Bisa Jadi Berlian hingga Tes Sinyal WiFi, Ini 7 Fakta Menarik Soal Makanan

Bisa Jadi Berlian hingga Tes Sinyal WiFi, Ini 7 Fakta Menarik Soal Makanan

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 26 Agu 2019 18:20 WIB
Bisa Jadi Berlian hingga Tes Sinyal WiFi, Ini 7 Fakta Menarik Soal Makanan
Foto: Istimewa
Jakarta - Makanan punya banyak fungsi yang jarang diketahui sebelumnya. Mulai jadi obat, perhiasan, hingga sebabkan tipuan. Berikut fakta menarik tentang makanan.

Banyak makanan populer yang memiliki fakta menarik dibaliknya. Fakta-fakta ini sudah ada sejak dulu, tapi masih belum banyak orang yang mengetahuinya. Contohnya saat saus tomat dijadikan obat diare, biji pala bisa menyebabkan efek halusinasi, hingga kentang yang dapat digunakan untuk tes sinyal WiFi.

Dilansir dari Insider (26/08), berikut tujuh fakta tentang makanan yang menarik untuk dibahas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Bisa Dimakan hingga Dibuat Detail, 7 Fakta Menarik Soal Makanan Mungil


Saus Tomat

Foto: Istimewa
Sering dijadikan campuran masakan, hingga cocolan. Saus tomat ini punya sejarah yang panjang, ratusan tahun lalu, tepatnya di tahun 1834 seorang dokter bernama John Cooke Bennet percaya bahwa tomat bisa dijadikan sebagai obat.

Menurutnya tomat mengandung banyak vitamin dan anti oksidan, yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit diare, saluran pencernaan, penyakit kuning, hingga reumatik. Dokter John pun mulai menjual pil berisi kandungan saus tomat, sayangnya bisnisnya hancur di tahun 1850. Setelah banyak orang yang meniru pilnya tanpa memasukkan bahan tomat sama sekali.

Stiker Buah

Foto: Istimewa
Jika sering membeli buah di pasar atau supermarket, pasti ada beberapa buah yang memiliki stiker atau label tertempel di sana. Ternyata banyak yang belum tahu, bahwa stiker di buah ini aman untuk dikonsumsi.

Hal ini dijelaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), bahwa stiker di buah ini bisa dimakan. Jadi jika tidak sengaja tertelan, tidak akan membahayakan kesehatan. Menurut penuturan FDA, stiker untuk buah dirancang dari kertas yang bisa dimakan, bahkan lem dari stiker itu sendiri aman untuk

Keju

Foto: Istimewa
Siapa sangka keju jadi makanan yang paling sering dicuri di seluruh dunia. Menurut data yang dihimpun dari Center for Retail Research di Inggris, mereka menemukan bahwa makanan, salah satunya produk di supermarket jadi target pencurian.

Setidaknya dari data ini ditemukan bahwa 4% dari jumlah total keju di seluruh dunia, berakhir dicuri oleh orang. Sehingga keju dinobatkan sebagai makanan yang paling sering dicuri. Terutama di wilayah Eropa, di mana keju sudah menjadi salah satu makanan pokok orang-orang di sana. Apalagi keju memiliki harga yang cukup mahal. Keju mampu mengalahkan makanan cepat saji, hingga minuman beralkohol di daftar makanan yang paling dicuri.

Kentang

Foto: Istimewa
Di era serba digital, WiFi sudah jadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Sehingga sinyal WiFi yang kencang jadi hal yang penting. Ternyata untuk menguji paparan sinyal WiFi, banyak orang hingga maskapai yang menaruh mesin atau modem WiFi di atas tumpukan kentang.

Banyak juga pesawat yang menaruh karung berisi kentang di atas kursi pesawat, untuk uji coba sinyal WiFi mereka. Kentang mengandung air yang tinggi, sehingga sinyal dapat diserap oleh kentang. Hal ini merupakan alat uji, apakah sinyal WiFi tersebut bisa menembus tumpukan kentang dan tetap terpancar. Karena kentang memiliki efek yang sama denga tubuh manusia saat berhubungan dengan sinyal WiFi.

Selai Kacang

Foto: Istimewa
Terdengar aneh dan tak biasa, tapi ada fakta menarik dibalik selai kacang yang populer jadi olesan roti. Selai kacang ternyata bisa dirubah jadi berlian. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Jerman, yang mencoba merubah selai kacang dengan kandungan karbon dioksida menjadi berlian.

Tentunya, proses ini tak bisa sembarangan dan harus dilakukan dengan alat-alat yang memadai. Serangkaian proses yang rumit, menggabungkan berbagai senyawa kimia, tentunya dengan selai kacang dapat membentuk jenis tekanan untuk merangkai berlian. Cara ini masih dalam perkembangan, tapi tentunya penelitian yang satu ini menarik perhatian banyak orang.

Cabai

Foto: Istimewa
Ternyata ada alasan tersendiri mengapa kita merasakan sensasi lidah yang terbakar dan panas, setiap kali menyantap makanan pedas penuh cabai. Menurut penelitian dari Rutgers New Jersey Medical School, ternyata kandungan dalam cabai membuat otak kita tertipu dan memberikan efek keringat hingga panas.

Kandungan ini disebut capsaicin, yang secara alami berkaitan dengan reseptor rasa sakit pada saraf kita. Sehingga ketika otak mulai merasakan bahwa tubuh tengah mencerna makanan yang pedas, tubuh akan mulai mengeluarkan keringat, wajah jadi memerah, hingga terasa sengatan pedas. Ini merupakan cara alami dari tubuh untuk menangani rasa pedas, meskipun tidak ada efek panas yang nyata.

Biji Pala

Foto: Istimewa
Kalau di Indonesia, biji pala populer sebai rempah untuk penyedap makanan. Pala juga sering digunakan sebagai campuran dari makanan hangat. Hanya saja, ada fakta yang jarang diketahui orang-orang tentang biji pala yang satu ini.

Mengonsumsi terlalu banyak pala ternyata memiliki efek seperti mengonsumsi obat berjenis halusinogen, atau membuat tubuh berhalusinasi, mengalami mual, pusing, dan membuat aktivitas otak menjadi lamban. Tapi tenang saja, menurut The New York Times, efek halusinasi ini baru timbul jika Anda mengonsumsi terlalu banyak pala. Jadi tidak perlu khawatir jika menambahkan pala ke dalam masakan Anda.

Baca Juga: Jadi Makanan Perang hingga Dikirim ke Luar Angkasa, Ini Fakta Menarik Donat
Halaman 2 dari 8
(sob/odi)

Hide Ads