Kecelakaan hingga Terjebak, Ini Kisah Sedih Orang Bertahan Hidup Tanpa Makanan

Kecelakaan hingga Terjebak, Ini Kisah Sedih Orang Bertahan Hidup Tanpa Makanan

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 22 Nov 2019 19:30 WIB
Kecelakaan hingga Terjebak, Ini Kisah Sedih Orang Bertahan Hidup Tanpa Makanan
Foto: Istimewa
Jakarta - Banyak kejadian tak terduga yang bisa menimpa siapa saja. Mulai dari terdampar di hutan, hingga terjebak di lautan tanpa makanan yang cukup.

Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, dan menimpa siapa saja. Orang-orang yang masih diberikan sedikit keajaiban, biasanya lolos dari maut. Mereka dihadapkan dengan perjuangan hidup di alam bebas atau di tengah lautan.

Beberapa di antaranya, bahkan harus bertahan hidup tanpa makanan sama sekali, dan hanya mengandalkan tetesan air hujan yang ada di sana. Karenanya kisah perjuangan orang-orang untuk bertahan hidup ini begitu menarik perhatian, seperti yang dilansir dari Popular Mechanics (22/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Sebelum Tenggelam di Atlantik, Ini Makanan Mewah yang Disantap Penumpang Titanic

Tim Sepak Bola Anak Thailand

Foto: Istimewa
Kejadian ini sempat menghiasi dunia berita di pertengahan tahun 2018 lalu. Kisah tim sepak bola anak di Thailand, yang hilang dan terjebak di dalam gua yang dipenuhi air, menjadi salah satu berita yang menarik perhatian dunia.

Pada saat itu, terpatnya bulan Juni, ada 12 anak-anak yang tergabung dalam tim sepak bola dengan sang pelatih yang memutuskan untuk menjelajah alam bebas, di sekitar Gua Tham Luang. Gua ini merupakan, salah satu gua terpanjang di Thailand.

Namun, ketika mereka berada di dalam sana, tiba-tiba air mulai membanjiri gua, dan menutup jalan mereka keluar. Akhirnya mereka terjebak di dalam gua selama 17 hari, tanpa persediaan air atau makanan.

Untuk bertahan hidup mereka mengandalkan tetesan air yang jatuh dari atas langit-langit gua. Serta untuk menghemat energi, mereka semua akan melakukan meditasi, dan menjauhkan pikiran mereka dari makanan. Akhirnya mereka semua bisa selamat, dan kisahnya menginspirasi banyak orang.

Steven Callahan

Foto: Istimewa
Steven Callahan dikenal dengan pelayarannya menyeberangi Samudra Atlantik sendirian pada tahun 1981. Pada saat itu, kecelakaan terjadi, dan menimpa dirinya. Ada badai yang menghantam kapalnya, dan ada gigitan dari hiu atau paus yang merobek bagian bawah kapalnya.

Akhirnya kapal itu secara perlahan mulai tenggelam. Callahan menyelamatkan dirinya, dengan menggunakan peralatan seadanya, dan naik ke kapal karet yang disimpannya. Di sana ia hanya mampu menyimpan sedikit persediaan air dan makanan.

Namun, setelah berbulan-bulan terombang-ambing di tengah lautan, ia mulai kehabisan makanan dan minuman. Sehingga ia mulai meminum air laut yang asin, dan terkena dehidrasi karena cuaca yang terik. Berat badannya turun drastis, dan akhirnya ketika ia berhasil diselamatkan, ternyata ia sudah berada di laut selama 76 hari tanpa makanan yang cukup.

Keluarga Robertson

Foto: Istimewa
Kisah perjuangan hidup ini berawal adri sebuah keluarga bernama Robertson, yang membawa seluruh anak-anaknya untuk berlibur di atas kapal yang dimilikinya. Pada tahun 1971, keluarga itu mengarungi lautan untuk berlibur.

Mereka berada di lautan selama 17 bulan, namun di tahun 1972 ada kejadian fatal yang membuat mereka hampir kehilangan nyawa. Saat itu kapal keluarga Robertson, dihadang oleh ikan paus yang menghantam bagian kapal, dan merusak kapal itu.

Akhirnya kapal itu tenggelam, dan mereka semua pindah ke perahu karet yang kecil, dan persediaan makanan hanya cukup untuk 6 hari saja. Sayangnya bantuan baru datang di hari ke 16, di mana mereka bertahan hidup dengan tetesan dari air hujan, hingga memakan penyu yang ada di laut.

Juliane Koepcke

Foto: Istimewa
Juliane Koepcke merupakan wanita yang terkenal dengan kisah perjuangan hidupnya. Pada tahun 1971, Juliane naik pesawat LANSA Flight 508. Malangnya, pesawat itu jatuh setelah tersambar petir, dan terdampar di tengah hutan yang ada di Peruvian.

Juliane sadar, bahwa dia adalah satu-satunya korban yang selamat, dengan luka yang cukup serius, ia hanya memiliki beberapa permen sebagai makanan satu-satunya. Akhirnya ia mengandalkan minuman dari tetesan air yang ada di sana.

Ia juga harus mengobati luka, dan infeksi di tangannya karena sudah dikerubuti belatung. Akhirnya dengan air dan permen, ia bisa bertahan hidup, hingga penebang kayu menemukannya tengah kesakitan di tengah hutan.

Ada Blackjack

Foto: Istimewa
Ada Blackjack merupakan orang asli Alaska, yang disewa oleh Vilhjalmur Stefansson and Allan Crawford, penjelajah dari Kanada, untuk melakukan ekspedisi ke Wrangel Islands, yang dekat dengan Rusia. Saat itu Blackjack bekerja sebagai tukang masak di ekspedisi itu.

Ada lima orang yang berangkat ke sana pada tahun 1921. Kemudian mereka sempat terjebak dan tak bisa keluar dari sana, hingga akhirnya hanya Blackjack yang tersisa dan hidup di dalam pulau tak berpenghuni itu.

Tiga tahun berselang, Blackjack baru ditemukan. Ia bertahan hidup sendirian dengan cara memburu anjing laut, lalu dagingnya ia simpan selama berbulan-bulan. Kisahnya ini cukup terkenal hingga sekarang.

Baca Juga: Hi... Ini 5 Makanan Aneh & Menjijikkan yang Dimakan Orang Demi Bertahan Hidup
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads