Meskipun asli Jepang, sushi kini jadi makanan terpopuler di dunia. Hampir di tiap negara ada varian sushi lokal yang dikenal sebagai 'fusion sushi'. Ini karena bahan utamanya nasi plus bahan-bahan lain yang jadi isian dan topping.
Di Bandung Timur sebuah gerai sushi bernama 'Kedai Sushi Janda', berlokasi Jl. A.H. Nasution No. 115, Cibirudi, Bandung Timur. Di gerai sederhana ini Lukman Elhaqi, merintis usaha 'fusion sushi', sushi ala Sunda yang memakai bahan lokal dan citarasa Sunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lukman sang pemilik melalui proses panjang sebelum menemukan formula yang pas, sushi Sunda.
"Awalnya saya mencoba sushi di salah satu restoran Jepang dan merasa tidak cocok di lidah. Dari situ, saya berpikir untuk membuat sushi dengan bentuk sama namun komposisinya berbeda agar lebih ramah di lidah orang Sunda," ujar Lukman kepada detikcom via telepon, Jumat (20/9/2019).
Bentuk dan penyajiannya sama dengan sushi biasa, hanya saja semua bahannya matang yang lebih cocok di lidah orang Sunda. Sushi goreng yang renyah memberikan sensasi nikmat dan menjadi cara baru makan sushi.
Anda tidak akan menemukan kecap asin, wasabi, cuka beras, sashimi, dan bahan lain yang biasanya dipakai dalam sushi Jepang. Tetapi dipakai saus cabai dan mayonnaise untuk topping sushi ada seblak, sosis, chicken katsu, teriyaki, crabstik, udang, dan sebagainya.
![]() |
Selain masalah rasa, juga soal harga. Karena sebagian besar bahan untuk sushi merupakan produk impor.
"Saya tak putus asa, untuk menyiasatinya saya membeli bahan baku satuan seperti nori di supermarket Jepang yang ada di Bandung. Berasnya juga saya ganti dengan beras lokal berkualitas, seperti yang sekarang dipakai yaitu beras Sumedang dan Bandung. Bahan mentah seperti ikan saya tiadakan dan diganti dengan produk matang," tutur Lukman.
Karenanya Kedai Sushi Janda yang buka mulai pukul 10 pagi hingga 9 malam setiap Senin sampai Sabtu ini juga mematok harga murah. Harganya berkisar Rp 11.000 - Rp 19.000 untuk sushi small box. Sedangkan sushi big box hanya dibanderol Rp 45.000 - Rp 50.000 saja.
![]() |
Usaha yang dirintis Lukman juga mengalami pasang surut hingga akhirnya ia fokus dengan Kedai Sushi Janda di Cibiru. Kini, ia bisa menjual 150 - 170 porsi dari kurang lebih 12 kilogram adonan setiap harinya.
"Kami sudah punya beberapa mitra. Jadi mereka belajar proses pembuatannya ke Sushi Janda, lalu dijual kembali dengan label yang berbeda. Kami juga bekerja sama dengan Go-Food dan GrabFood," jelasnya.
(odi/odi)