Mulai dari berbahan singkong hingga yang berbahan tepung ketan, dapat diolah menjadi jajanan yang khas di daerah Jawa Barat. Tampilan jajanannya sangat sederhana, tetapi cara membuatnya harus melewati beberapa proses.
Seperti olahan singkong yang harus dibuat dengan proses fermentasi berhari-hari. Ada pula yang harus dicetak dan dibentuk menggunakan cetakan. Semua jajanan khas Jawa Barat tersebut biasa disajikan untuk hidangan jamuan para tamu di acara-acara tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Peuyeum
Foto: detikcom
|
Peuyeum merupakan jajanan khas Bandung yang terbuat dari singkong. Dibuatnya Peuyeum oleh masyarakat Bandung, lantaran dulu di kawasan rumah mereka banyak terdapat tanaman singkong. Akhirnya mereka memanfaatkan hasil alam yang melimpah tersebut sebagai makanan untuk menghangatkan. Cocok untuk orang Bandung, yang mana daerahnya terkenal dengan hawanya yang dingin.
Untuk membuat peuyeum, singkong diolah dengan cara difermentasi. Hasil fermentasi tersebut yang membuat singkong bisa memberikan efek hangat untuk tubuh. Proses pembuatan Peuyeum juga terbilang mudah. Singkong yang sudah dikupas dan dicuci bersih kemudian direbus sampai matang. Kemudian tiriskan sampai benar-benar dingin. Setelah dingin, singkong tersebut ditaburi ragi dan dilapisi daun pisang.
Lalu, disimpan dan dibiarkan selama 2 sampai 3 hari dalam wadah tertutup untuk difermentasi. Setelah beberapa hari tersebut barulah singkong berubah menjadi peuyeum yang rasanya manis dan asam segar. Tampilannya sama seperti tape, tetapi peuyeum lebih tahan lama karena teksturnya yang kurang berair. Sementara tape teksturnya berarir.
2. Semprong
Foto : GPS Wisata Indonesia
|
Daerah Sunda memiliki jajanan kampung yang selalu dijadikan hidangan jamuan untuk tamu. Jajanan tersebut dikenal dengan sebutan kue semprong. Semprong termasuk kue kering yang renyah dan memiliki rasa manis dengan aroma bakar yang khas. Itu karena semprong dibuat dengan proses pembakaran.
Semprong dibuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, tepung tapioka, gula, santan dan perisa makanan. Semua bahan tersebut diaduk hingga merata, dan barulah adonan tersebut dapat dibuat. Proses pembuatannya yaitu dengan cara dibakar menggunakan alat penjepit dari besi. Alat penjepit tersebut membuat lapisan kue semprong menjadi bertekstur.
Bentuk semprong juga beragam, ada yang yang digulung dan ada pula yang dilipat menjadi bentuk segitiga. Dulu di daerah Jawa Barat kue semprong banyak ditemukan. Hampir semua masyarakatnya menjual semprong dan mendistribusikan secara besar-besaran. Namun, sekarang menjadi sulit untuk ditemukan. Biasanya selalu ada dihidangkan saat lebaran.
Baca Juga : Manis Legit Jajanan dari Singkong, Ada Getuk hingga Timus
3. Gapit
Foto: Istimewa
|
Gapit merupakan jajanan khas Cirebon yang juga bertekstur renyah. Bentuknya bulat pipih seperti simping, tetapi simping memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari gapit. Bahan-bahan untuk pembuatan gapit ada seperti tepung tapioka, gula pasir, santan, telur, mentega, wijen, vanili dan garam. Semua bahan tersebut diaduk sampai menjadi adonan.
Nama gapit ternyata diambil dari proses pembuatannya. Yaitu dengan cara digapit dengan dua lempeng besi dan dimasak dengan cara dibakar. Awalnya gapit hanya memiliki varian rasa kelapa saja. Namun, sekarang banyak diinovasikan dengan berbagai rasa lain seperti bawang, kacang, keju dan lainnya
Gapit banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional di Cirebon. Jajanan kuno ini juga sering dijadikan suguhan untuk tamu hingga oleh-oleh khas Cirebon. Meskipun kuno, tetapi banyak orang yang menyukai jajanan ini. Rasanya yang gurih dan renyah cocok untuk dijadikan camilan.
4. Bola-bola Ubi
Foto: Istimewa
|
Sesuai namanya, bola-bola ubi merupakan jajanan yang dibuat dari ubi dan berbentuk bulat menyerupai bola. Ubi yang digunakan untuk pembuatan jajanan ini biasanya menggunakan ubi kuning atau ubi ungu. Selain ubi, juga menggunakan bahan-bahan lain seperti tepung tapioka, tepung maizena, baking powder dan gula bubuk.
Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu hingga menjadi adonan. Kemudian barulah adonan tersebut dapat dibentuk. Meski bahan-bahan dasarnya sangat mudah didapat, tetapi proses pembuatannya terbilang susah-susah gampang. Ada trik yang harus dilakukan agar dapat menghasilkan bola-bola ubi yang renyah.
Supaya bola-bola ubi juga menjadi mengembang, sebaiknya digoreng dalam minyak yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Pastikan adonan bola-bola ubi terendam dengan sempurna dalam minyak panas tersebut. Bola-bola ubi yang digoreng itu akan membentuk lapisan kulit pada lapisan luasnya. Umumnya makanan ini disajikan polos, tetapi sekarang banyak diisi dengan berbagai isian.
5. Uli Bakar
Foto: Istimewa
|
Jajanan tradisional Jawa Barat ini terbuat dari beras ketan yang ditumbuk. Kemudian dimasak dengan melewati dua proses yaitu dikukus dan dibakar. Uli dipotong-potong dengan bentuk persegi. Tekstunya kenyal dan rasanya pun gurih legit. Biasanya uli bakar dihidangkan dengan taburan serundeng yang manis.
Uli bakar banyak dijual oleh pedagang keliling yang dipikul. Uli bakar terdapat dua varian, yaitu dengan warna putih dan hitam. Itu tergantung dengan warna tepung ketan yang digunakan. Uli bakar enak disantap hangat-hangat yang baru diangkat dari bakaran. Orang Jawa Barat biasa mengonsumsi uli bakar di pagi hari untuk menemani secangkir kopi.
Selain serundeng, uli bakar juga bisa ditambah dengan sambal oncom yang rasanya pedas. Pemilihan topping tersebut tergantung dengan selera. Lezatnya jajanan tradisional ini sampai ke Jakarta. Terbukti dari penjual-penjual uli bakar yang berkeliling dipusat kota. Hal ini membuktikan bahwa uli bakar masih menjadi kegemaran masyarakat.
Baca Juga : Talam hingga Cucur yang Empuk Legit, Dibuat dari Tepung Beras