Kerupuk Melarat hingga Kerupuk Gendar, Camilan Kampung yang Gurih Enak

Jajanan Kampung

Kerupuk Melarat hingga Kerupuk Gendar, Camilan Kampung yang Gurih Enak

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 08 Okt 2019 15:52 WIB
Kerupuk Melarat hingga Kerupuk Gendar, Camilan Kampung yang Gurih Enak
Foto: Istimewa
Jakarta - Tak kalah dari snack atau keripik kekinian. Banyak kerupuk khas 'kampung', yang menarik hati dengan citarasanya yang gurih dan tekstur renyah enak.

Jajanan kampung memiliki banyak variasi dan ragam yang tak kalah enak, dibandingkan jajanan jaman sekarang. Sudah ada sejak dulu, aneka jajanan kampung ini jadi ciri khas dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Selain camilan kue hingga makanan lainnya, kerupuk juga jadi bagian yang tak terlupakan di setiap daerah.

Hampir di setiap kota hingga daerah tertentu punya jenis kerupuk yang berbeda. Mulai dari bahan, cara pembuatan, hingga rasanya juga tak ada yang sama. Salah satunya kerupuk melarat dari Cirebon, yang digoreng menggunakan pasir dan tampilannya warna-warni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada juga kerupuk gendar dari wilayah Jawa, tapi cukup terkenal di Wonosobo. Kerupuk ini dibuat dari nasi matang yang ditumbuk hingga halus dan bisa dibentuk. Selain dua kerupuk di atas, masih banyak kerupuk kampung lainnya yang wajib untuk dicoba.

Baca Juga: Hasil Kebun yang Diolah Sederhana, Bikin Kangen yang Menikmatinya

Kerupuk Gendar

Foto: Istimewa
Punya nama lain Legendar, kerupuk gendar ini masuk ke dalam salah satu snack dan oleh-oleh yang sering dibawa dari kota Wonosobo. Sebenarnya, gendar ini masuk ke dalam kerupuk khas Jawa, yang dapat ditemukan di daerah lainnya.

Hanya saja, kerupuk gendar dari Wonosobo lah yang cukup terkenal. Jauh dari kesan modern, kerupuk gendar dibuat dari bahan dasar nasi yang sudah matang. Agar bentuknya halus dan mudah dibentuk, nasi matang ini diuleg atau ditumbuk hingga halus. Kemudian dibuat adonan dan dipotong tipis, hingga bentuknya bundar.

Setelah itu proses selanjutnya adalah kerupuk ini dijemur di bawah sinar matahari, hingga teksturnya kering. Biasanya memakan waktu 2- hari. Setelah kering, baru kerupuk gendari ini bisa digoreng hingga garing. Selain di Wonosobo, kota Solo juga terkenal dengan oleh-oleh kerupuk gendar ini.

Kerupuk Melarat

Foto: Istimewa
Melitas di sepanjang wilayah kota Cirebon, Anda akan menemukan banyak penjual makanan yang menawarkan aneka oleh-oleh khas kota udang tersebut. Mulai dari terasi, hingga kerupuk melarat yang digantung dan penuh warna cerah.

Disebut kerupuk melarat, jajanan kampung yang satu ini terbuat dari tepung tapioka. Ada asal-usul yang cukup unik mengapa namanya kerupuk melarat, karena dulu banyak orang yang tak bisa membeli minyak goreng yang mahal. Sehingga emreka menggunakan pasir untuk menggoreng kerupuk ini.

Tapi tak sembarang pasir, melainkan pasir pegunungan yang sebelumnya sudah diayak kemudian dijemur di bawah matahari. Setelah pasir benar-benar bersih, baru lah pasir dijadikan pengganti minyak goreng untuk kerupuk ini. Kerupuk ini sendiri biasanya disantap dengan sambal asam, dan jadi hidangan pelengkap untuk makan.

Kerupuk Palembang

Foto: Istimewa
Selain surganya pempek dan aneka kuliner enak, kota Palembang juga punya beragam kerupuk kampung yang populer dan digemari hingga saat ini. Bahkan banyak orang yang rela membayar ongkos kirim yang mahal dari Palembang ke kota lainnya, demi bisa menikmati aneka kerupuk tradisional ini.

Jenisnya tak hanya satu, bahkan ada empat kerupuk yang terbilang cukup populer. Pertama ada kemplang bakar, kerupuk kemplang ini dibuat menggunakan daging ikan belida yang dicampur tepung tapioka. Kerupuk ini juga tak digoreng, melainkan dibakar hingga rasa dan teksturnya keras dan sedikit kenyal.

Kemudian ada kemplang kancing yang dibuat dari ikan tenggiri hingga gabus. Rasanya enak, dan gurih renyah. Lalu ada kerupuk ikan keriting bundar, dibuatnya menggunakan mesin membentuk pola. Terakhir ada kerupuk pilus, bentuknya kecil-kecil dan biasanya dibuat dari ikan tenggiri.

Kerupuk Orong-orong

Foto: Istimewa
Kalau di Medan, kebanyakan orang menyantap mie, sop, bakso, sate, hingga lontong dengan tambahan kerupuk orong-orong. Bentuknya bulat kecil, seperti makaroni yang mengembang. Kerupuk ini merupakan makanan ringan dari Medan yang cukup populer di sana.

Berbeda dengan bahan membuat kerupuk lainnya. Orong-orong merupakan perpaduan antara campuran udang kecepe, ditambah tepung, lalu dicampur dengan bahan lain sebelum dibentuk dan digoreng jadi kerupuk.

Mungkin banyak yang berpikir bahwa orong-orong dengan kerupuk makaroni ini sama. Tapi perbedaannya adalah, orong-orong punya tekstur yang lebih tebal dan tak gampang hancur. Selain dijadikan camilan yang gurih enak, di Medan, orong-orong juga kerap dicampur dengan nasi sebagai pengganti lauk laik atau gorengan.

Kerupuk Jawer Nanggerang

Foto: Istimewa
Bisa dibilang tampilan kerupuk kampung yang satu ini cukup unik, dan tidak sama dengan kerupuk biasa. Sekilas tampilannya mirip seperti kipas, dengan ukuran seperti pastel. Tapi ternyata rasa kerupuk asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini tak kalah enak dari kerupuk lainnya.

Selain banyak yang bilang seperti kipas, kerupuk ini juga menyerupai pisang goreng. Proses pembuatannya cukup sulit, dan sudah mulai jarang ditemukan. Karena tak semua orang bisa membuat kerupuk Jawer Nanggerang.

Untuk bahan-bahan yang digunakannya sebenarnya tak ada yang istimewa. Hanya mengandalkan paduan tepung beras, campuran bawang putih, garam, hingga daun jeruk agar aroma kerupuknya tetap wangi saat sudah matang. Kerupuk ini memiliki rasa yang gurih dan renyah. Cocok disantap sebagai teman makan nasi, atau camilan di sore hari.

Baca Juga: Kriuk Renyah dari Betawi, Ada Biji Ketapang hingga Ali Bagente!
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads