Banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapat berat badan ideal. Bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan cukup banyak selalu punya cara diet tersendiri. Diet yang mereka jalani bisa memangkas bobot hingga puluhan kilogram.
![]() |
Contohnya saja seorang pria bernama Joe Cross yang sukses turunkan berat badan sebesar 38 kg dalam 60 hari. Dalam waktu selama itu, Joe hanya meminum jus buah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Joe, pria bernama Zach Johnston ini justru berhasil menurunkan bobot sebesar 100 pounds atau sekitar 45 kilogram dengan mengubah pola makannya. Zach menjalani program diet yang tidak biasa terlebih di kalangan masyarakat Amerika Serikat saat ini.
![]() |
"Saya mulai berpuasa selama 18 jam sehari. Saya langsung mengubah pola makan dengan hanya memakan protein liar, sayuran hijau, beras liar selama beberapa kali dalam seminggu, membuang beberapa kacang-kacangan. Sesekali saya membuat squash, jagung, dan hal lain semacam itu," jelasnya pada Foodbeast (3/4).
Jenis diet itu digambarkan Johnston sebagai diet pribumi atau suku asli Amerika/Indian Amerika. Karena menu yang dilahapnya sama seperti menu makan orang Indian Amerika sepanjang sejarah hingga pada masa penindasan pemerintah AS yang memaksa kaum ini untuk keluar dari budaya tersebut.
Para masa lampau, keluarga Johnston merupakan bagian dari Suku Skokomish di Negara Bagian Washington. Johnston sendiri merupakan seorang travel jurnalis yang kerap menulis cerita mengenai jenis-jenis makanan suku asli Amerika. Mulai dari sejarahnya hingga keberadaannya yang tidak akan pernah ditemukan di restoran-restoran yang ada di Amerika saat ini.
![]() |
Saat ini, Johnston lebih sering tinggal di Jerman. Ia menyebut bahwa dirinya masih bisa mendapat bahan pangan alami itu di sana."Anda dapat menemukan semua makanan ini di sekitar Anda. Ada bison, ikan liar di supermarket. Anda bisa memiliki gaya hidup liar seperti kerang, kerang mentega, tiram, kepiting. Bukan tidak mungkin mendapat makanan alami yang tumbuh liar," jelas Johnston.
Intinya, Johnston kini lebih memakan segala bahan pangan yang tumbuh liar di alam bebas. Meski begitu, ia juga menjelaskan bahwa tidak semua bahan yang tumbuh liar aman di konsumsi.
"Jelas, tidak semua orang bisa keluar begitu saja ke kebun dan mulai mengambil semua yang mereka butuhkan untuk membuat salad," pungkasnya. (dwa/odi)