjir hingga setinggi atap rumah. Mereka yang menjadi korban berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atas atap sambil menunggu tim evakuasi datang. Waktu yang lama membuat para korban yang terjebak banjir menjadi kelaparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah kelaparan para korban banjir itu sebelumnya juga banyak terjadi di tempat-tempat lain, seperti di Samarinda, Aceh, Gowa, hingga Sampang. Berikut 5 kisah kelaparan korban banjir tersebut.

1. Banjir di Samarinda, Kalimantan Timur

Foto: Istimewa
1. Banjir di Samarinda, Kalimantan Timur

Pada Juni lalu, Samarinda Kalimantan Timur pernah dilanda banjir selama beberapa hari. Air banjir yang masuk ke pemukiman masyarakat memiliki ketinggian sekitar 100 cm. Hal tersebut tentunya membuat aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.

Apalagi banjir tersebut terjadi selama beberapa hari. Karenanya membuat masyarakat Samarinda yang menjadi korban merasa kelaparan. Sayangnya tingginya air banjir membuat dapur, peralatan memasak hingga bahan makanan tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Selama menunggu bantuan dari pemerintah, mereka hanya mengonsumsi mie instan seadanya selama 3 hari. Ketika bantuan datang, membuat mereka langsung berebut makanan untuk stok selama dilanda banjir. Bahkan mereka berebut mengambil biskuit yang seharusnya untuk balita.

Peristiwa banjir hingga membuat orang kelaparan di Samarinda ini juga sempat viral di media sosial. Bahkan tagar #SamarindaClap sempat bertengger di trending topic twitter Indonesia. Beruntung setelah itu banyak bantuan yang dikirimkan oleh tim evakuasi.

2. Banjir di Sampang, Jawa Timur

Foto: Istimewa
2. Banjir di Sampang, Jawa Timur

Kabupaten Sampang di Jawa Timur juga pernah dilanda banjir pada tahun 2013 lalu. Air banjir yang masuk ke dalam pemukiman masyarakat membuat mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri dengan menaiki atap rumah masing-masing sambil menunggu tim evakuasi datang.

Sayangnya, menunggu tim evakuasi terkadang datang dalam waktu yang lama. Hal tersebut membuat para korban di atas atap menjadi kelaparan. Sampai waktu yang cukup lama, saat itu mereka belum juga menerima bantuan logistik makanan dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan.

Itu dikarenakan karena perahu karet yang digunakan oleh tim evakuasi tidak bisa menjangkau daerah-daerah padat penduduk. Banyak masyarakat yang mengeluhkan kejadian ini. Pasalnya mereka sudah kelaparan sejak siang hingga menjelang malam.

Untuk menyelamatkan mereka, Pemerintah Kabupaten juga mengerahkan tim lebih banyak lagi untuk memberikan bantuan makanan, sekaligus juga untuk mengevakuasi mereka yang masih terjebak di atas atap.

Baca Juga : Terkepung Banjir, Orang-orang Ini Malah Santai Sambil Kulineran

3. Banjir di Aceh

Foto: Istimewa
3. Banjir di Aceh

Banjir yang melanda Aceh ini terjadi tepatnya di jalur perlintasan Tapaktuan menuju Medan. Peristiwa banjir tersebut terjadi pada tahun 2017 lalu. Tingginya air banjir membuat kendaraan menjadi terhalang untuk melintasi jalur tersebut.

Sehingga membuat mereka terjebak di satu titik. Kendaraan yang terjebak banjir itu ada mulai dari mobil truk, mobil penumpang hingga mobil pribadi. Banjir yang tak kunjung surut membuat mereka harus berdiam diri di dalam mobil selama 2 hari lamanya.

Selama menunggu banjir yang surut, mereka mengeluhkan kelaparan. Akhirnya mereka makan seadanya dari bekal penumpang untuk bertahan hidup. Makanan tersebut juga hanya berupa makanan ringan seperti roti atau camilan saja.

Selebihnya mereka lebih sering menahan lapar sampai tim evakuasi datang menolong mereka. Terjebak banjir selama 2 hari itu juga membuat kemacetan yang panjang di area perlintasan tersebut. Banjir itu terjadi akibatnya sungai di kawasan tersebut meluap.

4. Banjir di Gowa, Sulawesi Selatan

Foto: Istimewa
4. Banjir di Gowa, Sulawesi Selatan

Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pernah mengalami banjir pada Januari 2019 lalu. Banjir yang terjadi terbilang parah karena memiliki tinggi sepinggang orang dewasa. Sehingga membuat masyarakat yang menjadi korban naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri.

Mereka yang terjebak banjir juga mengeluhkan kelaparan karena menunggu tim evakuasi datang untuk membantu. Apalagi saat itu dalam kondisi hujan yang terus mengguyur tanpa henti. Kondisi tersebut membuat mereka tak hanya kelaparan tetapi juga kehausan.

Menyedihkan lagi, para korban didominasi oleh anak-anak dan orang yang lanjut usia. Banjir yang terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini terjadi akibat meluapnya air sungai Jeneberang hingga masuk ke pemukiman masyarakat.

Setelah menelfon pihak terkait, akhirnya tim SAR gabungan dari TNI-Polri dan Basarnas langsung menuju ke lokasi. Mereka dengan menggunakan perahu karet membantu masyarakat dari atas atap

5. Banjir di Ciledug

Foto : Twitter @fuyunohanashi__
5. Banjir di Ciledug

Ciledug menjadi salah satu kawasan yang dilanda banjir di tahun 2020. Tak tanggung-tanggung derasnya curah hujan membuat kawasan Ciledug dan sekitarnya terkepung banjir hampir setinggi atap rumah. Masyarakat sekitar pun memilih untuk naik ke atas atap sambil menunggu bantuan datang.

Kisah ini diceritakan oleh salah satu korban melalui twitternya yang terjebak banjir di atap rumah. Lewat cuitannya dengan akun bernama @fuyunohanashi, ia mengatakan bahwa ia dan keluarga membutuhkan perahu karet. Di samping itu, mereka juga merasa kelaparan karena tidak ada stok makanan yang dapat dibawa.

Sementara bantuan pun tak kunjung datang. Menyeramkannya lagi, ia mengatakan bahwa di dalam rumahnya yang sudah terkepung banjir setinggi hampir 4 meter terdapat ular yang bisa jadi membahayakan mereka.

Dalam cuitannya itu, ia juga membagikan beberapa foto yang memperlihatkan kondisi perumahan yang terkena banjir. Lokasi tepatnya berada di komplek Wisma Tajur. Cuit tersebut kemudian menjadi viral, sehingga mulai banyak bantuan yang datang.

Baca Juga : Waspada Banjir! 7 Makanan untuk Stok Musim Hujan Ini Harus Ada di Dapur

Halaman 2 dari 6
(raf/odi)

Hide Ads