Proses pengalengan makanan banyak dilakukan untuk memperpanjang masa simpan. Salah satu produknya adalah sarden ikan yang banyak diproduksi di Portugal. Satu pabrik di sini bahkan sudah memproduksi ikan sejak 100 tahun lalu dan hingga kini masih mengandalkan resep dan teknik yang sama.
Dilansir dari Insider (13/12) pabrik di kawasan Matosinhis, Porto ini tercatat sebagai pabrik pengolahan sarden tertua di Portugal. Meski terbilang besar, pabrik ini terkenal dengan proses pengolahan yang sangat sederhana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Produsen ikan sarden tertua di dunia
Foto: iStock
|
1. Produsen ikan sarden tertua di dunia
Setiap hari sejak 100 tahun lalu, pabrik sarden di dekat kota Porto ini rutin mengolah ikan segar menjadi sarden kalengan. Sejak seabad lalu, ikan-ikan kecil ini diolah dengan teknik sederhana.
Kini di usia pabrik yang sudah menginjak usia lebih dari 100 tahun, proses pengolahannya masih tetap sama dan tak ada yang berubah. Di Portugal, ikan sarden termasuk hidangan yang sangat istimewa.
Ikan kalengan ini bahkan dijadikan ikon negara. Pabrik sarden di negara ini juga sudah tak terhitung jumlahnya, ada pabrik skala kecil hingga pabrik canggih dengan teknologi modern.
Baca juga : Mana Sarden Kalengan yang Paling Gurih dan Enak?
2. Negara dengan produksi ikan sarden terbesar
Foto: iStock
|
2. Negara dengan produksi ikan sarden terbesar
Letak geografis Portugal yang dikelilingi laut membuat negara ini memiliki pasokan ikan yang sangat besar. Ikan dari perairan laut Mediterania ini bukan hanya terkenal melimpah tapi juga punya kualitas premium dan rasa yang enak.
Awal mula muncul proses pengalengan ikan ini dimulai setelah tangkapan ikan nelayan yang sangat berlimpah. Banyak ikan yang terpaksa membusuk karena tidak terkonsumsi. Kemudian muncullah pabrik pengalengan ikan yang kemudian menjamur.
Teknik pengalengan ikan ini bukanlah tradisi dari Portugal. Masyarakat mengolah ikan kaleng setelah terinspirasi teknik pengawetan makanan yang banyak dilakukan di Prancis.
3. Perkembangan pabrik pengalengan ikan sarden
Foto: iStock
|
3. Perkembangan pabrik pengalengan ikan sarden
Teknik pengalengan makanan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Appert, pria asal Prancis ini berhasil mengawetkan buah. Teknik ini kemudian cepat menyebar dan mencapai puncak populernya pada awal tahun 1880-an.
Tahun 1925, teknik pengalengan ini cepat tersebar di Portugal. Saat itu setidaknya langsung muncul 400 pabrik pengalengan sarden dengan skala kecil.
Puncak kesuksesan pabrik pengalengan ikan ini adalah ketika Perang Dunia II. Banyak negara yang terlibat perang lantas memesan ikan kaleng sebagai bekal para tentara. Saat itu, Inggris dan Jerman jadi langganan utama ikan sarden asal Portugal.
4. Jadi ladang pekerjaan masyarakat
Foto: iStock
|
4. Jadi ladang pekerjaan masyarakat
Di kawasan Matosinhos ada sekitar 50 pabrik sarden besar. Dari sini tercatat ada sekitar 6.000 karyawan yang bekerja pada berbagai posisi.
Pabrik ini tersebar di sekitar pelabuhan jadi ikan bisa langsung diolah saat para nelayan datang. Setidaknya setiap hari ada 200 kapal nelayan yang menangkap dan membawa ikan segar untuk diolah jadi sarden.
Industri ini sempat mengalami penurunan pada tahun 2013. Saat itu terhitung hanya tinggal 20 pabrik sarden yang tersisa. Tapi satu pabrik bernama Pinhais tetap eksis berdiri sejak tahun 1920.
Baca juga : Ini Dia Beda Antara Sarden dengan Makarel
5. Pabrik ikan tertua
Foto: iStock
|
5. Pabrik ikan tertua
Pabrik Pinhais ini sekarang dijalankan oleh generasi ketiga. Seluruh prosesnya masih mengandalkan cara tradisional demi menjamin kualitas.
Para pekerja di pabrik ini juga sudah turun temurun dan banyak dari kalangan keluarga. Saat ini pabrik mempekerjakan 103 orang pegawai yang terdiri dari 80 orang perempuan dan 23 laki-laki. Karena masih dibuat dengan teknik sederhana, pabrik ini tidak bisa terlalu banyak memproduksi sarden.
Setidaknya dalam satu hari, pabrik ini menghasilkan 30.000 kaleng ikan sarden. Pabrik ini punya empat varian sarden yakni ikan dengan minyak zaitun, ikan saus tomat, ikan bumbu dan ikan bumbu dengan minyak zaitun.
Halaman 2 dari 6