Berkunjung ke negara Jepang, Geisha sudah menjadi salah satu ikon dari Negeri Sakura tersebut. Sejarah awalnya, Geisha muncul pada abad ke-18, dan sangat populer di era abad ke-19. Namun, banyak orang yang salah kaprah tentang hal ini.
Banyak yang mengira Geisha merupakan prostitusi, padahal itu tak sepenuhnya benar. Pada masak pendudukan Amerika di Jepang, muncul lah konotasi bahwa Geisha adalah wanita penghibur sekaligus prostitusi yang bisa disewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima fakta menarik tentang Geisha dan pola makan mereka.
Baca Juga: Jepang Tak Kenal Budaya Memberi Tip, Ini 5 Alasannya
Dituntut Tampil Sempurna
Foto: Istimewa
|
Geisha juga dituntut untuk bisa menyenangkan mata setiap pria yang menyewanya. Sehingga mereka sangat menjaga berat badan, dan membatasi asupan makanan. Serta tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Ketatnya pola diet Geisha ini, membuat banyak orang menirunya. Banyak wanita di Amerika, yang mulai menjalankan pola diet Geisha, di mana mereka mengonsumsi tiga makanan saja.
Pola Diet Geisha
Foto: Istimewa
|
Sebelum menjalani diet ini, banyak orang yang sudah mengurangi asupan dan kalori harian mereka. Sehingga tidak kaget, dengan diet Geisha yang begitu ketat. Apalagi diet ini biasanya dilakukan bersama pijat refleksi dan perawatan kencantikan lainnya.
Geisha punya hubungan erat dengan alam, sehingga dalam menjalankan diet pun. Mereka sambil melakukan meditasi, sehingga rasa lapar mereka teralihkan. Fisik mereka pun jadi lebih segar dan sehat.
Tiga Makanan untuk Diet
Foto: Istimewa
|
Biasanya menu yang disantap hanya nasi, teh hijau, dan susu. Diet ini dijalankan selama lima hari, dan selama periode diet ini, berat badan akan turun dari 4-7 kg.
Diet Geisha sendiri termasuk diet jangka cepat, dan tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka yang lama. Biasanya beras yang digunakan ada brown rice, khusus untuk sarapan. Sementara untuk makan siang ada susu putih hangat, dan makan malam diisi dengan nasi, 1 cangkir teh hijau, dengan campuran susu.
Makanan Lokal
Foto: Istimewa
|
Tapi banyak juga Geisha, yang tetap mengikuti tradisi dengan hanya memakan nasi, teh hijau, dan campuran rumput laut. Mereka percaya bahwa Kamu adalah apa yang kamu makan" atau You are what you eat.
"Bagi Geisha, semua pola makan dan hidup yang mereka jalankan adalah tentang keseimbangan dan tidak berlebihan. Jadi sangat berbeda dengan kehidupan di negara Barat, yang makan banyak, kemudian diet ekstrem, lalu kembali lagi tidak melakukan apa-apa," ujar Victoria Tsai, pengamat Geisha.
Dilarang Makan Fast Food
Foto: Istimewa
|
Di Kyoto, ada peraturan yang menyebutkan bahwa masih menjadi hal yang tabu untuk para Geisha memakan kentang goreng. Mereka juga dilarang untuk masuk hingga makan di restoran cepat saji, dan juga larangan masuk ke dalam toko yang menjual pakaian trendi.
"Merupakan tugas Geisha untuk melindungi tradisi dan budaya tradisional di Jepang yang mulai dilupakan. Tapi terkadang para Geisha ingin menyantap kentang goreng, sehingga mereka akan menggunakan pakaian biasa, dan membeli kentang goreng kemudian memakannya diam-diam di rumah," ungkap salah satu Geisha bernama Kikumaru.
Baca Juga: Agar Sesuai Tata Krama, Ini 7 Tata Cara Makan Jepang Buat Pemula
Halaman 2 dari 6