Siapa tak doyan mie ayam? Meski diadaptasi dari China, mie ayam racikan khas Indonesia rasanya lebih mantap dan sedap. Enak dimakan hangat-hangat saat udara dingin.
Mie ayam dijual dari gerobakan hingga rumah makan. Harganya bervariasi dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000 tergantung isian dan porsinya. Namun, di Boyolali ada penjual mie ayam yang menjualnya Rp 3.000 per mangkuk saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warung mie ayam Dwi Sapto terletak jauh dari jalan besar. Tetapi di tengah perkampungan. Meski demikian antrean sepeda motor berderet sejak warung dibuka pukul 9.00 pagi. Warungnya tanpa papan nama, gerobak mienya juga sangat sederhana.
Tempat untuk bersantap juga sederhana. Berupa dua meja dan bangku panjang. Pembeli yang berjejalan rela duduk ala kadarnya beralaskan tikar di pinggir teras rumahnya. Untuk menikmati semangkuk mie ayam cukup bayar Rp 3.000 dan es teh Rp 1.000 saja.
![]() |
Dwi Sapto punya alasan khusus menjual mie ayam dengan harga ekonomis. Ia memikirkan anak-anak sekolah yang uang sakunya terbatas. Juga pelanggan yang tergolong kurang mampu. Ia ingin mereka dengan uang terbatas bisa menikmati mie ayam buatannya.
'Kan saya dulu pernah jadi orang tua nggak punya uang dan anak nggak bisa jajan. Saya jual 3 ribu agar anak bisa beli. Untuk umum 5-6 ribu. Ya prinsip saya ambil untungnya dikit,' ungkap Dwi Sapto tentang alasan menjual mie ayam murah.
![]() |
Perjuangan Dwi Sapto cukup panjang dalam merintis usaha warung mie ayam ini. Ia mulai buka usaha tahun 1991 yang saat itu ia jual Rp 300 semangkuk. Dijual mulai jam 16.00 dan jam 19.00 sudah habis terjual. Kemudian jam buka lebih awal jam 09.00 dan tutup jam 19.00, mie ayam tetap ludes.
Proses meracik mie ayam dilakukan oleh Dwi Sapto, tidak beda dengan mie ayam gerobakan umumnya. Mie segar dicelup-celup dalam air mendidih beberapa saat. Lalu diaduk di mangkuk dengan bumbu, diberi topping potongan ayam berbumbu kecap dan daun sawi. Porsinya memang agak kecil tetapi rasa gurih manis mienya cukup enak. Apalagi mienya mulur lembut.
Sejak warung mienya viral di sosial media, banyak orang penasaran untuk mencicipinya. Kini sehari ia bisa mendapat omzet Rp 400.000 - Rp 450.000. Jika dulu menyiapkan 5 kg mie, kini menjadi 15 kg mie. Pelanggannya mayoritas anak muda dari berbagai wilayah yang penasaran dengan rasa mie ayamnya.
![]() |
Seperti Alivia yang baru pertama kali mencicipi mie ayam Dwi Sapto ini mengatakan, "Baru nyoba pertama kali. Tahunya dari teman di share. Rasanya enak lumayan untuk harga segitu pas. Mungkin jadi langganan murah bagi mahasiswa pas di kantong." Ini ia ungkapkan meskipun harus menempuh jarak jauh untuk mencapai warung mie ayam ini.
Kalau ingin mampir ke warung mie ini sebaiknya lebih awal. Karena sejak viral di medis sosial, 200 porsi mie ayam di sini ludes dalam waktu 3 jam saja.
(odi/odi)