Gambaran foto seorang anak kecil yang tengah sekarat karena kelaparan, dengan burung nasar atau burung yang dikenal sebagai pemakan bangkai, berdiri tak jauh dari tubuh kurus anak itu. Foto ini berhasil mendapatkan banyak penghargaan, sekaligus kritik dan hujatan dari banyak orang.
Karenanya sang fotografer yang mengambil foto ini, memutuskan untuk bunuh diri. Selain itu banyak juga fakta menarik yang belum banyak diketahui orang, salah satunya seperti lokasi kejadian yang diambil ketika acara pembagian makanan, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 8 Makanan Enak yang Bikin Ngiler Ini Ternyata Cuma Gambar!
Diambil di Sudan
Foto: Istimewa
|
Saat itu Carter tengah istirahat di 'feeding centre' atau tempat pembagian makanan, yang didirikan oleh pihak United Nations. Saat tengah beristirahat, dia melihat sesosok anak kecil yang tengah menunduk di jalanan, menarik perhatiannya.
Anak kecil yang diduga sebagai anak perempuan itu, memiliki badan yang sangat kurus dan dia menderita kelaparan yang sangat ekstrem hingga tubuhnya tak bisa lagi bergerak. Tak jauh dari sana, Carter melihat adanya buruk pemakan bangkai yang bersiap memakan daging dari tubuh anak kecil tersebut.
Dilanda Kelaparan
Foto: Istimewa
|
Lebih dari 40% anak-anak berusia di bawah lima tahun yang hidup di sana, terdeteksi kekurangan gizi. Sementara 10 hingga 13 orang dewasa di sana, harus meninggal karena kelaparan yang tak kunjung berakhir setiap harinya. Karena hal ini lah, organisasi Operation Lifeline Sudan mengundang banyak jurnalis dan fotografer untuk berkunjung ke sana, untuk mengabarkan berita ini ke seluruh dunia.
Di sana lah Carter menemukan pemandangan anak kecil, yang tengah sekarat karena kelaparan. Ia mulai mengambil foto anak kecil itu, dan tersadar bahwa sudah ada burung pemakan bangkai yang menanti kematian dari anak malang tersebut.
Menanti Makanan
Foto: Istimewa
|
Hal ini ia lakukan agar burung itu terus mendekat ke anak tersebut, hingga sudut fotonya semakin bagus. Setelah mendapatkan gambar terbaik, ia kemudian mengusir burung itu agar menjauh dari anak yang sekarat tersebut. Menurutnya, kala itu sang anak masih hidup meski dalam kondisi yang sudah lemas dan kelaparan.
"Para orangtua dari anak-anak tersebut tengah sibuk mengambil bantuan makanan dari pesawat. Jadi mereka meninggalkan anak-anak mereka sebentar, untuk mengumpulkan makanan. Situasi ini lah yang sebenarnya terjadi saat Carter mengambil foto itu, ia mengambil dari jarak 10 meter," tulis penjelasan dari hasil foto ini, yang menjadi salah satu foto paling kontroversial di sejarah foto jurnalistik.
Meraih Penghargaan
Foto: Istimewa
|
Hasil fotonya yang dramatis, tentunya membuat Carter dikritik dan menuai hujatan dari banyak orang. Carter selalu disodorkan dengan segudang pertanyaan mengapa dia tak membantu anak kecil yang tengah sekarat itu, dan mengapa dia justru memanfaatkan kemalangan anak kecil itu dengan mengambil fotonya.
Banyak juga yang mengkritik Carter karena tidak membawa anak kecil itu ke tenda, untuk diberi makanan atau minuman. Tapi Carter menjelaskan bahwa saat itu, ia dilarang menyentuh korban karena takut terpapar penyakit apapun yang korban derita.
Bunuh Diri
Foto: Istimewa
|
Tapi karena kritikan dari banyak orang, membuat Carter merasa terpojokkan dan membuatnya mengalami depresi. Carter akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, empat bulan setelah ia mendapatkan penghargaan untuk hasil fotonya ini. Carter meninggal di tahun 1994, pada usia 33 tahun.
Di surat terakhir yang ditulis Carter. Ia meminta maaf, karena telah memutuskan untuk bunuh diri. Dia merasa dihantui dengan bayangan tentang pembunuhan, mayat, kemarahan, hingga rasa sakit dari para anak-anak yang terluka dan kelaparan.
Hingga saat ini foto hasil karya Carter, masih dikenal hingga sekarang. Meskipun Kong Nyong dan Carter sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Foto-foto Dari Puluhan Tahun Ini Ungkap Tentang Kisah Makanan
Halaman 2 dari 6