Pengguna internet di Indonesia tampaknya masih banyak yang gagal fokus. Buktinya ada saja aktivitas penjualan online yang ngaco dan mengundang tawa. Beberapa kisah kocak pernah dibagikan lewat instagram.
1. Green Tea Ready tapi Sold Out
![]() |
Kata 'Ready' biasa digunakan para penjual online untuk menandakan barang dagangannya bisa dibeli. Sementara kalau 'sold out' artinya barang sudah habis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga : Ngakak! Netizen Ini Beli Minuman Kemasan Rp 400 Lewat Online Shop
2. Selai Cokelat Pemicu Pertengkaran
![]() |
Entah apa yang membuat pembeli ini marah dan memberikan penilaian buruk. Semua hal ia komentari buruk mulai dari produk, harga hingga respon penjual.
Komentar buruk ini kemudian mendapat balasan dari sang penjual. Seolah tak kalah emosi, penjual ini mengatakan pembelinya sebagai orang kampung yang nggak pernah belanja online.
3. Pembeli Panci yang Salah Komentar
![]() |
Pembeli dengan nama akun Roraveronica ini marah-marah karena membeli alat masak dengan kondisi rusah. Terlihat memang ada penyok di beberapa bagian. Ia marah karena barang yang dibeli ini untuk dijual kembali.
Tapi sayangnya, ia malah memasukkan komentar di lapak yang salah. Bukan komplain ke penjual panci tempatnya belanja, ia malah komentar di lapak penjual jam tangan. Duh salah alamat!
4. Durian Mini Rasa Rambutan
![]() |
Penjual yang satu ini tampaknya memang memancing komentar netizen. Ia mengunggah foto durian mini yang sebenarnya adalah rambutan.
"Jual durian mini dijamin rasa manis daging tebal hehehe," tulisnya pada unggahan Facebook. Kira-kira ada yang beli nggak ya?
Baca juga : Mau Jajan Murah Meriah Via Online, 5 Akun Instagram Ini Bisa Jadi Pilihan
5. Ongkir Wafer Sampai Rp1,3 Juta
![]() |
Harga setoples wafer ini memang murah meriah karena sedang diskon. Harga normal Rp36.500 jadi Rp18.075. Tapi keanehannya bukan pada harga makanan.
Coba intip ongkos kirim wafer ini yang harganya ada di kisaran Rp1.330.000-Rp1.350.000. Waduh ongkirnya saja sudah bisa beli banyak wafer yang bisa dibagikan ke warga sekampung. (dvs/odi)