Menurut data yang ada, ada lebih dari 500 gram limbah plastik yang dihasilkan setiap penumpang, dalam penerbangan jangka panjang di dalam pesawat. Sehingga membuat perusahaan bernama PriestmanGoode, meluncurkan peralatan makanan untuk di pesawat yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Alat Makan Ini Baru Bisa Dipakai Jika Mampu Pecahkan Teka-teki
![]() |
Mereka menciptakan baki makanan yang terbuat dari biji kopi yang sudah di daur ulang, kemudian dicampur dengan gandum, alga, dan daun pisang. Sementara tempat untuk menaruh susu dan saus, terbuat dari rumput laut yang bisa dimakan. Selain itu gelasnya juga terbuat dari campuran beras dan alga yang ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memastikan bahwa setiap elemen yang ada di peralatan makanan ini ramah lingkungan, dan bisa didaur ulang. Elemen yang ada di peralatan makanan ini semuanya terbuat dari gandum, dan bisa dimakan. Meski pun penumpang tak akan mau memakannya," jelas Anna Meyer, selaku perwakilan dari PriestmanGoode.
![]() |
Meski pun peralatan makanan ini nantinya tidak dimakan, tapi peralatan ini bisa dibuang sebagai limbah makanan yang bisa didaur ulang. Tapi PriestmanGooge juga meluncurkan penutup makanan untuk hidangan penutup, yang terbuat dari wafer es krim, dan rasanya enak.
"Meski ini (peralatan makan) bukan solusi yang sempurna, tapi lewat desain ini kami ingin mendorong para distributor dan maskapai penerbangan, untuk mulai berpikir menyajikan makanan dengan cara yang lebih ramah lingkungan," pungkas Anne.
![]() |
PriestmanGoode yakin dengan hadirnya peralatan makanan yang bisa dimakan ini, memiliki banyak potensi untuk membantu mengurangi limbah plastik. Terutama botol minuman, yang dijual di seluruh bandara udara di dunia setiap tahunnya.
Baca Juga: Alat Makan Pintar Ini Bisa Membantu Orang dengan Keterbatasan Gerak Fisik
(sob/odi)