Dilansir dari World of Buzz (20/6) seorang konsultan di Jepang, Moeko Ohno mengatakan kecenderungan orang yang antre panjang demi segelas bubble tea menandakan pribadi yang tak percaya diri. Menurut Moeko, orang-orang yang antre ini termasuk orang yang sedang mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain.
![]() |
Baca juga : Xing Fu Tang: Antre 2 Jam Untuk Cicipi Brown Sugar Boba Milk
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hal yang membuat orang dapat perhatian adalah dengan membeli makanan atau minuman yang sedang jadi tren. Dalam kata lain, orang-orang ini seolah merasa bangga telah berhasil mencicipi bubble tea yang sedang jadi buruan banyak orang.
Rasa percaya diri orang seperti ini baru akan meningkat jika foto yang diunggahnya lewat media sosial mendapat banyak like dan respon dari teman-temannya. "Bergabung dalam antrean panjang adalah satu bukti kepribadian orang yang tidak percaya diri," kata Moeko.
![]() |
Kendati demikian, ternyata banyak penggemar bubble tea yang menampik pernyataan Moeko. Beberapa orang mengatakan memang membeli bubble tea karena doyan, bukan karena ingin mendapat pengakuan publik atau untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Baca juga : Sudah Ada Sejak Tahun 80-an, Kini Bubble Tea Makin Beragam
"Secara pribadi, saya berdiri di antrean hanya untuk mendapatkan bubble tea yang enak dan tidak ada hubungannya dengan kepercayaan diri saya. Saya tidak peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya," komentar seorang netizen.
"Teh susu bubble tidak berhubungan dengan kepercayaan diri. Bubble milk tea is life!" kata netizen lainnya.
Di berbagai negara memang kerap dijumpai fenomena antrean panjang pada gerai bubble tea. Antrean akan semakin panjang jika ada gerai baru ataupun ada varian baru yang dianggap punya sensasi rasa unik. (dvs/odi)