Bukan Bukber, Warga Malaysia Lebih Suka Sahur Bersama di Pinggir Pantai

Bukan Bukber, Warga Malaysia Lebih Suka Sahur Bersama di Pinggir Pantai

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 21 Mei 2019 12:30 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Kebanyakan orang menghabiskan waktu sahur di rumah. Tapi bagi orang Malaysia, sahur bersama di pinggir pantai jadi tradisi ramadhan yang unik dan seru.

Berkunjung ke wilayah Pantai Batu Burok di Kuala Trengganu, Malaysia, Anda akan melihat pemandangan yang berbeda selama ramadhan. Di pesisir pantai akan dipenuhi dan berbagai penjual makanan jelang waktu sahur.

Baca Juga: 5 Restoran Malaysia di Mall Ini Bisa Jadi Pilihan Tempat Berbuka
Bukan Bukber, Warga Malaysia Lebih Suka Sahur Bersama di Pinggir PantaiFoto: Istimewa
Dikabarkan The Star (20/05), menikmati santapan saat sahur ditemani dengan iringan ombak dan semilir angin sejuk. Membuat pantai ini jadi destinasi favorit orang-orang untuk sahur bersama. Tradisi ini terkenal di warga lokal, dan sudah ada sejak lima tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap tahunnya semakin banyak orang yang mengadakan acara sahur bersama di pantai, lengkap dengan membawa makanan masing-masing dari rumah, atau membeli makanan dari penjual kaki lima di sana. Sahur bersama ini sering disebut sebagai 'car food sahur' atau sahur di dalam mobil.

Mirip seperti piknik, para pengunjung datang dengan teman-teman, dan keluarga. Banyak yang membawa tikar atau alas, hingga mereka bisa makan sahur sambil lesehan di tepi pantai. Bahkan ada juga beberapa pengunjung yang membawa meja kecil untuk menaruh makanan.
Bukan Bukber, Warga Malaysia Lebih Suka Sahur Bersama di Pinggir PantaiFoto: Istimewa

Selain itu orang-orang yang datang, biasanya mengenakan pakaian batik dan baju kurung. Menurut pedagang bernama Muhd Afiq Mohd Noor, tahun ini pengunjung yang sahur di pantai meningkat tajam. Jauh lebih ramai dari tahun lalu, dan jumlah penjual makanannya juga bertambah.

"Saya sudah berjualan di sini selama tiga tahun terakhir. Tahun ini jualan saya laku keras, saya harus menyimpan lebih banyak cumi untuk dibakar setiap sahurnya. Dalam waktu tiga jam, saya bisa menjual 200 biji cumi bakar," tutur Muhd.

"Kami di sini mulai berjualan dari tengah malam, dan tutup di jam 5 pagi. Di sini setiap penjual punya makanan masing-masing, jadi memberikan para pengunjung pilihan yang lebih banyak," tutur Qairun, salah satu pedagang makanan di sana.
Bukan Bukber, Warga Malaysia Lebih Suka Sahur Bersama di Pinggir PantaiFoto: Istimewa

Sementara menurut salah satu pengunjung, Azizi Abd Aziz, ia mengungkapkan bahwa sahur di tepi pantai ini memberikan pengalaman yang baru.

"Untuk orang rantau seperti saya, sahur di tepi pantai membuat saya tidak kesepian karena tidak bisa sahur bersama keluarga di Kelantan," pungkasnya.

Baca Juga: Ini 8 Kedai Nasi Lemak Halal yang Wajib Anda Singgahi di Malaysia (sob/odi)

Hide Ads