Salah satunya Soto Pak Bas yang lebih dikenal dengan nama Soto Piring Bioskop. Sejarah nama warung soto ini tak lepas dari keberadaan bekas gedung Bioskop Reksa Salatiga yang sempat populer di era 90 an.
Karena ada persis di samping gedung bioskop oleh para pelanggan warung Soto Pak Bas dikenal dengan sebutan Warung Soto Piring Bioskop.
![]() |
Uniknya soto tak disajikan dalam mangkuk tetapi di piring atau deep plate. Hal ini sudah dilakukan sejak generasi pertama warung ini dibuka pada tahun 40 an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soto Pak Bas ini juga bukan soto berkuah bening melainkan memakai kuah santan. Rasanya makin gurih, apalagi ada tambahan tauge dan bawang goreng yang renyah harum.
![]() |
Meski berada di lorong gang yang terbilang cukup sempit, pengunjung nyaris tak pernah sepi. Umumnya mereka adalah pelanggan lama bahkan turun temurun sejak puluhan tahun lalu.
Warung Soto Piring Bioskop buka setiap hari, dari pukul 06.30 WIB hingga 12.30 WIB. Ada menu andalan yang hanya ada pada hari-hari tertentu. Hari Senin dan Kamis menu spesial Sop Buntut, Selasa, ada Sambel Tumpang, dan Rabu disajikan Rawon. Sedangkan Soto menjadi menu andalan setiap hari.
![]() |
Soto daging berkuah santan ini dihargai Rp 13.000 per mangkok. Sedangkan Sop Buntut Rp 45.000, Sambel Tumpang Rp 25.000 dan Rawon Daging Sapi Rp 13.000. Khusus untuk menu andalan yang dijual pada hari tertentu biasanya habis beberapa saat warung buka. Jangan datang pada siang hari jika ingin mencicipinya.
Sebagai lauk pendamping, tersedia empal daging sapi yang dijual Rp 35.000. Juga ada tempe goreng dan krupuk karak juga tersedia untuk meramaikan santapan soto daging. (dvs/odi)