Para peneliti dari Jichu Medical University meneliti keterkaitan antara ramen yang disediakan di berbagai restoran, dan hubungannya tingkat penderita stroke yang ada di beberapa wilayah di Jepang.
Baca Juga: Sering Makan Ramen Extra Pedas, Wanita Ini Ususnya Alami Luka
![]() |
Dilansir dari Next Shark (05/12), melalui jurnal kesehatan yang diterbitkan di Nutrition Journal. Para peneliti mempelajari data kesehatan dengan beberapa makanan, yang sering dikonsumsi di beberapa wilayah tertentu di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya ditemukan bahwa area atau wilayah yang memiliki banyak restoran ramen, seperti kota Tohoku, Kanto, Kyushu, punya data penderita stroke hang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Banyak juga orang di wilayah itu meninggal karena terserang stroke.
![]() |
"Ramen merupakan makanan yang populer di Jepang, dan terkenal sebagai makanan yang tinggi karbohidrat dan garam. Sehingga dua kandungan ini dapat memicu dan meningkatkan risiko terserang stroke. Penelitian kamu mengindikasikan adanya hubungan antara banyaknya restoran ramen di satu wilayah, dengan tingkat pengguna stroke di sana," tutur penjelasan dalam jurnal tersebut.
Meski begitu para peneliti menekankan bahwa mereka memang belum bisa menemukan data, dari pola makan para penderita stroke di setiap wilayah tersebut. Mereka mengakui bahwa dalam penelitian ini mereka kekurangan data untuk mempelajari pola makan orang-orang di sana yang menyantap ramen instan dan ramen restoran.
![]() |
Penelitian ini juga melaporkan adanya perbedaan dari makanan pelengkap yang disajikan di setiap restoran ramen. Makanan pelengkap ini lah yang mungkin bisa menyebabkan perbedaan dari faktor nutrisi. Memang, beberapa jenis ramen dari setiap wilayah yang ada di Jepang punya takaran kecap asin, kaldu tonkotshu, miso, dan garam yang berbeda. Sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam tentang hal ini.
Baca Juga: Makan Kepiting hingga Ramen, Wanita Ini Dibayar Hingga Rp 1,4 Miliar
(sob/odi)