Stok bumbu giling bisa menghemat waktu memasak. Untuk stok puasa, jangan lupa membeli beragam bumbu giling yang segar.
Bumbu giling atau bumbu jadi adalah racikan bumbu halus yang sudah siap pakai untuk membuat banyak hidangan. Menyimpan bumbu giling sebagai stok untuk puasa penting guna menghemat waktu masak terutama saat sahur.
Bumbu giling bisa didapat di pasar atau swalayan. Tersedia dalam pilihan bumbu dasar seperti bumbu putih, kuning, dan merah. Juga bumbu jadi berdasarkan jenis hidangan yang bisa dimasak. Bumbu ayam goreng, semur, hingga soto jadi yang terfavorit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Jenis bumbu giling dasar
Bumbu putih termasuk kategori paling sederhana. Terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar dan merica yang dihaluskan. Bumbu putih biasa digunakan untuk tumisan, semur, dan oseng-oseng. Hidangan yang bisa dibuat dengan bumbu putih adalah mie goreng Jawa, sayur lodeh, sayur bobor bayam, opor tahu hingga mie godog.
Bumbu kuning adalah bumbu putih yang ditambahkan kunyit. Bumbu kuning punya citarasa gurih dengan aroma kunyit yang khas. Selain untuk campuran soto, bumbu kuning dipakai untuk membuat ayam goreng lengkuas hingga pesmol ikan.
Bumbu merah hadir dalam rasa pedas karena ditambahkan cabai. Ada juga yang menambahkan terasi agar lebih harum. Bumbu merah bisa diolah jadi nasi goreng, telur balado, jengkol balado, gulai ayam atau sayur gurih.
Baca Juga: Lebih Praktis dan Hemat Waktu Memasak dengan Tiga Bumbu Dasar Ini
2. Jenis bumbu giling jadi
Bumbu giling ini dibagi berdasarkan jenis hidangan. Penjual bumbu giling akan meracik bumbu halus sesuai kebutuhan suatu hidangan. Misal untuk bumbu ayam goreng atau bumbu rawon. Jumlah pembeliannya berdasarkan satuan kilo gram hidangan yang akan dimasak. Contoh, Anda bisa menyebut ingin beli bumbu opor untuk 2 kg ayam atau bumbu rawon untuk 1 kg daging sapi. Takaran bumbu giling dari penjual biasanya sudah tepat sehingga Anda bisa langsung mengolahnya.
![]() |
3. Jumlah bumbu giling yang harus dibeli
Seberapa banyak bumbu giling yang perlu distok untuk puasa sebenarnya relatif. Ada baiknya Anda telah mengatur menu per minggu agar lebih mudah menyiapkan bumbu giling. Khusus untuk bumbu giling jadi, sebaiknya dibeli berdasarkan kebutuhan saja. Misal, Anda akan membuat ayam goreng di hari Selasa dan soto ayam di hari Kamis. Maka bumbu giling yang perlu dibeli dalam minggu itu cukup dua saja. Disesuaikan dengan porsi hidangan yang akan dibuat.
Berbeda hal dengan bumbu giling dasar. Anda bisa membelinya dalam jumlah lebih banyak. Ini karena pemakaian bumbu giling dasar lebih luas untuk hidangan harian.
4. Ciri bumbu giling yang bagus
Cara paling mudah mengenali kualitas bumbu giling adalah dari warnanya. Warna bumbu haruslah warna alami seperti warna bumbu merah yaitu merah gelap layaknya warna alami cabai. Bukan merah menyala yang mirip pewarna. Hindari bumbu giling yang diberi tambahan pewarna. Ciri khasnya, noda warna akan tertinggal di wadah penjual.
Ciri lain bumbu giling tidak segar adalah warnanya agak kehitaman. Agar terhindar dari penjual bumbu giling nakal, belilah bumbu giling di tempat langganan atau di tempat yang sudah direkomendasikan banyak orang.
![]() |
5. Menyimpan bumbu giling
Paling bagus menggunakan bumbu giling tak lama setelah dibeli. Namun kalau mau menyimpannya, bisa bertahan 3 bulan jika disimpan langsung di freezer dan sekitar seminggu di kulkas bagian bawah.
Yang terpenting simpan bumbu giling yang sudah ditumis dengan rendaman minyak. Pemakaian minyak mencegah bakteri masuk atau berkembang dalam bumbu. Terakhir, simpan bumbu dalam wadah kedap udara lalu masukkan ke kulkas.
Baca Juga: Agar Hemat Waktu Masak, Ini Tips Bikin Bumbu Dasar dari Chef Steby