Peraturan ketat tak hanya digunakan untuk pemakaian senjata api. Peraturan soal bahan pangan juga amat diperhatikan di beberapa negara ini. Karena ada bahan makanan yang diatur ketat hingga dilarang sama sekali.
1. Kaviar Beluga
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari This Is Insider (19/3), kaviar Beluga merupakan bahan makanan mahal yang dijual $200 atau sekitar Rp 2,8 juta per ons. Kaviar Iran ini merupakan jenis kaviar termahal yang didapat dari ikan sturgeon beluga.
Meksi begitu, impor kaviar Beluga hukumnya ilegal di Amerika Serikat. Sebab sejak tahun 2005 status ikan itu masuk dalam spesies ikan yang terancam punah. Penangkapan ikan sturgeon beluga secara besar-besaran jadi salah satu alasan hal ini ini terjadi.
2. M&Ms
![]() |
Sesuai peraturan resmi yang ditatapkan pada 2016, cokelat merek M&Ms dilarang masuk ke Swedia. M&Ms dinilai mirip seperti permen cokelat lokal populer di Swedia bernama Marabou.
Baca juga: Makanan Paling Aneh di Dunia Hingga Nasi Padang Paling Enak di Singapura
3. Permen karet
![]() |
Mengunyah permen karet memang tidak ilegal di Singapura. Namun penjualan permen dihentikan pada tahun 1992. Ada peraturan soal siapapun yang mengimpor atau kedapatan punya permen karet, bisa ditahan hingga 2 tahun atau sanksi denda hingga SGD 100.000 (Rp 1 miliar). Namun di tahun 2004, larangan tersebut dicabut karena sebagian permen karet digunakan untuk kebutuhan dental.
4. Ikan fugu
![]() |
Ada ribuan racun dalam ikan fugu. Racun-racun itu mematikan jika dikonsumsi. Namun di China dan Jepang, ikan fugu aman dikonsumsi asal ditangani oleh koki berlisensi. Berbeda dengan kedua negara itu, Amerika Serikat justru menerapkan peraturan lain soal konsumsi ikan ini.
Tim pangan AS, FDA punya aturan ketat soal ikan fugu. Setiap restoran yang ingin menjual ikan fugu, harus mendapat pasokan ikan dari importir New York tertentu di mana ikan ini diimpor secara terbatas.
5. Pewarna makanan
![]() |
Larangan penggunaan pewarna makanan diterapkan di lima negara di Eropa. Hal ini ditetapkan lantaran menyoal kesehatan masyarakatnya. Penelitian lembaga standar makanan di negara-negara tersebut mengungkap bahwa banyak pewarna makanan buatan yang beredar, picu ragam masalah kesehatan contohnya hiperaktif pada anak-anak. Lima negara yang melarang bahan ini antara lain Austria, Finlandia, Prancis, Norwegia dan Inggris.
Baca juga: Catat! 9 Makanan Aneh Ini Tak Boleh Dibawa ke Pesawat (dwa/odi)