Beberapa tahun ini alpukat menjadi 'superfood' yang makin banyak dikonsumsi orang di dunia. Sementara pelestarian lingkungan dan makin kurangnya alpukat menjadi masalah berbeda. Hal inilah yang menarik minat Marissa Hush (27 tahun) untuk ikut menjaga pelestarian lingkungan.
Hampir semua orang membuang biji alpukat setelah daging buahnya nya dikonsumsi. Wanita asal Sydney, Australia tersebut justru selalu mengumpulkan biji alpukat untuk ditanam. Tujuannya agar lingkungan terjaga dan persediaan alpukat tidak akan pernah habis.
![]() |
Hobi mulianya ini mulai dilakukan oleh Marissa semenjak pertama kali ia menginjakkan kaki di Vietnam tepatnya di Quy Nhon, tempat tinggalnya. Saat itu, Marissa yang tengah berada di sebuah kafe dan melihat berkarung-karung biji alpukat yang akan dibuang oleh salah satu pelayan wanita di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku langsung mengambil dalam jumlah yang banyak. Kemudian aku juga mencari gelas plastik dari jalanan untuk tempat menanam biji alpukat tersebut," tutur Marissa.
![]() |
Marissa juga mengumpulkan gelas-gelas plastik dengan cara memungut dari jalanan. Ia menggunakan sepeda untuk mencarinya. Setiap menemukan gelas plastik tergeletak di jalanan, ia akan berhenti dan mengambilnya.
Baca Juga : Keren! Ada Sedotan Ramah Lingkungan Berbahan Rumput Liar Vietnam
Untuk satu biji alpukat ditanam dalam satu cangkir berisi air. Teknik penanaman tersebut menggunakan sistem hidroponik atau menanam dengan memanfaatkan media air tanpa menggunakan tanah.
Setiap satu tanaman alpukat memerlukan waktu sekitar 15 tahun untuk dapat tumbuh. Marrisa dengan dedikasi yang tinggi terus memelihara biji alpukat tersebut, agar nantinya dapat menjadi pohon dan bisa berupaya untuk memerangi perubahan iklim yang terjadi.
"Ini layaknya seperti hewan peliharaan saja. Setiap pagi saya menyirami mereka, mengganti airnya dan selalu menghabiskan waktu satu jam bersama mereka,"
![]() |
Hingga kini, Marrisa sudah mengumpulkan biji alpukat sebanyak 500 biji, dan itu semua disimpan di dalam rumah Marissa yang ia tinggali bersama sahabatnya, Maverick, lapor Metro.co.uk (21/9). Beruntung, sahabatnya tersebut tidak keberatan dan justru ikut membantu Marissa untuk memelihara pohon-pohon alpukat.
Marissa yang juga berprofesi sebagai guru ini sempat menunjukkan proses penanam biji alpukat kepada muridnya. Sayangnya, mereka tidak terlihat tertarik, karenanya Marissa memutuskan untuk menyimpan tanaman alpukat di rumahnya.
Selain itu, Marissa juga berniat untuk membawa tanaman-tanaman alpukat tersebut ke kafe-kafe lokal, menawarkannya kepada pemilik kafe agar ruangan kafe dapat lebih ramah lingkungan. Marissa berharap agar apa yang dilakukannya ini dapat menginspirasi orang lain sehingga mereka lebih peduli terhadap lingkungan meski hanya dengan berupa tindakan kecil.
Baca Juga : Demi Pelestarian Lingkungan Petani Ini Terapkan Kopi Konservasi
(raf/odi)