5 Sarapan Sedap Khas Pekalongan yang Enaknya Bikin Nagih

5 Sarapan Sedap Khas Pekalongan yang Enaknya Bikin Nagih

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Minggu, 15 Sep 2019 08:00 WIB
5 Sarapan Sedap Khas Pekalongan yang Enaknya Bikin Nagih
Foto: Instagram @renatharevine
Jakarta - Kota batik di pantura ini punya kuliner unik. Mau nasi berlauk pedas atau yang berkuah gurih segar, semuanya disajikan hangat. Aduh, nikmatnya!

Sebagai kota pantai Pekalongan selalu ramai dilintasi mereka yang akan menuju Jawa Tengah dari Jawa Barat. Kota yang juga terkenal dengan kerajinan batiknya ini juga punya kuliner yang menarik.

Ada tiga elemen budaya yang mempengaruhi kuliner Pekalongan yang dulu tersohor sebagai kota dagang. Kuliner Jawa dengan citarasa yang gurih manis kemudian kuliner China yang dibawa oleh para saudagar. Yang terakhir pengaruh Arab, yang masuk melalui ulama penyebar Islam di masa lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memulai hari di kota ini jangan melewatkan makanan enak yang harganya terjangkau. Beberapa hidangan ikon Pekalongan bahkan sudah tersebar hingga ke luar Pekalongan. Ini karena penggemarnya sulit melupakan kelezatan hidangan Pekalongan.

Mau sarapan khas Pekalongan yang enak? Ini 5 sajian yang bisa Anda nikmati melalui banyak penjaja di sekitar kota Pekalongan.

1. Sego Megono

Foto: Instagram
1, Sego Megono

Nasi rames, nasi plus lauk-pauk hampir selalu ada di setiap kota di Jawa Tengah. kalau di Tegal ada nasi bogana maka di Pekalongan punya nasi megono atau sego megono yang berbeda sama sekali dengan nasi bogana.

Nasi putih diberi megono dan dibungkus daun pisang. Megono adalah nangka muda yang dicincang halus direbus dan diaduk degan bumbu kelapa dan cabai serta kecombrang. Rasa pedas gurihnya makin sedap dengan aroma harum kecombrang.

Lauknya bisa beragam. Seperti tempe atau tahu goreng, serimping (kerang) goreng yang bisa dipilih sesuai selera. Penjajanya ada di kawasan strategis, hampir di tiap sudut jalan. Biasanya diracik saat dipesan dengan harga Rp 5.000 sebungkus.

2. Tauto

Foto: Instagram
2. Tauto

Selain nasi plus lauk, soto juga jadi kuline rkhas hampir di setiap kota di Jawa Tengah. Seperti kota-kota di sepanjang pantura, Pekalongan juga punya racikan soto enak bernama Tauto.

Namanya mewakili bumbu khas yang dipakainya, tauco. Tauco soto atau soto tauto memakai bumbu khas tauco yang merupakan fermentasi kedelai kuning. Hasil fermentasi ini aromanya gurih tajam dan rasanya asin.

Tauto atau sering disebut soto tauto merupakan salah satu pengaruh China dalam kuliner Pekalongan. Kuahnya dibumbui tauco dan cabai dan direbus bersama daging sapi. Dagingnya juga empuk gurih.

Disajikan dalam mangkuk porselin China yang mungil. Isiannya suum atau bihun dengan irisan daging sapi, atau jeroan sapi kemudian ditaburi daun bawang dan bawang goreng.

Disantap dengan nasi putih. Jika tak suka daging dan jeroannya ada pilihan soto ayam. Salah satu warung soto tauto legendaris yang bisa dikunjungi adalah Soto Tauto Bang Dul di Jl. Dr. Sutomo.

3. Nasi Kebuli

Foto: Instagram
3. Nasi Kebuli

Pengaruh budaya Arab dalam kuliner Pekalongan dibawa oleh para ulama yang singgah ke kota pantai ini untuk menyebarkan agama Islam. Warga keturuanan Arab yang sudah menyatu dengan warga lokal tinggal di kawasan kampung Arab, di Pekalongan.

Tak heran jika ada beberapa rumah makan menjual makanan gaya Timur Tengah seperti Nasi kebuli. Nasi yang dimasak dengan beragam rempah dan daging kambing ini umum dinikmati di pagi hari sebagai menu sarapan.

Salah satu rumah makan yang ada di Jl. Surabaya, RM Puas sejak pukul 08.00 pagi menyajikan menu nasi kebuli. Nasi berempah disajikan dengan marak kambing dan pacri nanas yang segar. Selain itu rumah makan ini juga punya nasi tomat, dan beragam sajian gaya Timur Tengah. Harganya relatif mahal sekitar Rp 25.000 per porsi.

4. Garang Asem

Foto: Instagram @renatharevine
4. Garang Asem

Meski namanya sama, garang asem di Pekalongan bukanlah seperti garang asem di Solo yang berupa potongan ayam kampung yang diberi bumbu santan dan cabai kemudian dikukus. Garang asem di Pekalongan merupakan hidangan berkuah kecokelatan. Sekilas mirip rawon yang lebih encer.

Sesuai dengan namanya, hidangan berkuah ini rasanya pedas asam. Isiannya berupa potongan daging berlemak (lemusir) yang dimasak bersama bumbu dan ditambah cabai rawit hijau utuh, tomat hijau dan telur rebus utuh.

Selain keluwak juga diberi bumbu bawang merah, bawang putih dan ketumbar. Dimasak perlahan hingga bumbu meresap dan dagingnya empuk lembut. Penjual garang asem legendaris adalah Haji Masduki yang punya rumah makan garang asem di Jl. Jendral Sudirman dan Alun-alun.

Garang asem ini harus dimakan saat masih hangat dengan nasi hangat. Disajikan dalam mangkuk lengkap dengan 1 butir telur. Harga per porsinya Rp.20.000 dan bikin perut hangat dan kenyang setelah menyantapnya.

5. Pindang Tetel

Foto: Instagram @cahaya_pemenang
5. Pindang tetel

Orang menyebutnya rawon Pekalongan karena tampilannya mirip dengan rawaon Jawa Timur. Meski punya nama pindang tetapi isian hidangan berkuah ini bukan ikan tetapi tetelan, atau potongan pinggiran daging sapi.

Konon pertama kali dibuat di Desa Ambokembang, Kedungwuni, Pekalongan yang kemudian populer ke daerah sekitar Pekalongan. Dari pagi hingga malam mudah menemui penjual pindang tetelan, di warung maupun rumah makan.

Tampilan mirip rawon, berkuah kecokelatan gelap dan ditaburi daun bawang. Potongan daging sapi yang kecil berselingan dengan lemak rasanya empuk gurih menyatu dengan kuahnya yang gurih segar.

Pindang tetelan enak dimakan hangat dengan nasi atau lontong. Pendampingnya berupa kuluban atau urap sayuran. Beberapa penjual menawarkan urap ini. Pelengkapnya berupa kerupuk melarat atau kerupuk goreng pasir yang renyah gurih.

Halaman 6 dari 6
(odi/odi)

Hide Ads