5 Kisah Tragis Remaja yang Tewas Setelah Menyantap Makanan

Jakarta - Dari pola makan yang tak teratur, hingga karena alergi makanan. Banyak nyawa remaja yang hilang begitu saja, setelah menyantap makanan sehari-hari.

Penuh dengan aktivitas dan kegiatan, sebagian besar remaja tidak terlalu memikirkan makanan apa yang masuk ke dalam tubuh. Entah itu makanan cepat saji, makanan yang banyak pengawet, hingga makanan sisa yang sudah berusia beberapa hari.

Dari pola makan ini, banyak remaja yang harus kehilangan nyawanya karena makanan-makanan yang mereka konsumsi. Mulai dari pasta berusia lima hari, pancake di restoran, hingga menyantap daging babi yang belum matang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa kasus kematian di kalangan remaja, yang berhubungan dengan makanan yang mereka santap sehari-hari.

Baca Juga: 5 Kejadian Mengerikan hingga Tewas Akibat Banyak Makan Mie Instan

Pancake

Foto: Istimewa

Pada tahun 2015 lalu, keluarga dari seorang remaja bernama Scott Johnson yang berasal dari Minnesota, Amerika. Menuntut salah satu restoran yang ada di sana, karena dianggap membuat kesalahan fatal yang menghilangkan nyawa putra mereka.

Pihak keluarga Scott mengatakan bahwa putranya mengalami alergi pada produk susu, dan tak lama setelah menyantap pancake yang ada di restoran itu, nyawanya langsung tak tertolong lagi. Alergi ini sudah dimiliki Scott sejak ia lahir.

Menurut keluarga Scott, kandungan susu sedikit saja bisa mengirimnya ke rumah sakit. Sehingga hal ini lah yang membuat Scott jarang makan di restoran, dan sekalinya makan pancake di restoran, nyawanya langsung tak tertolong.

Spaghetti

Foto: Istimewa

Spaghetti enak dan mudah untuk dimasak. Tapi jika spaghetti disimpan selama berhari-hari, makanan pasta dari Italia yang satu ini, bisa menjadi alat membunuh yang mematikan dan menimbulkan berbagai racun berbahaya.

Kejadian tragis ini terjadi pada tahun 2008 lalu, setelah seorang mahasiswa di Belgia, ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kamarnya. Penyebab kematiannya ternyata berkaitan erat dengan kebiasaan makannya yang tidak sehat.

Ternyata mahasiswa malang dengan inisial AJ tersebut, tewas akibat melahap spaghetti dan saus tomat yang sudah ia buat 5 hari sebelumnya. Data menyebutkan bahwa spaghetti itu diletakkan di suhu ruangan sebelum dipanaskan oleh mahasiswa berusia 20 tahun itu.

Mie Instan

Foto: Istimewa

Sering disebut sebagai makanan para mahasiswa, mie instan ini mudah ditemukan, harganya murah, dan variasi serta rasanya yang cukup enak. Sehingga tak heran, banyak mahasiswa yang menyantap mie instan setiap harinya.

Tentu saja hal ini tidak baik untuk kesehatan. Mie instan dikemas dengan berbagai bahan pengawet, dan bumbu yang kurang sehat. Sehingga menjadi salah satu penyebab seorang mahasiswa berusia 18 tahun di Taiwan, ditemukan tewas tak bernyawa.

Remaja itu meninggal karena mengidap penyakit kanker perut, yang kabarnya dipicu karena kebiasaannya menyantap mie instan setiap harinya, sejak ia masih berada di SMA. Bahkan setelah lulus dan masuk kuliah pun, remaja ini tetap rutin konsumsi mie instan hingga nyawanya sudah tak bisa tertolong lagi.

Makanan Ulang Tahun

Foto: Istimewa

Tragis dan cukup menyedihkan, remaja bernama Owen Carey dari London, harus menghembuskan napas terakhirnya saat ia tengah merayakan pesta ulang tahun yang ke 18, bersama sang kekasih. Penyebab kematiannya karena alergi makanan.

Dikabarkan Owen memesan hidangan burger ayam panggang. Sebelumnya ia telah mengabarkan staff restoran, bahwa ia memiliki alergi terhadap produk susu. Namun, pihak restoran meyakinkan bahwa makanan yang dipesannya aman.

Setelah ia menyantap makanan itu, ia mulai merasakan tubuhnya sakit. Kemudian tak lama, ia ambruk dan dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, nyawanya tak bisa tertolong, dan akhirnya meninggal dunia. Ternyata daging ayam yang dia makan, diolesi dengan bumbu buttermilk yang memancing alerginya.

Daging Babi

Foto: Istimewa

Remaja berusia 18 tahun yang berasal dari India ini meninggal, setelah menyantap daging babi yang belum matang. Kejadian ini terjadi pada bulan April lalu, di mana New England Journal of Medicine merilis laporan terbaru mereka.

Di sana, dijelaskan bahwa seorang pasien berusia 18 tahun kehilangan nyawanya setelah memakan daging babi setengah matang. Hidangan ini membuat otaknya mengalami infeksi, karena cacing pita yang berada di dalamnya.

Awalnya, remaja ini hanya mengeluhkan rasa sakit dan matanya yang mulai membengkak. Setelah itu kondisi kesehatannya mulai menurun drastis, hingga akhirnya nyawanya tak tertolong lagi. Pihak dokter selalu menyarankan untuk memastikan bahwa daging babi yang dimakan benar-benar matang.

Baca Juga: Makan Daging Babi Setengah Matang, Remaja di India Ini Kehilangan Nyawanya