Bagi wisatawan muslim di Jepang, kini tak lagi pusing jika mencari kuliner di seputaran Jepang. Pasalnya, beberapa restoran di Jepang sudah banyak yang menyajikan makanan halal, tanpa mengandung babi dan alkohol.
Seperti restoran bernama Ichiran. Restoran ramen yang terkenal dengan sajian ramen kaldu daging babi tonkotsu itu, baru saja membuka gerai terbarunya yang menyajikan menu halal tanpa daging babi di distrik Shinjuku Tokyo pada Februari lalu.
![]() |
Sejak gerai terbarunya itu dibuka hingga sampai saat ini, restoran ramen itu tak pernah sepi pengujung. Justru tawarannya tersebut berhasil mendatangkan pelanggan lebih banyak lagi, terutama pelanggan muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Okonomiyaki adalah makanan khas Jepang yang menyerupai pancake. Isiannya berupa irisan sayuran, daging sapi dan seafood seperti kerang, cumi-cumi dan udang.
![]() |
Karena belum mendapatkan sertifikasi halal secara legal, banyak pemilik restoran yang menyajikan menu halal tersebut menyampaikan informasi ini hanya dari mulut ke mulut.
Baca Juga : 8 Restoran Halal Ini Wajib Anda Kunjungi Saat Berada di Korea Selatan (1)
"Semenjak informasi dari mulut ke mulut tersebut, jumlah pesanan jadi meningkat," ujar salah satu karyawan restoran.
Lebih lanjut, karyawan restoran tersebut juga mengatakan bahwa setengah dari naiknya pesanannya berasal dari wisatawan asal Malaysia dan Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.
Dilansir dari Asia Nikkei (31/8) untuk mendapatkan sertifikasi halal, restoran diharuskan mencuci piring bekas makanan halal dan non-halal dilakukan secara terpisah, juga tidak menyajikan alkohol di ruangan yang sama. Dari persyaratan itu, ada sebagian pemilik restoran yang mengikuti, dan ada juga yang tidak mempermasalahkan jika tidak dapat sertifikat halal.
![]() |
Itu lantaran pemilik restoran telah memutuskan untuk tidak melabeli restorannya sebagai makanan yang menyajikan menu halal saja. Mereka masih berkeinginan menarik pengunjung lain yang merupakan penikmat daging babi.
Menurut perwakilan dari konsultasi pariwisata inbound di Kawasaki, Jepang beranggapan bahwa informasi dari mulut ke mulut lebih penting daripada sertifikasi halal dalam bentuk fisik.
Karena banyak muslim yang datang ke Jepang untuk menikmati masakan asli khas Jepang. Karenanya sertifikasi halal tidak lagi menjadi keharusan bagi restoran yang ingin memenuhi permintaan ini.
Faktanya banyak restoran Jepang yang terdata di situs Food Diversity tidak memiliki sertifikasi, tetapi masih diminati banyak orang terutama wisatawan muslim sekalipun. Serifikasi halal di Jepang dilakukan oleh Japan Muslim Association (JMA) dan Japan Halal Association (JHA). JMA merupakan organisasi Muslim Jepang pertama yang didirikan pada 1953 dan berpusat di Tokyo. Sementara JHA adalah organisasi nirlaba yang berpusat di Osaka.
Baca Juga : Kisah Restoran di China yang Terpaksa Hilangkan Logo Halal
(raf/odi)