Roti Buaya hingga Yaksik, Makanan Tradisional Pernikahan dari Mancanegara

Roti Buaya hingga Yaksik, Makanan Tradisional Pernikahan dari Mancanegara

Yenny Mustika Sari - detikFood
Selasa, 03 Des 2019 17:00 WIB
Roti Buaya hingga Yaksik, Makanan Tradisional Pernikahan dari Mancanegara
Foto: iStock
Jakarta - Negara-negara di dunia memiliki makanan tradisional untuk pernikahan. Ada roti buaya dari Indonesia hingga Yaksik dsri Korea yang jadi ikon saat pernikahan.

Pernikahan adalah sebuah momen yang dinantikan setiap insan di dunia dan merupakan upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan pernikahan tersebut. Dalam pernikahan, selain prosesi dan pakaian yang harus dipersiapkan ada pula makanan yang harus disiapkan.

Makanan ini biasanya selalu ada di setiap pernikahan. Mulai dari roti buaya khas Betawi (Jakarta) hingga Yaksik khas Korea ini disajikan pada prosesi pernikahan. Selain jadi hidangan para tamu, makanan tradisional ini juga sebagai simbol pernikahan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum oleh SBS (02/12), berikut adalah 5 makanan tradisional dari berbagai negara yang selalu ada dalam prosesi pernikahan.

Baca Juga: Pelit dan Tak Mau Rugi, Kisah Pengantin Ini Bikin Tamu Kesal Sendiri

Roti Buaya (Betawi)

Foto: iStock
1. Roti Buaya (Betawi)

Untuk orang Indonesia terutama suku Betawi (Jakarta), roti buaya harus selalu ada saat prosesi pernikahan. Roti ini merupakan simbol dari pernikahan adat Betawi. Roti buaya juga memiliki makna dalam pernikahan adat Betawi.

Makna yang ada pada roti buaya ini adalah dipercaya jika buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya, karena itu roti buaya ini dipercaya sebagai lambang kesetiaan dalam perkawinan. Roti buaya ini dibawa oleh mempelai laki-laki untuk diberikan pada mempelai wanita.

Roti ini juga melambangkan karakter dan sifat mempelai pria. Selain kesetiaan, buaya juga digambarkan sebagai kemampanan seorang laki-laki. Namun dalam dunia modern, hewan buaya ini malah dilambangkan sebagai laki-laki hidung belang yang seringkali berganti pasangan.

Croquembouche (Perancis)

Foto: iStock
2. Croquembouche (Perancis)

Croquembouche merupakan makanan yang selalu ada pada prosesi pernikahan di Perancis. Makanan satu ini sebenarnya adalah kue sus yang ditumpuk menyerupai gunung. Kue sus satu ini disajikan saat pernikahan di Perancis dan dihadirkan untuk menjamu para tamu saat berlangsungnya prosesi pernikahan tersebut.

Croquembouche ini memiliki arti 'renyah di mulut', karena memang tekstur dari kue sus ini sangat renyah. Kue sus yang disusun seperti gunung ini memiliki ukuran yang kecil, rasanya manis karena dicelupkan pada larutan gula karamel.

Bentuknya yang mengkerucut tinggi seperti gunung pastinya akan menarik perhatian para tamu. Hidangan ini juga dipakai untuk menggantikan kue pernikahan yang berbahan bolu. Rasanya yang renyah ini pun akan membuat para tamu untuk menyantapnya.

San-san-kudo (Jepang)

Foto: iStock
3. San-san-kudo (Jepang)

Jepang ternyata juga memiliki hidangan tradisional yang selalu hadir saat prosesi pernikahan. Bukan makanan melainkan minuman. Minuman tradisional ini adalah sake atau minuman keras tradisional khas Jepang. San-san-kudo ini mulai hadir pada tahun 1600, dan salah satu hidangan tradisional tertua di Jepang.

San-san-kudo ini merupakan ritual minum sake yang dilakukan oleh pasangan pengantin Jepang, orang tua pasangan itu pun juga berpartisipasi dalam prosesi ritual minum sake ini. San-san-kudo ini memiliki arti 'tiga-tiga-sembilan kali', pasangan pengantin ini harus menghirup 3 cangkir sake sebanyak 3 kali. Angka 3 pun menjadi nomor keberuntungan untuk pernikahan dalam budaya Jepang.

Namun ada arti lain dari perlambangan 3 cangkir sake tersebut. Ada yang melambangkan surga, bumi, dan umat manusia, ada pula yang melambangkan cinta, kebijaksanaan, dan kebahagiaan yang tumbuh seiring berjalannya waktu pernikahan.

Baca Juga: Bikin Sedih! Korban PHK Ini Numpang Makan di Pesta Pernikahan

Yaksik (Korea)

Foto: iStock
4. Yaksik (Korea)

Yaksik atau biasa dikenal juga dengan yakbab memiliki arti 'makanan obat' atau 'nasi obat'. Makanan tradisional ini merupakan jenis dari tteok atau kue beras yang terbuat dari ketan yang dikukus dan dicampur dengan kacang berangan, jujube, dan kacang cemara. Campuran tersebut lalu diberi madu atau gula pasir, minyak wijen, kecap, dan juga kayu manis.

Makanan tradisional satu ini selain dijadikan hidangan wajib saat pernikahan juga menjadi hidangan yang disajikan pada hari raya Jeongwol Daeboreum yaitu perayaan bulan purnama pertama setelah tahun baru. Makanan satu ini juga dikenal sebagai hidangan yang menyehatkan karena terbuat dari biji-bijian.

Hidangan ini pun cocok untuk mereka yang sedang menjalani pola diet, karena biji-bijian merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi baik. Kandungan nutrisi baik pada biji-bijian di dalam yaksik diantaranya adalah serat yang tinggi. Kandungan serat tinggi itu sangat membantu untuk melancarkan pencernaan.

Bem Casados (Brazil)

Foto: iStock
5. Bem Casados (Brazil)

Satu lagi makanan yang selalu hadir saat prosesi pernikahan yaitu Bem Casados yang merupakan makanan tradisional pernikahan pada negara Brazil. Makanan satu ini mirip sekali dengan bolu yang di dalamnya diberikan isian krim manis, selai buah, ataupun saus karamel.

Bem Casados ini bentuknya kecil dan padat, biasanya disajikan dalam bungkus dan diberi pita cantik. Hidangan ini disajikan untuk pernikahan Brazil dan dihidangkan untuk para tamu yang menghadiri pesta pernikahan tersebut. Tak hanya disajikan saat pernikahan, bem casados ini juga seringkali disajikan pada waktu luang.

Bem casados juga bisa disajikan dengan beragam buah-buahan segar, dan es krim. Perpaduan bolu lembuat dari bem casados saat ditambahkan buah segar dan es krim pastinya akan menambah kenikmatan saat menyantapnya.

Halaman 2 dari 6
(yms/odi)

Hide Ads