Dikutip dari Xinhuanet (26/3), arkeolog dan peneliti itu berasal dari Institut Arkeologi Museum Nanjing. Mereka awalnya menemukan stoples tembikar dengan penutup di sebuah kuburan besar di Shangxing Town, kota Liyang.
Arkeolog di situs itu, Zhou Hengming mengungkap di dalam stoples ada beberapa telur utuh berusia ribuan tahun. Hanya saja mereka menahan diri tidak menyentuh telur itu karena takut rusak atau pecah. Arkeolog putuskan memakai sinar-X untuk mengonfirmasi jumlah telur secara pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Wouw! Wine Berusia 2.000 Tahun Telah Ditemukan di China
"Putih dan kuning telur sebagian besar telah membusuk, tetapi melalui tes DNA kami akan bisa mengidentifikasi apakah telur-telur itu diasamkan," ujar Lin Liugen selaku kepala Institut Arkeologi.
Lin mengatakan objek ini mencerminkan kepercayaan agama atau kebiasaan pemilik kuburan. Ia diduga menyimpan telur di kuburannya agar masih tetap bisa 'menikmatinya' setelah kematian. Diperkirakan kumpulan telur ini berusia 2.500 tahun.
Lin melanjutkan, "Telur menghasilkan kehidupan baru, jadi stoples itu mungkin melambangkan kesinambungan kehidupan melalui banyak keturunan."
Sebenarnya ini bukan pertama kali telur ditemukan di kuburan China kuno, tetapi penemuan stoples berisi telur yang cangkangnya masih utuh adalah hal yang jarang terjadi. Ilmuwan menyebut sulit membuat cangkang telur tetap utuh dalam waktu sangat lama.
![]() |
Pada 2015, arkeolog di Provinsi Guizhou juga menemukan sebutir telur dari kuburan berusia lebih 2.000 tahun. Sayangnya telur itu pecah karena sentuhan sikat pembersih para peneliti.
Selain telur, arkeolog juga menemukan banyak cangkir porselen, piring, dan peralatan masak lain di makam yang sama. Para peneliti pun menduga sosok yang dimakamkan merupakan orang yang dianggap penting di dalam sebuah keluarga, lapor Daily Mail (27/3).
Baca Juga: Makam Dari Abad 19 Ini Dipenuhi Kentang yang Ditinggalkan Pengunjung
(adr/odi)